Ayah

944 70 12
                                    

.

Inspired by
kejukopi
dari salah satu chapter dari buku "selangkangen"

.

Hoseok merasakan lengannya di senggol dan mendapati Jimin yang melakukannya. Ia hanya menggerakkan kepala sebagai tanggapan dan kembali sibuk dengan tugasnya sambil bertanya, "apa?"

"Itu Jungkook kan?"

Arah pandangnya mengikuti tunjukan jari Jimin. Iya, ada Jungkook di sana. Jungkook yang itu, yang pacarnya Taehyung, teman Jimin juga.

"Mau nikung temen sendiri?"

Jimin mendecak kesal, "bukan Jungkook, tapi yang di sebelahnya."

"Demi apa!" Hoseok secara spontan memukul kepala Jimin, "itu bapaknya, goblok!"

"Yang bener lo?"

Walaupun kepalanya sakit sehabis di pukul kuat oleh Hoseok, Jimin tetap saja terkejut dengan fakta itu. Bapaknya? Serius orang manis lucu yang bahkan tingginya sudah di saingi Jungkook itu, bapaknya?

"Bener lah, bangsat."

"Sialan, gue kira kakaknya. Baru mau gue gebet."

.

"Tapi nih Jim, gue denger denger bapaknya Jungkook duda."

Info penting dari Hoseok itu membawa Jimin ke sini, berjalan ke gerbang depan dan berhenti di sebelah Jungkook. Membuat pemuda itu melirik tajam. Jungkook kenal orang ini, Jimin, teman kekasihnya.

"Bapak kamu duda ya?"

Tatapan sinisnya menajam. Jika ia cyclops, mungkin gerbang depan sekolah sudah terbelah menjadi dua sejak tadi. Ia sungguh muak dengan orang orang semacam Jimin ini, kecuali jika yang melakukan itu adalah kekasihnya. Bucin.

"Kok tau?" nadanya bahkan sinis sekali.

Jimin hanya terkekeh, mengambil ancang ancang lalu sedikit mendekat untuk membisiki Jungkook,

"tolong sampein ke dia kalo kalau aku naksir."

Lalu berlari masuk ke dalam kampus lagi untuk mengambil mobilnya di parkiran.

"HEH JIMIN BANTET, BAPAK GUE ITU BUSET! MATI LU BANGSAT!"

"NAMANYA YOONGI KAN?"

"BAJINGAN!"

.

Hai :)

L

agi suka lanjut buku ini
'dae

Sugar [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang