Virtual to My Realife

8 2 0
                                    

Cerpen ini sudah saya ikutkan dalam event cerpen antologi yang diselenggarakan oleh Komunitas CPBS







"Raaaa......lu gak capek apa ngurusin dunia virtual melulu, Lu juga punya realife kali ngapain masih ngurus yang gak pasti didepan layarr" celetuk Kana

"Ya capek ga capek si Kan....gw tau realife lebih penting dan gw tau gw salah karna sempet prioritasin virtual yang pada akhirnya gw ga dapet apa apa kayak gini..." sahut Meira

"Udah virtual, Dighosting pula" sambung Kana

"Yeuh malah ngeledek ni anak, tapi sekarang gw udah tau kok cara mainnya" kata Meira yang membuat mata kana terbelalak kenapa Meira masih antusias didunia virtual bahkan mencari cara lain untuk tetap bertahan

"Ra, lo gila apa kena hipnotis virtual sih....bingung gw sama lo ada apasih didunia virtual itu" Kata Kana

"Ada masa depan gw Kan" sahut Meira sambil tertawa kecil "Canda masa depan" sambung Meira sebelum kana menimpuknya dengan tas kecil


"Toloooong....!!!!" suara minta tolong terdengar dari pinggir jalan
Percakapan mereka terhenti, Meira dan Kana langsung sigap berlari ke arah datangnya suara itu mendapati seorang wanita yang hendak di copet oleh dua orang preman dan menyelamatkan wanita tadi.

Setelah menolong, mereka mengantar wanita itu dengan selamat sampai tujuan, ternyata wanita itu sedang ingin melihat sekaligus membayar uang dp rumah bertuliskan kata "Dijual" sekitar rumah Meira yang berlokasi strategis. Beliau tinggal diluar kota, namun bulan depan akan pindah bersama keluarganya yang otomatis akan menjadi tetangga Meira.

"Ibu mau tinggal disini?" tanya Meira membuka percakapan
"Iya nak, ibu ingin pindah bersama keluarga ibu bulan depan...lokasi sekitar sini sepertinya sangat strategis untuk berjualan" jawab ibu itu

"Perkenalkan saya Meira bu, saya tinggal didepan sana kita akan menjadi tetangga bulan depan, dan ini Kana teman saya" Kata Meira tersenyum lebar sambil menunjuk rumah nya diseberang dan memperkenalkan Kana

Esok hari nya seperti biasa dua sahabat dengan wajah periang itu datang kesekolah menyapa setiap petugas yang dilewati dengan ramah lalu mengobrol di area taman sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

"Kan....Lu mau tau gak cara bertahan dan bahkan mungkin bisa dapet yang tulus divirtual" tanya Meira

Kana memegang jidat Meira dan menyamakan suhu dengan dengkulnya "Ra lo sakit ya? Apa tadi lu bilang? Dapetin yang tulus dari dunia virtual? Mana ada Ra yaampun....lo kan tau virtual itu semua bisa dimanipulasi....." oceh Kana

Meira menutup mulut Kana yang tengah mengoceh lalu mengatakan "Kan...dengerin gw dulu ih kebiasaan lu mah kalo orang ngomong dipotong mulu ah, Udah dengerin dulu nih....Caranya yang pertama adalah lo gaboleh mikirin dunia virtual, jadi kalo abis ngeladenin cowo virtual yaudah gausah dipikirin...yang kedua jangan niat-niat banget deh didunia virtual dan yang terakhir jangan lupa tarik ulur tuh mereka" jelas Meira pada Kana

"Lo kira layangan kita tarik ulur hah" sahut Kana

"Belom selesai oncom, tarik ulurnya pake perasaan kali....ya sekedar ngetest aja kalo kita gak nyariin kita bakal dicari atau engga dan sejauh mana arti kita dihidup mereka" sambung Meira

Ding....Dong...Its time to begin first lesson

"Pagi anak-anak silahkan kumpulkan tugas kalian ya" seru Pak Dahlan

"Baik Pak" sahut sekelas

Meira tak sengaja memencet link grup wa teman online dari sebuah postingan di instagram

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

•Virtual to My Realife• [Sudah Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang