01. LIFE

257 25 3
                                    

...

< Lima Tahun Kemudian >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

< Lima Tahun Kemudian >

Seorang perempuan muda bernama Kim Serin tampak berkutat dengan dokumen-dokumen dan layar komputer. Perempuan ini tampak begitu lembut dan memiliki paras yang sangat cantik. Di balik parasnya yang cantik, tidak banyak yang mengetahui bahwa perempuan tersebut adalah ibu dari seorang anak laki-laki berumur 4 tahun yang memiliki visual bibit unggul, Park Jian.

Kim Serin bekerja sebagai sekretaris seorang CEO dari sebuah perusahaan terbesar di beberapa negara terasuk Korea, Wallance Ltd. Seorang Kim Serin, mahasiswi lulusan bisnis terbaik di angkatannya, harus bekerja sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga putranya.

Serin yang baru saja menyelesaikan dokumen yang di berikan oleh atasannya langsung melirik ke jam yang melingkar dengan apik di tangan kirinya,"Astaga sudah hampir jam 11."

"Cha, aku harus menjemput Jian. Aku akan kembali secepatnya, jika sajangnim datang tolong berikan file merah di atas meja ku ya." Ujar Serin kepada Yoo MiCha sambil bersiap-siap merapikan mejanya.

Yoo MiCha adalah sekretaris dari direktur keuangan di perusahaan ini. MiCha sudah mengetahui bahwa Serin memiliki seorang putra, begitu juga dengan atasan nya. Atasan Serin tidak keberatan sama sekali dengan Serin yang harus menjemput Jian pulang sekolah setiap harinya. Selama ini, Serin bekerja dengan baik dan atasan nya juga mengerti dengan kondisi nya sebagai single parent tidak lah mudah.

"Baiklah, hati-hati di jalan Serin-ah!"

Seperti hari-hari sebelumnya, disinilah Serin berada —taman kanak-kanak...

Seorang anak laki-laki berlari ke arahnya dengan raut wajah yang sangat bahagia, "Eomma...!"

Serin menggendong anak laki-laki tersebut sebelum akhirnya berbicara, "Lain kali jangan lari-lari Jian-ah, nanti jatuh."

Putranya tersebut hanya tertawa. Menggemaskan sekali...

"Eomma ayo..." ajak Jian mengenggam tangan lembut sang ibu.

"Jian tidak sabaran sekali." Serin terkekeh melihat putranya yang tampak begitu menggemaskan.

Setelah itu Serin mengantar Jian ke apartemen tempat mereka tinggal, yang terletak di area Hannam-dong. Biasanya Serin memang selalu mengantar Jian pulang ke rumah setelah sekolah.

Mungkin cukup membingungkan bagaimana Serin dapat tinggal di daerah Hannam-dong, daerah perumahaan elit di Seoul. Ya...penghasilan Serin cukup besar sehingga cukup untuk menyewa sebuah unit di Hannam The Hill. Tentu biayanya cukup mahal, namun itu semua Serin lakukan untuk memberikan Jian tempat tinggal yang layak dan terbaik.

"Halmeoni, Jian pulang." Jian memeluk seorang wanita paruh baya yang sedang memasak.

"Aigoo, cucu halmeoni sudah pulang. Halmeoni masak makanan kesukaan Jian."

THEM | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang