BAB 1 : ASAL MUASAL

40 3 0
                                    

"Woy, bangun loe, woy..!!"

Suara-suara itu sontak membangunkan Saktiawan dari tidurnya, di depan kedua matanya telah berdiri dua orang yang tak ia kenal membentak-bentaknya dengan logat yang terdengar sedikit asing bagi Saktiawan.

Kedua orang asing berbadan besar itupun terus membentak Saktiawan sembari menarik-narik bajunya. Rupanya mereka adalah preman-preman yang mangkal di daerah pantai tempat Saktiawan beristirahat.

"Akhirnya loe bangun juga, mana duit loe?! Asal loe tau aja ye, ni mari ntu wilayah kite jadi siapapun yang ada disini wajib kudu bayar sama kite, ye nggak, cuy?" kata si Preman yang menarik baju Saktiawan sedari tadi.

"Yo'i bro" balas kawan si Preman tadi.

Geram dengan sifat mereka berdua, Saktiawan pun langsung bangkit dari posisinya semula dan mengangkat tubuh Preman yang sedari tadi menarik-narik pakaiannya hingga kaki pria itu berasa jauh dari tanah.

"Hei, kalian.. Meskipun aku kurang mengerti apa kalian bicarakan tapi tak pernah ada yang berani berbuat tidak sopan kepadaku" bentak Saktiawan.

"Apa?! Gak mungkin? Gak ada yang pernah ngangkat gue kayak gini" gumam Preman itu.

Saktiawan lalu melempar preman itu hingga terpental jauh hingga menabrak temannya yang satu lagi.

"Awas lu ye, kalo ketemu lagi gua bales lu...!!!" teriak Preman itu dari kejauhan sembari kabur terbirit-birit.

Saktiawan kemudian tercengang dan hening termenung sejenak memandangi kedua telapak tangannya.

"Sulit dipercaya, aku bisa melempar mereka sejauh itu?"

"Otot-ototku biasanya kesulitan mengangkat lawan sebesar tadi sedangkan disini aku seperti tak ada beban sama sekali."

"Di dimensi ini, aku bisa bergerak secepat angin dan tenagaku.. tenagaku.. Masuk akal! Hanya ada satu jawaban atas semua keanehan yang terjadi kepadaku ini. Pasti karena daya gravitasi di dunia ini puluhan kali jauh lebih ringan daripada di tempat asalku. Sekarang disini aku sudah bagaikan orang ter-SAKTI sedunia...!!!" ucap Saktiawan dengan lantang dan penuh semangat.

24 jam yang lalu...

Di dimensi Kuau Luang, disaat kedaan genting karena ada perintah dari kerajaan untuk segera mengevakuasi seluruh tempat tak terkecuali di area penjara kerajaan. Nampak para sipir tengah panik berlari kesana kemari mondar mandir membukakan pintu kurungan penjara satu persatu.

Di salah satu sel nampak seorang napi tinggi besar dan berkepala plontos tengah tersenyum licik memandangi situasi yang tengah terjadi. Napi itu bernama Igor, dia adalah kriminal yang cukup berbahaya. Seorang komplotan teroris yang 10 tahun lalu pernah membuat geger satu kerajaan.

Nampak salah seorang sipir dengan panik terburu-buru membuka kunci sel tempat Igor dikurung..

"Waduh, gawat ini.. Aku harus lebih cepat lagi.. Agar aku bisa punya waktu untuk menyelamatkan diri." kata Sipir itu.

Tanpa sadar, sipir itu tidak memperhatikan gerak-gerak Igor sedari tadi hingga pada saat ia berhasil membuka kunci gembok sel tersebut, Igor sudah berada tepat di depan kedua matanya dan memukulinya hingga tak sadarkan diri.

Setelah itu, Igor lalu melarikan diri ke arah bilik barang sitaan aparat. Disana, ia mengambil jetpack miliknya dan beberapa senjata barang sitaan lainnya lalu kabur dari tempat itu.

Pada saat Igor tengah terbang di angkasa dengan jetpack nya, tiba-tiba terdengar suara dentuman besar dari arah belakangnya. Rupanya itu suara kehancuran planet Kuau Luang dan akibatnya Igor pun terpental gelombang ledakan tersebut hingga bermil-mil jauhnya dan membuatnya terperosok ke lubang cacing yang rupanya ternyata adalah gerbang antar dimensi...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAKTIAWAN : Sang Ksatria Dari LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang