Chapter 3 (Gadis Mafia)

1.7K 118 10
                                    

Happy reading............






"Tolong selesaikan dengan cepat kak, aku tidak bisa bertahan terlalu lama"

Suara itu berasal dari earphone bluetooth yang ada di telinga seorang gadis berhijab abu.

"Iyaa, tenang saja aku akan menyelesaikannya dengan cepat"

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa lagi"

Sambungan komunikasi mereka terputus, sekarang gadis itu memandangi sebuah pintu lift yang ada di depannya, gadis itu menyeringai penuh arti.

Ia memencet tombol menuju lantai bawah, yaitu lantai tiga. Ia sekarang berada di lantai 20 dari 25 lantai yang ada di gedung ini. Tidak ada yang boleh masuk ke lantai 21 hingga seterusnya kecuali tamu VIP.

Tidak perlu menunggu waktu lama, akhirnya pintu lift itu terbuka dengan seseorang yang ada di dalamnya.

Gadis itu masuk ke dalam lift tersebut, ternyata tujuan mereka sama yaitu lantai 3.
Ia berdiri di depan orang tersebut, dengan setelan sebuah kemeja putih terbalut sebuah jas sebatas pinggang berwarna hitam ditambah dengan rok plisket berwarna abu-abu serta tote bag hitam dan sarung tangan hitam tidak ada yang mencurigainya sekarang.

"Heyy nona, apa boleh kita berkenalan?" Ucap lelaki sambil memegang bahu gadis itu.

"Tentu saja tuan" Gadis itu tersenyum manis sambil memiringkan kepalanya hingga membuat lelaki itu memanas buktinya wajah lelaki itu memerah sampai ketelinga.

" Ekhem, perkenalkan namaku Stevan" Lelaki itu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

"Namaku Ayana" Membalas uluran tangan lelaki yang ada dihadapannya.

Tingg.....

Pintu lift terbuka dan terlihatlah Ayana bersama lelaki yang tadi. Lorong itu sangat sepi bahkan langkah kaki mereka terdengar dengan jelas. Terasa canggung hingga salah satu dari mereka membuka suara.

"Ehhmm... Nona Ayana apa kau sedang sibuk"

"Tidak juga, memangnya ada apa?" Tanya Ayana yang sekarang berhenti dan menatap lelaki didepannya ini.

Tidak tau mengapa tiba-tiba saja lelaki ini ingin memiliki gairah lebih pada gadis yang sedang menatapnya. Perlahan tapi pasti tangan lelaki ini ingin menyentuh pinggang sang gadis. Hingga saat beberapa cm lagi tiba-tiba gadis itu memeluknya.

"Hah?....

"Maaf, karena tiba-tiba aku memelukmu, tapi aku baru saja melihat seorang laki-laki misterius masuk kesana" Tunjuk Ayana ke belakang lelaki itu.

"Tenang saja, jangan takut"
Lelaki itu mengeluarkan sebuah pistol dari saku jasnya. Tidak heran kenapa ia membawa pistol di tempat kerja karena disini semua orang diizinkan membawa senjata namun tentu saja akan mendapatkan sanksi jika menggunakannya sembarangan.

Laki-laki itu berjalan mendekati ruangan yang Ayana maksud. Namun setelah ia membukanya tidak ada seseorang pun disana.
"Tenang saja tidak ada apa-ap...

Jleeebbbb....

Bruukkk...

Laki-laki itu tergeletak bersimbah darah, bahkan darahnya sampai muncrat ke baju Ayana.

Ayana lah yang membunuh laki-laki itu, ia menusuk  leher korban hingga tembus dengan sebuah belati. Ia mengambil sebuah bungkusan plastik yang ada di dalam Tote bag yang ia bawa. Lalu ia menuangkan cairan yang ada di dalamnya untuk melumuri tubuh laki-laki itu.

Ayana mengganti dulu jasnya karena terkena darah laki-laki itu sebelum ia mengambil sebuah korek lalu melemparkannya ke arah sebuah jasad.

Kriiiiinnggg...... Kriiinngggg

Alarm kebakaran berbunyi.
Ayana langsung meninggalkan tempat itu, sisa orang yang ada di gedung itu berhamburan keluar dan ada juga yang mendekati sumber api.
Ayana turun dengan sebuah tali yang ia ikatkan di dekat jendela.

Sebelum turun ia menggunakan sebuah sarung tangan, sebelah kanan karet dan sebelah kiri kain.
Ia turun dengan lancar, ketika hendak sampai ke permukaan ia mempererat cengkraman pada tangan kanannya.

Dan akhirnya ia turun dengan lancar, melakukan hal yang sama Ayana mengambil korek api di dalam tasnya lalu membakar tali yang dia gunakan untuk turun tadi.




______________________

22.46

Butuh waktu sekitar dua jam untuk membereskan lelaki itu.
Steven Alson seorang laki-laki berusia 23 tahun, hobinya adalah bermain di kasino VIP di kantornya, ia suka menjebak wanita-wanita untuk tidur dengannya lalu dicampakkan terutama wanita yang menutupi auratnya.

Seorang wanita melaporkan kasus itu ke pada polisi, namun polisi tidak dapat menangani kasus ini lebih lanjut karena pria itu dilindungi oleh bossnya, seorang wanita.
Lalu polisi menyerahkan kasus ini kepada TAPOPS, sebuah kelompok yang bergerak secara sembunyi-sembunyi, hanya anggota polisi tertentu yang dapat mengetahui identitas mereka.

"Huuff... Capeknya, kapan mobilnya selesai diperbaikin sih"
Ayana menghela nafas seraya berjalan pulang, sebelum pulang ia berniat untuk membeli sesuatu di supermarket karena itu ia melewati jalan pintas supaya lebih cepat.
"Sebelum pulang beli cemilan dulu deh"

"Hhmm hmm... Hmmm" 🎶
Ayana bersenandung kecil berjalan sambil melompat seperti anak kecil, ngeri juga malam-malam jalan sendirian di tempat yang gelap apalagi setelah membunuh seseorang.
Ini pasti akibat film horor yang ia tonton bersama dengan Halilintar.

Brruukkk....

Suara itu mengejutkan Ayana. Datangnya dari arah dalam sebuah gang buntu yang dipenuhi tong sampah. Dengan ragu-ragu ia mendekati asal suara itu, namun tidak terlihat jelas karena gelap.

Dari dalam sebuah tong sampah besar keluar seseorang

Tidak dua orang

Ehh tidak, ada empat?








Tbc

Kenapa-kenapa cerita ini direvisi? Karena saya gak suka gaya bahasanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia Land (BoYa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang