[3]18+

3 1 4
                                    

*WARN:ini hanya sebuah cerita, mohon maaf jika ada kesamaan nama, tempat, atau mungkin kejadian yang pernah kalian alami juga.Sekali lagi ini hanya sebuah cerita karangan yang muncul dari otak saya.

-------------------------------------------------------------

AuthorPOV

-

Hari semakin menjelang malam, dan Jesslyn masih saja terikat.
Dia sudah menjerit minta tolong, namun tidak ada hasilnya.
Tiba-tiba dia terfokus dengan suara mobil yang datang.
Dalam hati bertanya-tanya. "Siapa?"

Tak lama kemudian, pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan sosok laki-laki yang dia kenal.
"P - pak Chandra?!!!" alangkah terkejutnya, ternyata Chandralah yang merencanakan ini.
"Hm? Kamu udah bangun sayang?" Tanyanya dengan santai dan perlahan mendekat seraya melepaskan jas kerjanya dan melonggarkan dasi.
Dia mendaratkan bokongnya di sebelah Jesslyn.
"Kenapa bapak ngelakuin ini?!! Apa salah saya pak!?" Tanya Jesslyn sedikit berteriak ke arah laki-laki itu.
"Sstt stt sayang, gak baik teriak-teriak gitu. Kamu gak salah apa-apa kok, cuman ini perjanjian saya sama Ibumu." Ucapnya menjelaskan dan membelai pipi Jesslyn.
"P - perjanjian? Perjanjian apa?!" Tanya Jesslyn kembali.
"Ibumu meminjam uang kepada saya sebesar 50juta, dengan alasan perlu modal. Dia bilang..." Ucap Chandra sediki menggantung.
"Jika saya gak bisa kembaliin uang anda selama 4 bulan, anda boleh mengambil putri saya yang ada di jakarta untuk anda jadikan budak sex atau apapun itu." Ucapnya meniru perkataan Ibu Jesslyn.
"A - apa?.." Jesslyn merasa tidak percaya Ibunya tega menjadikannya sebagai jaminan seperti itu.
"Dan karena dia memang gak bisa mengembalikan uang saya, jadi saya mendatangimu kesini. Dan ternyata gak sia-sia saya kesini, kamu punya body goals dengan payudaramu yang sangat besar." Ucap Chandra sedikit panjang seraya terkekeh dan mengusap pelan paha dalam Jesslyn.
Membuat sang empu terlihat kaku dan terdiam.
Jesslyn menatap tajam kearah Chandra.
"Kumohon lepaskan saya!! Saya bakal balikin uang anda secepatnya, asal lepaskan saya." Pinta Jesslyn dengan mata berkaca-kaca.
"Lepasin? Gak bisa sayang, saya gak butuh uang itu lagi, saya lebih suka tubuh kamu." Ucapnya seraya mulai naik ke atas Jesslyn dan menindih pelan gadis itu.
Jesslyn terus saja meronta dan menggelengkan kepalanya memohon di lepaskan.
Chandra yang tidak perduli dengan rontaan Jesslyn mulai melancarkan aksinya membuka setiap kancing seragam Jesslyn hingga memperlihatkan dalam Bra berwarna pink milik Jesslyn.
Dia meremas pelan payudara berisi milik Jesslyn dari luar seragammnya, kemudian dia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis itu dan mulai mengecupi pelan leher itu.
Jesslyn terus saja berteriak meminta tolong dan meronta kuat.
Chandra tersenyum miring, dia melingkarkan lengannya ke bawah pinggang Jesslyn dan mencari pengait Bra miliknya.

Dan dengan mudah Chandra melepas pengait itu, kemudian dia tersenyum puas ketika kedua bukit indah Jesslyn kini terlihat jelas di matanya.
"Benar-benar indah." Ucapnya dengan nada rendah dan menjilat bibirnya sendiri.
Tangisan Jesslyn semakin menjadi ketika payudaranya kini terlihat jelas di mata Chandra.
Chandra kembali melanjutkan aksinya, dia mengusap pelan nipple milik Jesslyn, membuat sang empu menggeliat pelan merasakan sensasi aneh saat Chandra mengusap nipple itu.
Chandra mulai melahap nipple itu, dan menghisapnya layaknya bayi yang menyusu ke ibunya.
Jesslyn menggerang dan menggeliat pelan.
Sungguh, pikirannya menolak ini, tapi tubuhnya merespon lain.
Apalagi saat Chandra mulai mengusap pelan Vagina nya dari luar celana dalamnya.
"P - pak janganh, s - saya mohon." Pinta Jesslyn dengan tubuh yang mulai lemas.
"Hahah. Tubuhmu bahkan gak nolak sentuhan saya, sayang." Chandra kembali meraup nipple kanan Jesslyn.
Jesslyn memejamkan matanya, dia sudah tidak bisa berontak lagi, dia merada tubuhnya lemas.
Namun....

Tiba-tiba saja dia merasa lega dan kosong, dia merasa bahwa tidak ada lagi yang berada di atasnya.
Dia kemudian membuka mata dan melihat ke arah kanannya, terlihat sosok laki-laki yang di kenal sedang memukuli Chandra dengan brutal.

"Sialan lo anjing!!! Berani-beraninya lo gituin Jeje!!" Ucap orang seraya terus melayangkan tinju ke arah Chandra bertubi-tubi.
Jesslyn tersenyum ketika mendengar suara orang itu.
Dia sangat tau siapa pemilik suara itu.
"Andre..." Panggilnya dengan nada pelan.
Andre yang di panggil namanya, lantas menengok dan menatap Jesslyn.
Dia langsung menghampiri Jesslyn dan melepaskan seluruh ikatannya, dia memberikan selimut untuk menutupin tubuh Jesslyn dan mengendongnya bridal.
Andre membawa tubuh Jesslyn ke mobil miliknya, sedangkan Chandra sudah tidak sadarkan diri.
Tanpa basa-basi, dia langsung menancapkan gasnya dan pergi dari rumah itu.
"Gue antar lo pulang Je." Ucap Andre.
Terlihat Andre meremat kuat setir dan rahangnya mengeras.
"Makasih." Ucap  Jesslyn pelan dan tertidur.
Andre menengok ke arah Jesslyn dan mengusap kilas rambut Jesslyn.
"Gue bakal lindungin lo Je." Ucapnya dan kembali fokus menyetir.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Hay gw balik lagi.
Sorry lama bet ngilang.
Tpi jujur gw sibuk banget dan suka gak sempet buka ni akun wp.
But gw berterimakasjh sama kalian yang stay nunggu.
Ayo pencet bintang jika kalian suka cerita ini.
Atau bisa di rekomendasikan ke teman-teman yang lain.
1 bintang berarti buat gw loh, makin semangat ntar aw.
Dah
Sekian-!
See u in the next Chapter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Story LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang