4 - JY

2.8K 385 121
                                    

"Yeji"

Atensi para siswa yang berada dikelas langsung tertuju pada cowok yang kini berdiri diambang pintu. Yeji yang merasa dipanggil langsung menuju kesana.

"Kenapa Jen?" tanya Yeji ke Jeno.

"Ngapain istirahat dikelas? Kantin yuk."

"Lia sama Ryujin ada perlu sama guru jadi gue dikelas aja. Yaudah, gue ambil hp dulu." jawab Yeji lalu berlari kecil ke mejanya untuk mengambil hp.

Hampir setiap siswa yang berpapasan dengan Jeno dan Yeji menatap mereka dengan intens. Pasalnya mereka menjadi topik hangat di kalangan siswa karena status Yeji sebagai kapten Cheerleader dan Jeno anak bola yang sudah pasti terkenal kini tampak sering jalan bareng.

"Gue ngga suka deh jadi perhatian gini.." gumam Yeji pelan lalu berjalan sedikit lambat agar tidak beriringan dengan Jeno.

Tapi perkiraan Yeji salah besar, Jeno dengar ucapannya dan sekarang malah menggandeng tangannya.

"Kalo jalannya kayak elo, kita nyampe kantin bel masuk udah bunyi Ji." ucap Jeno sambil memperlihatkan eye smilenya.

"Jen, diliatin anak-anak."

"Gunanya mata emang buat lihat."

Sesampainya dikantin mereka berdua langsung pesan makanan, lalu memilih meja seadanya yang kosong.

"Santai aja Ji, lama-lama mereka juga biasa liatnya."

"Hah? Gimana?"

"Ngga, udah jangan kikuk gini. Cerewet aja kayak biasanya."

"Gue cerewet ya?"

Jeno tersenyum, "Ngga terlalu, tapi ngga sediam ini juga."

Sekitar 10 menitan, pesanan mereka berdua telah selesai.

"Besok lo ada acara ngga Ji?" tanya Jeno yang mulai menambahkan sambal dan mengaduk mie ayamnya.

Yeji menggeleng, "Gue jaga rumah, Mama sama Papa ke rumah nenek."

"Nginep? Lo sendirian dong?"

"Belum tau nginep apa engga, tapi kalo ngga nginep ya jelas sampe malem banget pulangnya." Yeji menjelaskan lalu memakan mie ayamnya.

"Gue main kesana boleh?"

Yeji mengangguk, "Main aja. Ajak yang lain juga ngga papa, nanti gue aja Lia sama Ryujin juga."

"Oke nanti gue kasih tau mereka."

•••••


Pagi ini Yeji ikut Mamanya bersih-bersih rumah, padahal biasanya dia paling malas kalau disuruh bersih-bersih. Tapi karena teman-temannya mau main, terpaksa dia ikut bantu.

Sekitar pukul 9, orang tua Yeji berangkat. Dan setengah jam kemudian teman-teman Yeji sudah tiba dirumahnya.

Ryujin dan Lia langsung menuju dapur bersama Yeji. Sedangkan ketiga cowok duduk diruang tengah sambil nonton TV.

"Oke, jadi kita mau masak apa?" tanya Ryujin antusias.

Yeji cuma menggendikkan bahunya. "Ngga tau, ngga ada bahan apa-apa dirumah."

Ryujin menepok jidat Yeji, "Duh kirain udah siap semua."

"Bisa-bisanya jidat gue yang ditampol." protes Yeji sambil mengusap dahinya.

"Ok ok udah, berarti sekarang kita belanja dulu." usul Lia.

"Elo aja Li sama Jaemin, sekalian simulasi jadi suami-istri." kata Ryujin sambil menaik turunkan alisnya.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang