「 ON GOING 」
Park Jimin dan Kim Serin, sepasang suami istri muda yang di paksa untuk berpisah karena perbedaan status yang sangat jauh di antara keduanya.
Setelah bertahun-tahun berpisah dari satu sama lain, mereka bertemu..
Namun, apa yang akan te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di mulai dari hari ini, Serin resmi menjadi asisten pribadi Park Jimin. Hal ini mengartikan bahwa Serin akan terus bersama seharian selama jam kerja yang tidak ditentukan, selama Jimin masih bekerja hal tersebut juga berlaku baginya. Dengan begitu, Serin akan terikat dengan Jimin.
Pagi ini, Serin telah berada di apartment milik Jimin yang hanya berbeda unit saja. Jujur saja dia tidak ingin datang jika bisa. Namun, karena ini memang pekerjaan yang harus dirinya lakukan setiap hari entah sampai kapan, dirinya berusaha bersikap seprofessional mungkin.
Mulai hari ini Serin tidak bisa mengantar jemput putranya, Park Jian.
Mengenai Jian...
Jimin belum tau sama sekali tentang Park Jian, putra mereka.
Jimin terus tersenyum tanpa bak orang tak waras sejak tadi, "Pasangkan aku dasi. Jangan lupa pakaikan juga jas ku." Nada bicaranya begitu manis. Ia tidak pernah berubah, setidaknya untuk Serin.
Serin hanya diam dan menuruti perintah Jimin sebagai atasan nya.
Jimin menatap wanitanya dengan lekat saat dia memasangkan jas untuk dirinya, "Juga, jangan lupa untuk mencium ku." Sepertinya kebiasaan Jimin yang satu ini memang tak pernah berubah.
Serin mengabaikan perkataan Jimin dan menganggap ucapannya sebagai angin lalu, kemudian dia merapikan jas sang tuan. "Sudah selesai, hwejangnim." Serin membungkuk penuh hormat.
Jimin merentangkan tangan begitu lebar, "Setidaknya peluk lah aku. Apa kamu tidak merindukan ku? Aku sangat merindukan mu, Serin-ah."
"Aku yakin kamu takut dengan ancaman keluarga ku kan? Biarkan saja mereka, mari ulangi semua dari awal bersama ku."
"Kita akan membuka lembaran yang baru..."
"Mianhae hwejangnim, saya akan menunggu Anda di lobby. Saya permisi dulu." Serin berjalan keluar setelah itu.
"Serin-ah, cepat atau lambat aku akan membawa mu kembali ke sisi ku."
Di sisi lain, air mata terjatuh di pipi halus seorang Kim Serin karena teringat kejadian beberapa tahun yang lalu yang menimpa hubungan pernikahan yang bari dibangun dirinya dan sang suami.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
