Part 1

14 3 0
                                    

Brum... brum...brum

Suara motor anggota inti Xavier terdengar lantang, yang menandakan kedatangan 5 pria tampan SMA Cendana.

"Kita bolos aja yuk, mumet gue ketemu pak tono, nyerocos mulu pusing gue". Ujar Dareen pada kelima temannya.
"Gila ya lu, minggu kemarin kita uda bolos juga pelajarannya pak tono, lo mau kita di seret keruangan BK, kalau gue mah oga". Jawab Caessan rada ngegas.
"Ya ngggak bakal, percaya deh ama gue". Balas Dareen lagi.
"Lo berdua bisa diam nggak". Ujar bima tajam sambil melirik dareen dan caessan yang berada di kanan kirinya. Sedangkan Aleo dan agam yang berada di depan mereka bertiga tetap berjalan tampa menanggapi ocehan temannya.

Ganteng dan berkarisma itulah kata yang bisa mendeskripsikan mereka berlima.

"Hai, pacar". Sapa bella pada aleo, yang langsung mendapat tatapan tajam dari aleo.
"Galak banget sih". Ujar bella sambil memanyunkan bibirnya.
"Tapi aku sayang". Lanjutnya sambil tersenyum.

"Ah ela mbak, mending mbak sama saya, ganteng, soleh dan baik hati. Dan yang terpenting hati ini selalu terbuka untuk mbak bela yang cantik". Ujar dareen menggoda yang langsung mendapat tatapan malas dari bella dan berlalu pergi dengan kedua teman-temannya.

Dareen sudah mencintai bella semenjak mereka masi duduk di bangku smp,  ya seperti biasa kebiasaan para wanita yang selalu mencintai orang yang tidak bisa ia dapatkan dan menyianyikan orang yang sudah jelas mencintainya.

✨✨✨✨

Teng.... teng.... teng.....

Bel berbunyi dengan lantangnya yang menandakan masuk untuk memulai pelajaran yang pertama.

"Selamat pagi anak-anak ibuk semuanya". Ucap buk winda selaku wali kelas 12 ipa 3.

"Pagi buk". Ucap mereka serentak dan semangat. Ya begutalah kelas 12 ipa 3 dipenuhi murit-murit bar-bar yang punya suara cempreng.

"Loh kenapa ibuk yang masuk, kitakan jam kesenian buk, kitakan nggak mau pelajaran fisika buk". Ujar endrea dengan santainya.

"Jadi kamu nggak mau belajar fisika lagi , hmm iya?". Tanya buk winda terlihat sangar.

"Bukan git...". Jawab endrea terpotong.

"Sama saya juga udah males jadi guru fisika, mending dulu saya jadi guru kesenian saja, tinggal goyang, nyanyi-nyanyi aja". Ujar buk winda dengan muka yang di sedih-sedihkan, yang langsung diiringi tawaan satu kelas.

"Sudah, hmm sudah ketawanya". Tanya buk winda.

"Siap sudah buk!!". Jawab mereka kompak dan semangat.

"Jadi ibuk kesini, mau ngenalin teman baru kalian...masuk salwa!". Ujar buk winda yang di ikuti tatapan seluruh murit kedepan pintu dimana salwa masuk.

"Silahkan perkenalkan diri kamu!". Perintah buk winda pada salwa.

"Kenalin nama saya Salwa Syifa Rizaldi dan saya pindahan dari bandung". Perkenalan singkat dari salwa.

"Silahkan kamu bisa duduk di kursi kosong di samping vani". Ujar buk winda yang langsung di angguki oleh salwa dan ia langsung menuju bangku yang dimaksut.

✨✨✨✨

"Oh iya tadi kita nggak sempet kenalan, kenalin nama gue Vani aqilla qirani murit paling imut plus murit paling kece di kelas ini". Ujar vani memperkenalkan diri dengan sombongnya. Mendengar ucapan itu endrea dan gladis langsung memutar bangku menghadap belakang.

"Baru juga paling imut plus paling kece di kelas, lah gue kenalin.....". Ujar Endrea terpotong sambil menjulurkan tanganya angkuh pada nadya. " Endrea gabriella murid pling umut, paling cantik dan paling kece di sma cendana". Lanjutnya.

"Jangan di dengaring emang gitu orangnya sok narsis banget, kenalin gue gladis leta jovanka, gue orang yang paling bener di antara mereka". Ujar gladis santai, yang langsung mendapat tatapan tajam dari vani dan endrea.

Salwa yang dari tadi hanya diam mendengar ocehan tiga sekawan yang akan menjadi empat sekawan ini akhirnya angkat bicara. "Kenalin gue Salwa Syifa Rizaldi, senang bisa kenalan sama kalin bertiga". Ujar salwa sambil sedikit tersenyum. Lembut dan rama itulah kesan pertama yang meraka bertiga rasakan.

"Udah ya kenalannya, gaslah ngantin kita". Ujar gladis sambil menarik tangan endrea dan salwa.

"Cukup tau la gue, dapet yang baru yang lama dibuang ye kan?" Ujar Vani yang masih duduk di bangkunya karena merasa tidak diajak.

"Kalau lo masih duduk gue tinggal lu ya". Ujar endrea mengancam yang langsung di ikuti pergerakan berdiri vani sambil manyun. "Gandeng". Rengek vani sambil mengulurkan tangannya yang langsung di ambil oleh salwa.

Sesampainya di kantin sekolah mereka langsung duduk di kursi kosong dengan endrea yang memesan pesanan mereka. Lain hal dengan salwa ia seperti sedang mencari seseorang. "Lo lagi cari siapa?". Tanya gladis, dan disaat itu ia menemukan sosok yang dia cari. "Hm, bentar gue kesana dulu ya". Ujar salwa yang langsung beranjak dari tempatnya sedangkan gladis dan vani hanya memandangnya heran.

"Kenalin gue Salwa Syifa Rizaldi, gue mau jadi pacarnya Aleo Cakra Wibowo". Ujar salwa sambil mengulurkan tangannya pada kelima inti Xavier tersebut. Sedangkan mereka hanya menatap salwa heran tapi lain hal dengan aleo ia menatap salwa penuh arti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

XAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang