JANGAN SAKITIN MOCHI

402 57 17
                                    

"Abang,tolong kasih makan Mochi dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abang,tolong kasih makan Mochi dong..gua mau mandi dulu," ucap Fiki.

"Dih? Ogah,kucing kan kucing lo..ngapa lo nyuruh gua ngasih dia makan?" Tanya Shandy.

"Bang,bentar aja plisss...yaaa?" Mohon Fiki.

"Ck! Iya iyaa,cepetan lo mandinya jangan lamaa!"

"Iya,"

Beberapa menit kemudian,Fikipun sudah selesai mandi dan ia sudah kelihatan lebih segar dari sebelumnya.setelah memakai baju kaos putih serta celana training hitam,Fiki datang pada Shandy yang sedang memberi makan Mochi.

"Abang! Jangan dipaksa kalo Mochi gak mau makan!" Fiki menarik Mochi yang sedari tadi dipaksa makan oleh Shandy lalu memeluknya erat.

"Orang dia mau makan kok,cuman mager banget si Mochi.makannya abang maksa dia," Ucap Shandy sambil menarik kembali Mochi yang dipeluk oleh Fiki keatas pangkuannya.

"Abang! Fiki bilang jangan perkosa Mochi dengan kasar,abang! yamete-yamete kudasai!" Pekik Fiki saat ia kembali melihat Mochi yang terus dipaksa membuka mulut untuk memakan makanan yang dipegang oleh Shandy.

Sementara Shandy langsung terhenyak dan langsung mendorong tubuh Fiki sampai jatuh ke lantai lalu dengan cepar Shandy menutup rapat mulut Fiki saat mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya itu.Fiki tidak bergeming sama sekali.ia malah menatap balik abangnya tanpa mengatakan apapun.

"Tadi lo bilang apa,hah?!" Tanya Shandy.

"y-yamete kudasai?"

Shandy menggelengkan kepalanya tak percaya dan menatap tajam kearah Fiki.

"Siapa yang ngajarin ngomong gitu?"

"Tiktak bang..s-soalnya banyak,a-anu.."

Fiki lihat,abangnya itu menyiratkan bahwa yang barusan dirinya katakan itu adalah hal yang benar benar mengejutkan sehingga dirinya sendiripun ikut dibuat kaget dengan hal yang baru saja terjadi.

Tak lama kemudian,pintu diketuk dan terbukalah pintu itu yang menampakkan wanita tinggi paruh baya yang berjalan masuk kedalam kamar dan menghampiri kedua anaknya itu.

"Astaghfirullah! Kalian berdua ngapain?!" Tanya Bunda saat melihat posisi keduanya yang bisa dibilang..gak pantes.

Shandy yang baru nyadar dengan posisinya langsung mengubah menjadi posisi duduk.

"Bundadari! Bunda jangan salah paham dulu..k-kita tadi lagi rebutan kucing,hehe~ iya kan pik ya?"

"Yamete kudasai?" Tanya Fiki.

Shandy menatap tajam kearah Fiki lalu ia nyengir canggung ke bunda.

"A-Anu..jangan dengerin kata Fiki bund,dia agak sengklek emang anaknya,hehe~" ucap Shandy.

"Yaudah,kalo gitu jangan lupa makan siang ya? Bunda udah masakin makanan yang banyak,"

Shandy dan Fiki mengangguk kompak dan Bundapun akhirnya pergi dari sana.

"Pik-aduhh!!! lo-lo jangan bilang itu lagi dah ya pik ya? btw gua mau nanya,emang lo tau apa artinya?" Tanya Shandy.

"Tolong hentikan," singkat Fiki.

Iya juga sih..t-tapi bukan itu yang dimaksud Shandy.

"Alhamdulillah masih polos lo Fik.lain kali jangan diomongin lagi ya?" Ucap Shandy.

"Gaboleh ya bang?"

"Yes,gak boleh.jadi,lo ngomong baek baek aja deh ya pik."

"Oke bang..t-tapi tadi abang beneran ngasih ke Mochi kasar banget! jangan kasar kasar kek! itu kan kucingnya Fiki!"

"Iya tau iyaa..yaudah kalo gitu lain kali lo aja sono yang ngasih makan,jangan nyuruh gua." Ucap Shandy.

"Salah lagi gua," lirih Fiki.

"Siapa suruh nyeletuk gak mikir dulu?"

"Ya kan gua gatauu.."

"Ck,udah sono lo kasih makan buat kucing lo itu."

"Iyaa iyaa,bawel banget!"

"Shandy! Fiki! Ayo makan,bunda udah nyuruh kita buat makan." Ucap Ayah dari balik pintu.

"Iya ayaah.." ucap mereka berdua kompak.

To be continued ^^

Jangan lupa vote dan jangan lupa tinggalkan jejak yaa >.<

MA BROTHA || SHANDY & FIKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang