Aruto tersenyum, robot cantik dihadapannya juga ikut menyunggingkan senyuman manisnya.
Namun jauh dilubuk hati Aruto, senyuman itu tidaklah berarti bagi dirinya.
Andai Izu tau rasa sakit yang diderita oleh Sachou nya, pasti dia akan mengerti apa yang dirasakan oleh tuannya itu.
"Aruto-sachou, aku telah mengerjakan semua berkas berkas yang telah kau siapkan. Ada lagi yang bisa kukerjakan?" HumaGear berbaju putih kehijauan itu melipat lengannya sambil menunduk hormat kepada sang sachou.
Aruto tersenyum, "Tidak,tidak ada. Sebelumnya terima kasih karena telah mau membantuku" Jawab Aruto sambil berdiri dari kursi kerjanya dan berjalan menghampiri Izu.
Aruto tersenyum saat sampai dihadapan Izu, HumaGear Sekretaris itu hanya menatap atasannya dengan tatapan kosong, seperti tidak memiliki arti.
"Izu, kau pernah bilang ingin belajar tentang lelucon ku bukan?"
Izu memiringkan kepalanya, menyalakan kedua HeadGear biru nya sambil tersenyum.
"Benar Aruto-sachou, izinkan aku untuk mengetahui lelucon mu itu".
Aruto tersenyum tipis, bukan ini yang dia inginkan sebenarnya, namun apa boleh buat. Izu yang sekarang bukanlah Izu yang dulu ia kenal.
Sejak Horobi menghancurkan Izu yang dia kenal dan ZEA mengganti Izu yang baru, semua data data lama milik Izu tidak bisa di Backup alias dikembalikan. Itu karena Izu sepenuhnya berada atas ZEA dan merupakan salah satu bagian dari program sistem Zero-One.
Itu artinya jika ia hancur, walaupun bisa dibangkitkan, Singularity yang harus didapatkan Izu membutuhkan waktu lagi.
Dan Aruto harus melakukan itu semua demi mengembalikan Izu yang dia kenal dulu.
"Begini Izu-" Aruto memasukan kedua lengannya kedalam saku celana hitam miliknya, "-sebelum itu mari kita berjalan jalan keluar gedung HIDDEN, kau mau?" Tanya Aruto sambil tersenyum.
Izu mengangguk lalu membungkukkan tubuhnya, "Iya, Aruto-sachou, aku akan mengikuti semua perintah Aruto-sachou" Jawabnya canggung.
Izu yang sekarang terlalu canggung ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[TSS-1] : After You Back
Short StorySetelah Izu berhasil dibangkitkan, ia menjadi Izu yang Aruto kenal. Namun kebahagiaan itu hanya sedikit dari kebahagiaan yang Aruto inginkan. Semua kenangan, ingatan, dan impian semasa Izu masih hidup telah sirna begitu saja, menyisakan pilu dan tan...