Milk Coffe [Luz] #2

645 76 10
                                    

-Besok nya-.

"Tuan muda orang yang mau bekerja di sini sudah datang"
"Suruh masuk"

....

"Permisi"
Orang itu pun masuk..

(M/n) mengalihkan pandanganya dari kertas pekerjaan yang ntah kapan habis nya..

"Kau...yang kemarin kan ?"
"Eh..ah..ya , nama ku Luz aku-"
"Kau di terima"
"Eh ?"
"Kau di terima"
(M/n) mengulang lagi kata katanya

"Terimakasih , jadi...apa pekerjaan saya ?"
"Tidak usah terlalu formal , kayak nya kita seumuran , kan ?"
"...."
Luz diam tidak menjawab pertanyaan boos nya itu..
Ya kalau di lihat lihat memang iya sih. (M/n) beridiri dari kursi nya menuju ke tempat Luz berdiri

Setelah dekat dengan Luz ia pun menarik Luz mendekat , hidung mereka bersentuhan...

(M/n) menyeringai dan langsung mengigit kuping Luz..

"Kau manis"
"H-hoi apa yang kau lakukan !?"
(M/n) menjauh...

"Kau cukup menjadi tangan kanan ku dan pekerjaan di sini (di ruangan (m/n)) tidak terlalu sulit , kau boleh melakukan apa pun yang kau mau ,"
"Tapi kalau aku memerintahkan sesuatu kau harus menurutinya"
"Mencurigakan" -Luz
Luz mengelengkan kepala untuk mengusir pikiran negatif nya dan segera mengaguk...

"Baik"

(M/n) duduk di kursi kerja nya dan Luz duduk di sofa.
Keadaan hening , Luz sibuk memperhatikan boos nya sedangkan (m/n) sibuk dengan kertas kerjanya...

Setelah lama hening pekerjaan (m/n) pun selesai , (m/n) memanggil Luz...

"Luz boleh ke sini ?"
(M/n) menepuk nepuk paha nya...

"Kami-sama pekerjaan macam apa ini" -Luz

"Untuk apa ?"
"Siapa tau ada tulisan ku yang salah atau semacamnya tolong di periksa ya ?"
"Apa tidak ada tempat lain selain di paha mu ? , ah aku bisa ke sana"
Luz pergi menuju kursi yang kosong..

"Siapa yang menyuruh mu ke sana"
Luz berhenti...

"T-tapi kan..."
"Kemari dan duduk lah , aku tak akan melakukan apa apa"
Luz menghela napas nya dan mendekat lalu duduk di paha boos nya...

Benar saja , selama Luz mengecek kertas kertas di meja (m/n) ia tak melakukan apa pun , hanya memperhatikan tangan Luz yang bergerak mengecek dan mencoreti tiap huruf dan kata kata yang sudah tertulis..

Ya ada sih yang ia lakukan , menghirup aroma Luz

"Aku sudah selesai"
"Terimakasih"
Luz hendak berdiri namun kembali di tarik kembali oleh (m/n) dan ia langsung terduduk

"Hah..nani ?"
"Aku ingin seperti ini sebentar saja , sudah lama aku tak merasakan hal seperti ini"
(M/n) memeluk Luz lebih erat...

"Apa terjadi sesuatu padanya ? Nada bicaranya terdengar...sedih" -Luz

"Ha'i"
"Ne...apa menurut mu tentang pengusaha muda ?"
"Luar biasa ku rasa.."
"Tapi bagaimana kalau mereka di paksa untuk meneruskan perusahaan keluarga padahal mereka tidak mau ?"
Luz menangkap satu hal...
Tuan nya di paksa oleh keluarga nya untuk meneruskan perusahaan keluarga dan pasti sekarang ia tertekan , bagaimana tidak , lihat saja tumpukan kertas ini , lihat matanya yang menghitam , lihat wajah nya yang terlihat lelah

"Hei...kalau ada apa apa kau bisa..mh.."
(M/n) mencium sekilas bibir Luz

"Tetap lah bersama ku , jangan pergi..."







END



ANJ- ENDING NYA NGGAK MEMUASKAN (╥_╥)













PENGEN BACA MAPSORRRR 😭😭😭😭😭😭 (Abaikan)

Seme Male ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang