Dia

260 45 14
                                    

Kau membutuhkanku

Taehyung membuka matanya perlahan, saat dirasa sinar mentari yang masuk melalui celah kamarnya,

"Huwaa!." Mata pemuda itu membulat sempurna,karena terkejut. Bahkan ia sampai menjatuhkan dirinya dari ranjang.

Bagaimana tidak terkejut, di sampingnya ada gadis manis yang tengah tertidur pulas dan sama sekali tidak terganggu dengan suara teriakannya barusan, tidak! ia tidak pikun, bahwa semalam ia memang membawa Alice pulang.

"Benar juga, Dia Alice. Aku telah menjalin kontrak dengannya" ia menatap pergelangan tangan miliknya, di sana terdapat sebuah simbol yang lebih terlihat seperti sebuah tatto dengan motif Satanic.

Sang gadis melengguh, mata kucing dengan Iris merah tua disertai bulu mata yang lentik itu terbuka. Ia mendudukan tubuhnya di kasur King Size Taehyung,lalu menatap polos ke arahnya.

Taehyung tidak munafik, Alice memang terlihat cantik. Bibir mungil disertai lesung pipi itu seakan menambah point sempurnanya.

Di tengah kegiatan 'menyawangi' gadis itu, suara halusnya memecah keheningan kamar di pagi hari.

"Tuan," gadis itu memegang tenggorokannya seperti gestur orang yang haus.

"Kau haus?" Sedangkan yang di tanya hanya mengangguk lucu.

Taehyung berdecak kecil, lalu beranjak untuk menuju dapur dengan maksud akan mengambil air untuknya, namun sebelum itu, tangannya dicekal dan ditarik paksa untuk menindih tubuh mungil itu.

"EH"

Si gadis tertawa girang,sedangkan pemuda yang berada di atasnya sudah akan berteriak.

"HWaahmph-" Alice menarik leher Pemuda itu lalu memiringkan kepalanya untuk mencium bibir Taehyung.

Taehyung membulatkan matanya, ciuman itu begitu berlangsung lama,rasa lembut bibir Alice bisa ia rasakan,namun bukan hanya itu. Taehyung merasa tubuhnya lemas dan mungkin ia akan kehabisan udara sekarang, jika saja dia tidak mendorong bahu si mungil, tautan bibirnya terlepas, segera ia meraup udara dengan rakus bahkan nafasnya sampai terengah-engah.

"Ap-ah yang kau lakukan?" ia menatap Alice dengan mata sayu,tubuhnya terasa lemah seperti telah berlari selama satu jam. Sedangkan yang ditanya hanya menatap Taehyung polos.

"Aku haus" ucap gadis itu dengan mata kucingnya yang terlihat begitu menggemaskan,oh siapa yang tega untuk memarahinya.

"Kalau kau haus itu harusnya kau minum bukan menciumku,aku hampir saja mati muda" ada nada kesal di sana. Pria itu mengusap-ngusap dadanya hendak menghilangkan rasa sesak karena baru saja kehabisan nafas (:v).

"Aku hidup dengan menyerap energymu,setelah kau mendapatkan segalanya dariku. Kau harus memberikan jiwamu untukku" Gadis itu mendekatkan dirinya ke tubuh lawan jenisnya. Lalu menangkup pipi laki-laki itu,Lantas kembali berkata.

"Kau harus membayar atas permintaanmu nanti,kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau" tegukan ludah itu membuat Alice terkekeh melihat reaksi lucu laki-laki di depannya ini.

"K-kalau begitu buat aku Mapan sekarang!." ucapnya di depan wajah gadis itu, sedangkan si empu mengangguk paham.

"Kalau itu mudah," Tutur Alice girang

"Kau hanya perlu bekerja!" Jawaban konyol itu sukses membuat Taehyung membenturkan kepalanya sendiri ke tembok.

Dia rasa, mungkin sekarang ia harus membuang iblis kecil ini ke tempat pembuangan sampah di samping platnya.

"Kau benar-benar tidak berguna!!" Laki-laki itu mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Rasanya ini memang tidak benar, ia harusnya tidak percaya pada orang yang baru ia kenai semalam, emosinya memuncak.
Tatapannya menajam, satu jarinya menunjuk wajah Alice,

Lantas berkata lantang,

"Untuk apa aku membuat kontrak kalau kau saja tidak berguna untukku! Pergi sekarang dari rumahku!" Ia beranjak dari duduknya dengan sekuat tenaga menarik tangan Alice dengan kasar,

"Ah- apa yang kau lakukan," Alice mencoba melepaskan tangannya karena itu terasa sakit.

Taehyung membuka pintu rumahnya, dengan tangan yang masih mencengkeram paksa lengan Alice.

Ia menyalakan motornya lalu memaksa Alice untuk duduk di belakangnya.

Motor itu melaju kencang,membelah jalanan sepi di bawah langit pagi yang sebelumnya cerah kini telah berubah mendung.

Ia menghentikan laju motornya lalu memaksa Alice untuk turun di tempat yang di sekelilingnya banyak pohon-pohon berjejeran,

"Aku membatalkan Kontrak kita! Tinggalah sendiri di sini! Dan jangan kembali muncul di hadapanku!" Ia memutar gasnya dan pergi meningalkan Alice yang berdiri sendiri di sana dengan wajah sendu.

Gadis itu melirik sekitar, apa yang ia takutkan. Dia iblis bahkan hantu sekalipun akan lari jika melihatnya. Alice hanya takut dalam suasa sepi dan gelapnya langit mendung. Alice tidak suka jika ia sendiri.

"Lagi-lagi aku sendiri,sebelumnya aku merasa senang, Ada manusia yang mau mengandalkanku, tapi pada akhirnya. Aku memang tidak berguna. Tuanku bahkan membuangku." gadis itu tersenyum sendu, ia mendudukan dirinya lantas memeluk lututnya sendiri,dapat ia rasakan. Tetesan demi tetesan air hujan membasahi tubuhnya.

Rasanya, Nirwana pun bersimpati atas nasib makhluk Neraka sekalipun.

☘☘☘

Taehyung membuka pintu rumahnya, rasa lemas akibat energynya yang terambil masih ia rasakan, tubuhnya direbahkan pada sofa ruang tamu Flat miliknya. Rintik hujan bisa Taehyung lihat dari jendela kecil itu.

Rasanya sekarang terlihat lebih tenang, karena memang jika gadis itu tidak bisa diandalkan, untuk apa tetap ada di sini.

Taehyung rasa ini memang hal yang tepat, lagi pula sejak awal dia memang tidak harus percaya padanya,

"Seharusnya aku tidak perlu percaya pada Gadis gila itu-"

Saat ia terhanyut dalam pikirannya, tangannya terasa panas seperti terbakar, Taehyung terlonjak. Tanda Satanic itu terlihat merah menyala layaknya bara api. Lelaki itu dapat merasakan juga jika nafasnya terasa lebih berat dari biasanya.

"Argh,panas sekali" Lelaki itu berlari menuju kamar mandi untuk membilas tangannya, namun nihil ini tidak membantu. Rasa terbakar itu semakin menjadi. Apa ini karena Alice? Tanda ini terasa panas saat Alice tak ada di sini.

"Sialan, ini benar-benar membuatku kesal" ia meraih jacket hitamnya,

Laju motor itu begitu cepat, bahkan laki-laki muda itu tidak peduli pada makian orang-orang yang melihatnya. Satu tujuannya adalah menemui gadis Iblis itu.

"Kau adalah Gadis yang merepotkan,ckk kenapa aku harus terlibat denganmu"

☘☘☘

Alice memegang pohon sebagai tumpuannya untuk berjalan, rasa sesak dan sakit di dada itu membuatnya tak mampu lagi menampung tubuhnya, seluruh badannya terasa sakit. Ia terengah, gadis itu sadar bahwa kontrak mereka bukan hanya terjalin sebagai ucapan dan janji,namun kontrak antar fisik.

"T-tuan" tubuhnya terhuyung, lalu ambruk membanting tanah yang basah oleh hujan, samar-samar ia bisa melihat lampu dari sebuah benda yang Tuannya pakai untuk membawanya ke tempat ini. Beda berjalan ke arahnya. Ya ke arahnya,

"T-tuan" mungkin saja Tuannya masih peduli dengannya,lalu membawanya pulang. Ia tersenyum tipis.

"Aku tidak mau sendiri"

To be continued...

Dia hanya iblis kecil yang kesepian


Liat doang,Vote+Komen nggak -_-

𖤲🌹໋᳝݊·ૈᵁⁿᵈᵉʳᵗᵃᵏᵉʳ⁻ᵀᵃᵉᵗᶻᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang