1

20.4K 1K 10
                                    

Haruno Sakura menghembuskan napas pasrah, karena mendapatkan kabar bahwa perusahaan tempat kerjanya akan diambil alih atau dipimpin oleh pria yang membuatnya tidak move on sampai sekarang. Padahal ini sudah memasukki tahun kedua mereka mengakhiri hubungan yang sudah terjalin selama kurang lebih 5 tahun itu.

Uchiha Sasuke.

Sakura tahu ini adalah perusahaan keluarga Sasuke, dia melamar di tempat ini atas rekomendasi dari mantannya tersebut, tapi siapa sangka beberapa bulan kemudian hubungan mereka berakhir karena pemuda itu ingin fokus ke karirnya dan berangkat ke Los Angeles untuk mengurus perusahaan yang ada disana.

Setelah dua tahun, karena Sakura bekerja dengan sangat baik, dia diangkat menjadi sekretaris dari CEO perusahaan tersebut, yaitu Uchiha Fugaku–ayah Sasuke.

Seminggu yang lalu memang sudah ada gossip bahwa Fugaku akan pensiun dari jabatannya dan akan menyerahkan perusahaan Uchiha Corp, yang ada di Jepang pada salah satu anaknya.

Sakura mengira itu adalah Itachi—kakak Sasuke. Tapi ternyata, mantan kekasihnya yang akan memimpin di perusahaan ini.

"Jidat!"

Sakura tersadar dari pikirannya saat mendengar suara dari Yamanaka Ino—sahabatnya. Ino adalah sekretaris dari General Manager di perusahaan ini, yaitu Shimura Sai. Dia juga adalah sahabat Sakura semenjak kuliah.

Ino yang berlari terburu-buru langsung menghampiri Sakura. Dia sedikit ngos-ngosan.

"Kau sudah dengar kabar tentang Tuan Uchiha akan pensiun?" tanya Ino.

Ino memang adalah ratu gossip, jadi gossip apapun selalu dia yang lebih dulu tahu. Tapi kali ini dia terlambat, karena Sakura sudah mengetahui lebih dulu dan itu langsung dari mulut Uchiha Fugaku.

"Iya Ino, Paman sudah memberitahukan padaku tadi." ujar Sakura pelan.

Fugaku memang meminta Sakura itu tidak memanggilnya Tuan atau panggilan yang terlalu formal. Hubungannya dengan Sasuke yang terbilang cukup lama itu membuat Sakura dekat dengan keluarga Uchiha. Selain itu juga, orang tua Sasuke bersahabat dengan mendiang orang tua Sakura. Awalnya, Sakura memangil orang tua Sasuke dengan sebutan Ayah dan Ibu, tapi karena hubungan mereka telah berakhir, Sakura mengganti panggilannya sebagai Paman dan Bibi.

"Kudengar yang akan mengganti posisinya adalah Sasuke, apakah benar?" tanya Ino lagi. Sakura menjawabnya dengan anggukan lemah lalu dia menatap Ino.

"Aku harus bagaimana, pig? Aku akan menjadi sekretarisnya." ujar Sakura panik.

Ino paham betul bahwa Sakura memang belum move on dari pria dingin itu. Buktinya adalah setiap kali mereka mabuk di club, Sakura selalu saja meracau tentang Sasuke.

"Aku tau ini akan sulit apalagi kau akan bekerja dengan mantanmu, tapi tetaplah menjadi Haruno Sakura yang selalu profesional. Bersikap biasalah padanya nanti." ucap Ino.

"Ya, akan kucoba."

Ino lalu tersenyum puas. Dia lalu melirik jam tangannya, dia terkejut. Ini sudah waktunya dia akan menemani Sai untuk pergi bertemu klien di salah satu hotel.

"Oh God! Aku harus pergi jidat Sai ada pertemuan dengan klien." ujad Ino.

"Kau ini! Cepat sana sebelum bos anehmu itu menceramahimu!" ujar Sakura sambil tertawa geli. Setidaknya rasa gundahnya hilang karena kehadiran dan kata-kata penyemangat dari Ino.

