Tentang Memori

9 4 0
                                    

Oleh Pena Aksara

Gemericik hujan pagi ini. Ahh, selalu saja ingatanku kembali ke sana. Kau tau? Selama ini, selalu aku kembali ke masa itu setiap bulir demi bulir air turun dari langit. Ada satu genggam yang selalu aku rasakan erat direlung hatiku. Tak bisa aku lepaskan, atau aku hindari. Dekapnya terlalu menguasai setiap helai hati ini. Sekali waktu aku mencoba berlari menjauh, sejauh mungkin. Lalu hujan datang menyapa, seketika urung. Lagi aku terbuai pelukan hujan, kembali mengingat masa itu.

Kau tau? Sepayah ini aku masih saja terus bertahan. Menggapaimu aku tak mampu, pun melepasmu, aku terlalu enggan. Entah bagaimana aku harus mengakhiri ini. Kau pun sudah terlalu jauh, jauuhhh sampai langkahku tak akan mampu lagi meraihmu. Rasa ini terlalu dalam aku pendam, cuma aku. Tapi kau pun masih nampak membatu, mengurung diri dengan selubung sunyi. Boleh aku tau kau sedang apa di sana? Sekali ini saja.

Aku akan berdamai dengan hujan. Karena sejatinya, jauh sebelum masa itu pun akulah penikmat hujan sejati. Ditiap rintiknya aku senandungkan kidung pepatah tua. Maka aku akan kembali kesana, dan membiarkan laguku melebur dengan riuh rendahnya angin yang ikut berhembus. Kau tau? Aku tidak akan merindui-mu lagi, karena hujan adalah janji setia yang harus aku pertahankan sampai kapanpun.


Embun Pagi, 03 Juni 2021

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Pelangi Malam IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang