Sebuah restaurant mewah milik Naruto menjadi tempat makan siang mereka berlima pada hari ini. Mereka duduk disebuah meja bundar yang berada di ruangan VIP. Ruangan ini dibuat khusus oleh Naruto untuknya mengadakan pertemuan atau rapat dengan rekan kerja perusahaannya.
Suasana ini sangat canggung bagi Sakura dan Ino. Mereka duduk disatu meja dengan mantan mereka masing-masing. Kedua wanita yang biasanya cerewet, menjadi pendiam tiba-tiba. Daritadi yang mendominasi percakapan hanyalah Sai dan Naruto, Sasuke hanya sesekali menimpali karena mereka memang berbicara tentang bisnis.
"Oh ya Naruto kudengar istrimu sedang hamil?" ujar Sai mengganti topik mereka.
"Benar, Hinata-chan sedang hamil."
Sakura yang mendengar itu tentu saja terkejut. Hinata adalah teman sekolahnya dulu.
"Berapa usia kandungannya Naruto?" tanya Sakura—yang akhirnya membuka suara.
"Sudah masuk dua bulan, Sakura-chan."
Sakura tersenyum bahagia. Entah kenapa Sakura merasa sangat senang setiap kali mendengar ada yang sedang hamil. Dia memang menyukai anak kecil dan juga itu adalah impian Sakura sejak dulu. Menikah dan memiliki anak.
"Selamat untukmu Naruto! Aku harus mengunjungi kalian sesekali!" ujar Sakura antusias.
"Benar! Hinata-chan pasti akan senang melihatnu berkunjung!" ujar Naruto sambil tersenyum.
Sasuke menatap Sakura dalam. Dia merasa hangat saat melihat senyum milik Sakura. Senyuman yang dia sukai sejak dulu.
Ino hanya bisa menunduk mendengar kabar gembira dari Naruto. Sepertinya pria itu sudah hidup bahagia sekarang. Dia sudah tidak mencintai pria itu lagi, tapi perasaan sesak karena hubungan mereka terpaksa harus berakhir waktu itu masih ada dihatinya.
"Aku permisi ke toilet." ujar Ino singkat lalu langsung beranjak dari sana. Sakura melihat kepergian Ino dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kalian kapan menyusulku–ttebayo? Apalagi kau Teme dan Sai, umur kalian sudah seperempat abad!" seru Naruto.
Naruto, Sasuke dan Sai memang seumuran. Mereka bertiga berusia 25 tahun. Sementara Sakura dan Ino berusia 23 tahun.
"Aku masih mencari orang yang tepat." ujar Sai sambil tersenyum.
"Hn, belum ada rencana." jawab Sasuke singkat.
Sakura yang mendengar itu hanya bisa menunduk. Dirinya dan Sasuke memang berbeda prinsip dan akan sulit disatukan lagi. Pria tersebut ingin mengejar karir sementara dirinya mempunyai impian membangun keluarga kecil yang bahagia.
"Bagaimana denganmu Sakura-chan?" tanya Naruto pada Sakura.
"Eh?"
"Kau kan punya impian ingin menikah muda, apa kau sudah punya calon?" tanya Naruto pada Sakura.
Sakura mematung dan hanya bisa tersenyum canggung. Dia tidak tau akan menjawab apa pertanyaan Naruto. Setelah putus dengan Sasuke, dia tidak tertarik untuk mencari pasangan lagi. Dia ingin lebih fokus di karirnya.
"Sepertinya si Jelek sudah punya calon." ujar Sai.
Sakura menatapnya tajam. "Berhenti memanggilku jelek, Aneh!" seru Sakura galak pada Sai.
Sasuke mengernyitkan dahinya. Sakura sudah mempunyai calon? Dia tidak tahu hal itu, Yamato juga tidak pernah memberi tahunya kalau Sakura sudah menjalin hubungan dengan orang lain.
"Kau punya pacar Sakura-chan?!"
"Aku—"
"Aku melihat Sakura pergi ke mall dengan seorang pria beberapa hari lalu." ujar Sai memotong perkataan Sakura.
Sakura terkejut dengan perkataan Sai. Sepertinya Sai melihat dia yang pergi ke mall bersama Gaara.
"K-kau melihat kami?" tanya Sakura salah tingkah.
"Jadi benar kau punya pacar Sakura-chan?!"
Wajah Sasuke yang memang dasarnya sudah datar, menjadi lebih datar dan menakutkan. Entah kenapa dia merasa moodnya menjadi jelek seketika saat mendengar mantan tunangannya itu sudah punya pacar. Sasuke berusaha agar terlihat tenang dan bersikap seolah tidak perduli.
"B-bukan begitu aku dan Gaara..."
"Oh jadi namanya Gaara?" potong Sai lagi.
"Sai! Kau benar-benar!"
"Aku melihat dia merangkulmu lho, Jelek." sambung Sai.
"Sakura-chan kenapa kau tidak cerita kalau kau sudah punya pacar?!"
Sakura merasa sedang dipojokkan saat ini. Dia juga meruntukki Ino yang pergi ke toilet lama sekali dan tak kunjung kembali. Dia butuh Ino untuk membantunya keluar dari situasi ini.
Gaara adalah teman Ino. Mereka berdua memang pergi ke mall saat itu, tapi sebenarnya bukan hanya mereka berdua tetapi ada Ino juga. Sepertinya Sai melihat Sakura dan Gaara saat Ino pergi ke ATM untuk menarik uang. Soal merangkul sebenarnya itu karena Sakura yang ditabrak oleh anak kecil yang berlarian dan Gaara menolongnya agar tidak jatuh.
"Jadi bagaimana sosok Gaara pacarmu ini?" tanya Sai lagi.
BRAKKK
Tiga pasang mata itu menatap Sasuke yang memasang wajah datar. Mereka terkejut karena Sasuke menggebrak meja. Naruto mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Kau kenapa?" tanya Naruto.
"Hn, ada nyamuk." ujar Sasuke singkat.
Naruto menahan tawanya mendengar alasan Sasuke. Dia tahu itu tidak benar, di ruangan seperti ini tidak mungkin ada nyamuk. Naruto tahu pasti Sasuke merasa risih karena mengetahui Sakura sudah punya pacar atau mungkin cemburu?
"Ada nyamuk yang sedang cemburu mungkin." ujar Sai sambil tersenyum.
Tawa Naruto seketika itu juga pecah, Sasuke merasa harga dirinya jatuh saat ini. Dia mendelik kearah Sai. Mulut pria itu memang harus disumpal. Sementara Sakura bernapas lega, setidaknya mereka tidak lagi bertanya soal Gaara.
Tak lama kemudian makanan mereka telah datang dan Ino sudah kembali dari toilet. Mereka pun menyantap makanan mereka sambil sesekali berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Lover
Fanfic[COMPLETED] Bagaimana jadinya kalau takdir mempertemukanmu kembali dengan mantan kekasihmu? Well, itulah yang dialami oleh Haruno Sakura, wanita berusia 23 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO. Dia harus menghadapi takdirnya, yaitu bertemu kemb...