"Aku pergi dulu! Jaa ne!"

•••

TOK TOK TOK

"Masuk."

Ino memasukki ruangan Sai, untuk menyerahkan beberapa dokumen mengenai klien yang akan Sai temui nanti. Namun, langkahnya terhenti saat melihat ada sosok pria berambut pirang jabrik yang sedang duduk dihadapan Sai.

Uzumaki Naruto, mantan pacar Ino.

Naruto adalah satu-satunya mantan Ino yang bertahan hingga bertahun-tahun. Ino adalah tipe perempuan yang mudah bosan sehingga hubungannya selalu saja hanya mencapai bulanan. Dengan Naruto mereka menghabiskan tiga tahun bersama, tapi hubungan keduanya tidak berlanjut karena Naruto telah dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya dan sudah menikah.

Sudah bertahun-tahun Ino tidak bertemu pria ini. Itulah yang membuat Ino syok melihat kehadiran Naruto di ruangan Sai.

"Ino mana dokumen klien yang kuminta?" suara Sai menyadarkan Ino dari lamunannya.

Mencoba untuk menetralkan jantungnya yang berdetak sangat kencang, Ino lalu berjalan menuju meja Sai.

"Ini dokumennya, Shimura-san." ucap Ino lalu memberikan dokumen yang dia bawa pada Sai.

"Baik, terima kasih." ujar Sai singkat lalu dia meletakan dokumen tersebut di meja.

Dia lalu melihat Ino yang tampak gugup dihadapannya. Lalu dia melirik Naruto yang saat ini sedang memandangi Ino.

"Dia adalah teman sekolahku, Uzumaki Naruto. Dia juga adalah partner dari perusahaan ini, Namikaze Group kau tau kan?" ujar Sai pada Ino.

"Ah iya, saya tau Shimura-san. Perkenalkan nama saya Yamanaka Ino, sekretaris General Manager." Ino membungkuk saat memperkenalkan dirinya pada Naruto. Bersikap tidak saling mengenal lebih baik menurutnya.

"Tidak usah seformal itu, Ino-chan!" suara khas pria itu terdengar di telinga Ino. Ah, dia merindukannya.

Sai tampak menaikan sebelah alisnya melihat Naruto yang sepertinya sudah kenal dengan Ino. Dia tahu bahwa Naruto memang sosok yang sok akrab dengan orang tapi tetap saja dia bingung.

"Kau mengenalnya, Naruto?" tanya Sai.

"Saya—"

"Dia temanku, Sai. Kami berkuliah di kampus yang sama, Sakura-chan yang mengenalkannya padaku." ujar Naruto menjelaskan.

Sementara Ino hanya bisa tertawa canggung karena Naruto mengatakan bahwa dia temannya, bukan mantannya. Ada sedikit rasa sakit dihatinya, tapi Ino berusaha untuk mengabaikannya.

"Oh begitu."

"Shimura-san kita sudah harus berangkat menuju Hotel Crown untuk bertemu dengan klien anda." ujar Ino kembali fokus pada pekerjaannya.

Sai pun mengangguk mengerti dia menatap Naruto. "Sepertinya aku harus pergi Naruto, bagaimana denganmu?" ujar Sai.

"Ah aku akan mengunjungi Sakura-chan, sudah lama aku tidak bertemu dengannya!" ujar Naruto sambil beranjak dari tempat duduknya.

Naruto lalu memandang Ino dan tersenyum. "Senang bertemu lagi denganmu, Ino-chan." ujar Naruto.

Ino hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia tidak tahu kemana sifat cerewetnya pergi. Dia terlalu terkejut mungkin karena kehadiran sang mantan.

"Kalau begitu aku pergi dulu, sampai ketemu lagi!"

Naruto pun menghilang dari balik pintu ruangan Sai. Tak berselang lama, Ino dan Sai pun mengikuti untuk meninggalkan ruangan itu.

Ex-Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang