h a p p y r e a d i n g
Pagi ini, diawali dengan penuh drama. Bocah kelas 6 yang sedari pagi kesulitan untuk mencari buku paketan yang akan di bawa kesekolah. Ia melihat jarum jam yang semakin bergerak dengan cepat sehingga waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 yang berarti 5 menit lagi sahabatnya akan datang menjemput renjana, dan berjalan ke sekolah bersama-sama.
Sahabatnya sudah pasti seorang Amertya, satu satunya teman yang dimiliki oleh renjana.
Tiap pagi Amertya dan renjana selalu berangkat sekolah bersama, karena jarak sekolah dengan rumah Amertya Renjana tidak begitu jauh. Amertya selalu tepat waktu datang menjemput Renjana. Dua bocah sekolah dasar ini memang sangat memiliki hubungan yang erat.
“RENJANA" suara teriakan itu berasal dari mama Renjana. Seperti nya Amertya sudah menunggu di depan dan Renjana segera bergegas setelah ia mendapatkan buku paket nya.
“Puji Tuhan, ternyata disini” ia mengomeli buku paketannya yang berada di bawa meja belajarnya.
“Ma, aku pamit ya” Setelah Renjana menyalim dan mencium mamanya, ia dan Amertya langsung pamit kesekolah.
Keadaan sekolah masih sama seperti biasanya. Kacau dan tidak terkendali. Renjana berharap suatu saat ia bisa mendapatkan kelas yang lebih waras lagi dibanding kelasnya sekarang yang serasa neraka.
Renjana dikenal sebagai siswa yang sangat berprestasi jadi tidak salah lagi mengapa Amertya sangat bangga dan suka kepadanya. Bukan hanya itu, ia sangat dikagumi oleh guru guru jadi itulah alasannya terkadang ia menjadi bahan bullyan oleh siswa lain.
ia memasuki ruang kelas yang begitu bising dan disapa oleh beberapa temannya. Meskipun Renjana memiliki sahabat laki laki, tetapi ia tetap mempunyai teman dekat perempuan.
“Ren, lu udah bikin laporan akhir semester ga?”
“udah, dikit lagi selesai” Renjana menjawab pertanyaan itu dengan sedikit bangga, karena itu artinya ia sudah sangat siap mengikuti ujian kelulusan. Tetapi di lain sisi ia juga sangat sedih karena sebentar lagi ia dan teman temannya akan melanjutkan pendidikan nya ke arah masing masing.
“Amer!” Panggil Renjana kepada teman sebangku nya alias Amertya
“Amer, Amer.” “AMERTYA!” Kesal Amertya, karena ia tidak suka ketika namanya disingkat Amer, karena orang selalu mengejeknya anggur merah.
“iyayayayaya maap” Renjana dengan kata maafnya lagu mencoba menghibur Amertya.
•••
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Kini anak kelas 6b itu keluar lebih cepat dari biasanya. Amertya dan renjana bergegas pulang, karena hari ini mereka harus menyelesaikan laporan akhir semester sebelum ujian sekolah minggu depan. Mereka berjalan seperti jalur biasa nya. Tetapi tidak tahu mengapa, akhir akhir ini Renjana merasakan ada yang berbeda pada hatinya. Setiap ia berjalan bersama Amertya, rasanya 10 kali lebih nyaman dari biasanya. Atau inikah artinya cinta sesungguhnya? ia menggeleng kan kepalanya dan berjalan lebih cepat dari pada Amertya. Ia sadar kalau kini mereka sudah remaja, dan sudah mengenali arti cinta.
Amertya sangat kebingungan melihat kelakuan Renjana yang tiba tiba menghindar. Amertya bergegas berlari cepat mengejar Renjana.
“RENJANA” Renjana hanya diam dan tersenyum kepada Amertya
“Kenapa tiba tiba lari?”Renjana hanya menggelengkan kepalanya kepada Amertya. Mereka berdua segera melanjutkan perjalanan dengan santai.
“by the way tya, lo jadi lanjut sekolah ke jakarta?”
“kurang tau si, tapi seperti nya iya. Kakak gue nyuruh gue buat lanjut disana, cuman guenya ga mau. Maunya sama Renjana, gimana?” Tidak heran lagi jika bocah sd ini sudah bisa membuat gombalan. Renjana yang mendengar itu semakin salah tingkah dan tidak tau harus menjawab apa.
“gimana? kok ga dijawab. Lo sendiri jadikan lanjut di smp nusa bakti?” Lanjut Amertya karena melihat Renjana yang tidak menjawab apa apa.
“Iya, semoga aja gue bisa lolos. Bukannya lo juga mau daftar disitu yah?” Ucap Renjana.
“Iya gue pengen banget, tapi taulah gue anaknya macam apa. Gue ga ada prestasi apapun buat masuk tuh sekolah.” Balasnya dengan nada lemas. Karena SMP NUSA BAKTI bukanlah sembarang sekolah karena hanya siswa pilihan saja yang bisa masuk seperti Renjana.
“Tapi dengan lo berusaha, lo pasti bisa masuk. Ingat yah, gue berharap banget kita bisa bareng terus.” Kata Renjana dengan penuh keyakinan dan semangat kepada Amertya.
“Lo yakin gue bisa masuk?”
“yakinlah. Gue sebenernya ga rela banget lo pergi lanjut ke jakarta.” Ucap renjana dengan muka yang sangat cemberut.
“IYAA RENJANA, GA BAKAL KOK. Lagian gue ga ada teman disana” Renjana yang mendengarnya sangat kegirangan dan merasa lega karena Amertya tidak akan pergi jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Amertya
Teen FictionKisah kehidupan sosok gadis yang bernama Renjana, dengan seorang Lelaki bernama Amertya. "Kisah yang rumit namun abadi". "tya, menurut kamu apa yang lebih sempurna dari senja?" - renjana "Kamu, Renjana" - Amertya "Kisah kita tya, jauh dari kata semp...