Sekarang hari sabtu. Hari dimana dia bakal ketemu sama temen dunia mayanya, Mars.
Deg-degan sih soalnya biasanya kan cuma sebatas chat walaupun Eunbi udah tau mukanya Mars, tapi tetep aja kalo nanti ketemu, harus ngomong apa?
Mereka udah janjian buat ketemuan di cafe yang deket banget sama kampus Eunbi.
Eunbi curiga dikit, apa Mars sebenernya sekampus sama dia? Soalnya, kok bisa milih tempat di mana anak-anak kampus dia sering nongkrong disini?
Tapi yaudah lah, peduli amat yang penting Eunbi ketemu Mars sekarang!
Mars
Mars
lo dimana?👤:Udah di cafe
👤:Meja 3 lantai 2 deket jendelaoke!!
Eunbi menarik napasnya dalam, mengecek sekali lagi penampilannya di kaca toilet.
Celana jeans light blue high waist yang ia padukan dengan blouse biru dongker beserta tas coklat yang asal ia ambil dari balik pintu kamarnya dan sepatu putih.
Apa lebih baik dia pulang aja ya? Deg-degan banget ketemu Mars. Bakal seganteng apa ya dia nanti? Di foto aja udah kelewat ganteng apalagi secara langsung.
Eunbi seketika minder melihat pantulan dirinya di kaca, "Mars bakal kaget gak ya kalo liat gue aslinya kaya begini? Mirip kentang."
"Ah tapi peduli amat deh! Urusan dia mau lanjutin temenan apa nggak sama gue. Yang penting gue ketemu dulu sama dia!"
Eunbi memantapkan hatinya, keluar dari pintu toilet lalu berjalan ke arah tangga menuju lantai dua.
Langkahnya memberat begitu tinggal beberapa anak tangga lagi. "Pulang aja gitu ya?" Gumamnya.
Eunbi menggelengkan kepalanya. "Gaboleh, gaboleh! Anak mama harus percaya diri!"
Kakinya perlahan menaiki sisa anak tangga yang tersisa. Begitu anak tangga yang ia naiki habis, Eunbi mengedarkan pandangannya. Tidak begitu banyak orang di lantai dua.
Dan pandangannya langsung terfokus pada satu objek di ujung dekat jendela sana.
Dari yang ia lihat, ada seorang lelaki yang duduk disana. Sibuk dengan handphone dan airpods yang terpasang ditelinga nya.
Namun dibalik itu, kaos hitam polos dipadukan dengan celana jeans putih dan long coat ivory sangat menarik perhatiannya. Namun rambutnya yang berwarna hitam legam membuat Eunbi tidak yakin, apa benar itu Mars?
Akhirnya setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Eunbi memutuskan untuk menghampiri lelaki itu.
"Permisi." Panggil Eunbi.
Lelaki itu menoleh dengan raut kagetnya, lalu melepas airpods nya tersenyum kaku. "Iya."
"Mars?" Tanya Eunbi pelan.
Tak disangka, lelaki didepannya mengangguk. "Esther ya? Here, take a seat."
Eunbi menurut, ia menarik kursi di seberang Mars, mendudukkan dirinya dengan grogi dan malu-malu. "Nice too meet you." Cicit Eunbi.
Lelaki di seberangnya tertawa. "Gak usah kaku gitu, kita udah sering ngobrol kan. How's your day Esther? Is it good? And nice too meet you too. You're gorgeous."
Eunbi menundukkan kepalanya. Malu.
Sialan, kemana dirinya yang dari kemarin genit 24/7 ke Mars? Kenapa hari ini malah jadi dia yang grogi dan cuma bisa diam di tempat?!