LEBIH SAYANG KUCING

396 60 36
                                    

Seminggu berlalu dengan cepat sampai tak terasa jika hari ini sudah hari Senin lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu dengan cepat sampai tak terasa jika hari ini sudah hari Senin lagi.Shandy mengerjap pelan ketika ia melihat Fiki yang tidak berhenti bermain dengan Mochi dari pagi sampai pagi lagi.bahkan ia sampai tidak membalas pesan dari kedua sahabatnya itu.handponenya serasa tidak ada harganya dibandingkan dengan kucing pemberian dari Shandy.ia membiarkan handponenya terletak didalam kotak penyimpanan cat warna sehingga handpone itu sudah bercampur dengan warna warna dari cat yang sempat tumpah karena ulahnya sendiri.

"Fik,makan..gak liat tadi Bunda nyuruh lo buat makan?" tanya Shandy sembari mendekat pada Fiki yang sedang memangku Mochi.

"Tumben nanyain gua kaya gitu,pasti ada maunya ya lo?" Tanya Fiki.

Shandy menghela pelan nafasnya.

"Ntar kalo lo sakit gua gak mau tanggung jawab ya Fik," ucap Shandy.

"Tapi Mochi belum makan bang,gua harus makan pas Mochi selesai makan.ntar gua lupa ngasih makan Mochi kalo gua makan duluan," ucap Fiki.

"Gimana caranya lo bisa lupa? orang tiap hari otak lo diisi sama Mochi," ucap Shandy.

"Ya tapi kan bang-"

"Makan atau Mochi buat gua,"

"Bang! abang kenapa sih?!"

"Fik,seminggu ini gua liat jadwal makan lo gak kaya biasanya! lo ngerti kesehatan gak sih? Kalo pola makan lo gak teratur,lo bisa sakit.."

"Biarin aja sakit!"

Shandy menghela pasrah nafasnya lalu ia mengusak kasar surai hitam kecoklatannya.sungguh,ia sangat malas berdebat sekarang.

ia capek.

"Terserah!" Final Shandy pada akhirnya.

Fiki yang melihat itu hanya menatap abangnya yang mulai naik keatas ranjang lalu ia kembali bermain dengan Mochi sampai malam tiba.

Oh ini gawat! Fiki belum makan siang.ditambah lagi ia punya keturunan penyakit maag dari ayahnya.astaga! kenapa tadi ia menolak saat Shandy menyuruhnya untuk makan?

"Bang," lirih Fiki sambil naik keatas ranjang milik Shandy.

Shandy menoleh lalu ia kembali menatap laptopnya seakan ia tak perduli dengan Fiki yang mulai mendudukkan pantatnya disebelah dirinya.

"Abang..Fiki sakit perut,"

"Makan batu sama kayu sana." Ucap Shandy.

"Abang," Fiki menaruh kepalanya dibahu Shandy tapi Shandy malah menolaknya.

"Bang..gak ada makanan lagi ya? kenapa kepiting yang tadi siang udah abis?" Tanya Fiki sambil menatap wajah abangnya.

"Siapa suruh gak makan?" Dingin Shandy.

"Bang,gua laper..Bunda sama Ayah lama banget sih kerja diluar kota,kapan pulangnya coba?" Tanya Fiki lagi.

"Bisa diem gak? lo berisik asli," ucap Shandy.

MA BROTHA || SHANDY & FIKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang