Aruto berjalan pelan, ingin menyapa satelit biru miliknya dan menyambungkan koneksi dengan Driver di pinggangnya. Aruto siap untuk mengobrol dan menanyakan perihal Progrise Key yang ZEA berikan untuknya.
Aruto telah terhubung sepenuhnya dengan ZEA. Kini yang ia lihat seperti biasa latar putih dengan kilatan biru yang menandakan sistem ZEA bekerja dengan baik.
"ZEA, kenapa kau membuatkan aku Prigrise Key ini?-" Aruto mendongak, hendak mencari isi dari pikiran buatan ZEA yang sudah sepenuhnya terhubung dengan hati dan impian milik Aruto.
"-kau tau ini sangat menyakitkan, kau bahkan tidak bisa mengembalikan semua data dan ingatan tentang Izu" Aruto menunduk, menggenggam kuat Progrise Key pemberian Izu padanya tadi.
"Dan kau tau? Penyiksaan yang menerpa hatiku selama ini? Ku pikir kau tau isi hatiku, tapi bahkan kau tidak mau terhubung denganku selama ini" Ya, Aruto memang selalu berusaha untuk terhubung dengan ZEA semenjak ia berubah menjadi Ark-One. Itu membuat ZEA mau tidak mau harus memutuskan koneksi antara satelit itu dengan Aruto, jika tidak ada Izu. Mungkin Aruto masih tetap bermusuhan dengan ZEA.
"Apa karena aku terhubung dengan musuhmu?"
"Atau karena hal lain?"
Aruto tersenyum
"Katakan padaku, kumohon"
Siluet kecil dihadapan Aruto, menampilkan sebuah layar kecil dengan slot yang sepertinya hanya bisa dimuat oleh Progrise Key saja.
Dengan sigap, Aruto mencoba memasukkan Progrise Key Remember Time kedalam slot kecil itu, dan benar saja. Layar dihadapannya kini menampilkan sebuah video video yang merupakan ingatan Izu dengannya.
Aruto bernafas lega, ia akhirnya mengetahui bahwa selama ini ZEA tidak seluruhnya memutuskan koneksi dengannya. Hanya saja ZEA yang sekarang bisa merasakan apa yang Aruto rasakan, sebelum nantinya ia akan digantikan dengan satelit baru bernama WE-ARE.
Aruto menatap satu persatu data yang ZEA tampilkan, ia tersenyum sangat lebar sambil mengusap sedikit air mata yang sempat jatuh tadi.
"Arigatou ZEA..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TSS-1] : After You Back
Short StorySetelah Izu berhasil dibangkitkan, ia menjadi Izu yang Aruto kenal. Namun kebahagiaan itu hanya sedikit dari kebahagiaan yang Aruto inginkan. Semua kenangan, ingatan, dan impian semasa Izu masih hidup telah sirna begitu saja, menyisakan pilu dan tan...