mula-mula

1 0 0
                                    




    Rumaiza hidup di keluarga yang terbilang mampu, ia mempunyai dua saudara, pertama adalah ADLAN RUMI ,usianya beda sembilan tahun dengan Rumaiza, ia adalah seorang Dosen di Universitas Gajah Mada Bandung , dan yang kedua adalah HAIKAL AZKAL, usinya beda satu tahun dengan Rumaiza.

Semuanya di mulai sore itu saat Rumaiza kecil yang ber usia tujuh tahun sedang main bersama Haikal, meraka sedang ber main tebak gambar,dan sekarang bagian Rumaiza yang menebak, Haikal meletakan gambar hewan diatas kepala Rumaiza dan menyuruh Rumaiza untuk menebaknya,

Rumaiza melihat kearah mata Haikal dan mendengarkan Haikal bicara dalam hati,

"yang ini pasti susah, nyamuk kan hewan yang susah di tebak", lalu Haikal meletakan telunjuknya didepan hidung,

Rumaiza menjawab dengan semangat"nyamuk",
Haikal pun kecewa karena Rumaiza dengan mudah menebak dan jawabannya benar,

" ganti permainan yu, dari tadi kamu terus yang menang," Haikal kesal dengan kekalahannya,

"sekarang ayo main kejar-kejaran Kamu yang jaga" Haikal berbicara sambil lari terbirit- birir dengan tawa yang mengiringinya,

sementara Rumaiza hanya cemberut dan berteriak "bang Haikal curang" dan memutuskan untuk menangis,
Adlan abang pertamanya hanya bisa geleng- geleng kepala atas kelakuan Haikal,

Adlan menghampiri Rumaiza yang sedang menangis ," kejar sana malah nangis", Rumaiza melihat mata Adlan dan mengatakan"bang Adlan mau pergi yah?aku pengen ikut"
rengek Rumaiza, Adlan hanya mengira kalau adiknya ini mengetahui dirinya akan pergi karena memang waktu itu penampilannya yang rapih

"abang mau kerja kelompok kamu main lagi sana sama Haikal",
Lalu Rumaiza melihat kembali mata Adlan

"abang mau pergi ke bioskop ya sama ka Zia",

Adlan langsung shok mendengar omongan Rumaiza barusan ,

"Syuuuuut, jangan kenceng -kenceng nanti bunda denger" Adlan dengan tingkah kekagetannya langsung bingung harus melakukan apa,

"Bundaaaa, bang Adlan maummpphh.." , baru saja Rumaiza akan melaporkan pada bundanya Adlan sudah lebih dulu menutup mulut Rumaiza dengan tangannya,

" syuuuut nanti deh pulang dari bioskop abang beliin eskrim" tawar Adlan,

dengan gelengan yang cepat Rumaiza berkata "bang Haikal juga harus di beliin eskrim"jawab Rumaiza

" loh ko harus sama Haikal?,"tanya Adlan,

"nanti kalo aku doang yang di beliin eskrim,bang Haikal bakalan mau dan bakal minta punya aku, jadi nanti aku makan eskrimnya sedikit" jawab Rumaiza cepat,

"iya deh nanti abang beliin,tapi janji ga bakalan bilang Ibu kalo abang pergi ke bioskop, oke" Rumaiza berfikir sejenak dan mengangguk, "oke".

Sampai delapan tahun berlalu kini Rumaiza memasuki sekolah menengah keatas, beda halnya dengan Adlan yang sekarang telah resmi menjadi Dosen di UGM Bandung, dan Haikal yang telah naik kelas menjadi kelas sebelas,

Rumaiza berangkat sekolah di hari pertamanya dengan di bonceng oleh Haikal, mungkin orang lain yang melihatnya akan menyangka kalau Haikal ini Pacarnya Rumaiza dikarenakan wajah mereka yang tidak mirip,

TENTANG MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang