gebrakann

0 0 0
                                    



" woy jalang minggir lo,jangan deketin Haikal gue" kata orang itu,, Rumaiza yang kaget tersedak baso yang ia makan "ukhuuu ukhuuu...",

untuk pertama kalinya ada orang yang memanggilnya dengan sebutan jalang, gak liat apa penampilan Rumaiza yang lebih ke imut - imutan polos bak anak ayam,,

" maaf,,kaka siapa?" tanya Rumaiza sopan,

"heh seharusnya gue yang tanya itu ke lo, lo siapa hah deket-deket sama Haikal gue" tanya balik orang itu, sambil sewot,bahkan saking sewotnya ia menyemprotkan hujan lokal yang berhamburan di wajah Rumaiza, ooh no rumaiza yang kesal melirik haikal,

"bang !!" Haikal yang mengerti arah pembicaraan adiknya itu angkat suara,

"Din,udah lah sampai kapan kamu mau buly cewe yang deket sama aku?" tanya Haikal yang sudah teramat jengkel dengan kelakuan Dini yang selalu membuly,mengahakimi mengintrogasi orang yang dekat dengan Haikal,,

meskipun Dini itu bukan sipa- siapanya Haikal, tapi apalah daya hati dan perasaan Dini sudah terkontaminasi oleh virus kegantengan Haikal.

Ia tak tahan kalo ada cewe yang deket sama Haikal,,lihat lah atas perbuatan nya selama ini haikal menjomlo sampe sekarang ,,sungguh kasihan Haikal..

"Habisnya kamu itu milik aku Haikal jangan deket-deket sama yang lain ih" rengek Dini so cantik,, emang iyasih pada dasar nya Dini cewek cantik tapi sayang kelakuannya yang gak cantik.

"Dia ade aku din"ucap Haikal,
Dan sekarang Dini yang super kaget, ia salah sasaran malu rasanya ia berprilaku seperti itu kepada adik ipar sendiri,,adik ipar?begitulah pikir Dini setelah ia tau bahwa Rumaiza ade nya Haikal.

"Tuuteet tutteeett tutteeettpreeeettt "

Suara bel tanda waktu istirahat sudah berakhir bergema di seluruh penjuru sekolah menyelamatkan Dini dari rasa malunya,,Haikal dan Rumaiza berdiri dan berlalu meninggalkan Dini yang berdiam diri disana

"Mammpuuss kesan pertama ketemu ade ipar ancur banget gue" gerutu Dini dan langsung kembali ke kelas tuk belajar.. e ehh bukan,lebih tepat nya merhatiin Haikal karna Dini sekelas dengan Haikal bagi Dini tiada hari tanpa Haikal ,sudah itu saja.

Lain hal nya dengan Rumaiza ketika ia masuk kelas ia tak melihat Bian di bangkunya "Bian kemana" gumannya,
Gurupun datang dan pelajaran di mulai...

Sepulang sekolah Rumaiza berpapasan dengan Rian "eh Za tadi istirahat lo kemana?gue gak liat lo di kelas" tanya Rian

"Ngantin lah kemana lagi kan aku laper hehee"jawab Rumaiza seadanya

" ooh iya ,,pulang sekarang?"

"Iya nih"

"Bareng gue ayok" ajak rian

(Truing )
bang hai
"Za cepetan"

"maafnih udah ada yang nunggu di depan,,duluan ya Rian," tanpa mendengar jawaban Rian,Rumaiza langsung pergi menuju parkiran,,

Haikal yang sudah menangkring di motor vespa andalannya melambaikan tangan saat melihat Rumaiza menghampirinya

"Ayo Za"

"Let's goo" riang Rumaiza
Tak jauh dari sana Rian menyaksikan keakraban Rumaiza dan Haikal

"udah punya cowok ternyata" pikirnya

"Woy ka kenapa?" Tanya Rika yang tentah sejak kapan ada di belakang Rian

"Eh elo de,gak papa ayo balik"

"Ayook"jawab Rika

Setibanya di rumah Rumaiza langsung merebahkan diri dikasur ternyamannya dan enggan untuk beranjak sedikitpun,

( Truing)
08+
"Dah pulang?"

Rumaiza melirik ponselnya dan menyerit heran,nomor sipa nih?
Perasaan gak ngasih no ke orang

"Ini siapa ya?"

08+
" lah ini siapa?"

ni orang sehat ga yah? batin Rumaiza tanpa membalas apapun Rumaiza memilih untuk mengisi daya handphonenya dan pergi mandi,

Selesai mandi Rumaiza memoles sedikit wajahnya dengan taburan bedak dan liptin andalannya setelah itu ia langsung pergi ke meja makan tak lupa handphonenya ia bawa,

" mau kemana Za?" Tanya Haikal

"Gak mau kemana-manasih cuman mau ke meja makan aja"jawab Rumaiza

" gak mau ke mana-mana kok menor" Haikal memicingkan matanya

" MENOR? Bang aku cuma pake bedak tabur  sama liptin loh"
Haikal hanya mangut-mangut mndengar Jawaban dari adeknya itu,

"Mau ikut gak?" Tanya rumaiza

"Kemana?" Haikal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,

" ya makan lah masa konser", ucap rumaiza sambil berjalan melewati haikal,

Haikal hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi menyusul rumaiza,

" bunda tau gak, kak haikal punya pac-", ucapan rumaiza terpotong oleh haikal yang dengan sigap memasukan roti ke dalam mulut adiknya itu, rumaiza mengunyah rotinya rakus, terlebih ia sedang lapar kan,

"Ga bun, boong, jan percaya bun hehe", haikal memelototi adik lucknat nya itu,

"Gak bun ka-", lagi- lagi haikal membekam mulut adiknya dengan roti,tapi dengan senang hati rumaiza kembali mengunyah roti tersebut,

Bunda hanya menggeleng-gelengkan kepala atas kelakuan kakak beradik itu,

"Kenapa lagi" tiba tiba suara bariton milik adlan terdengar di seluruh penjuru dapur,

"Abang-abng tau gak?, bang haikal punya pa-", ucapan rumaiza kembali terputus siapa lagi pelakunya kalo bukan haikal,

"Bener?" Tanya adlan,

" gak lah, za kamu tu yah, argh", haikal pergi keluar rumah meninggalkan rumaiza yang sedang tertawa terbahak- bahak,

"Bang haikal cemen kalah sama za",

"Bukan kalah, tapi mengalah, kamu harus tau itu, haikal itu kakak kamu, jadi ia memgalah untuk adik kesayangannya",



TENTANG MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang