Flashback
"Aku hitung sampe 10 ya. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10.." Ucap seorang anak kecil yang berumur 9 tahun. Ya dia adalah Nathaniela.
"Aaaaaaaaaaaaa....bundaaaaaa hikss...hikss... Lepasin aku om lepasin... Bundaaa... Ayahhhh... Tolong El." Teriak Anak laki laki yang tak lain adalah Nathaniel.
Saat Ela mencari teman2nya, ia pun mendadak berhenti karna mendengar jeritan seorang anak laki laki yang meminta tolong.
"Kok itu kaya suala kak El ya." Polos Ela sambil mengetuk ngetuk dagunya. Ela pun mengikuti arah sumber suara itu dan melihat seorang kakak beserta orang tuanya tengah disekap oleh pria pria berbaju hitam.
"Bundaaaaaa...Ayahhhh... Kak Ellllll..." Teriak Ela histeris saat melihat pria berbaju hitam sedang memukuli ayahnya. Serta seorang perempuan sedang menyekap bundanya.
"Lepasin meleka om. Meleka ga salah hiksss hikss" Nangis Ela menjadi jadi.
"Diam kamu anak kecil.." Bentak pria berbaju hitam itu.
"Thania tolong lepasin bunda sama ayah, meleka ga salah hiksss hiksss.." Mohon Ela kepada sahabat nya itu yang tak lain adalah Thania.
"Maafin Nia, Elaa. Nia ga bisa bantu hikkss hiksss" Ucap Thania menundukkan kepalanya.
Dor
"Ayahhhhhhhhhhh/massss...." Teriak Ela,El,dan Sang bunda saat melihat pria berbaju hitam menembak ayahnya. Saat itu juga mereka berdua terbebas dan langsung menghampiri sang ayah.
"Ayahhhh hikkss hikkss, jangan tinggalin bunda, El, sama Ela hikkss." Tangis El pecah saat melihat sang ayah terbaring lemah.
"Ayah bangun ayah, ayah halus kuat, Ela gamau pisah sama ayah. Ayah bangun ayah hikksss hikkksss." Sambung Ela . Bertepatan dengan hujan dan juga petir yang menggelegar. Sang bunda langsung menelpon pihak rumah sakit agar mengirimkan ambulance. Tak selang lama sebuah ambulance datang dan langsung membawa Gabriel ke rumah sakit.
Flashback off
Seorang laki laki menghampiri cewe yang sedang melamun karna mengingat kejadian 8 tahun silam. "Lo kenapa de?" Tanya laki laki itu, tak lain adalah Nathaniel.
"Gapapa bang" Jawab Natha masih dengan pandangannya yang fokus kedepan.
"Jujur ajah kali, gue ini Abang loh. Gue tau semua yang ada dalam diri loh, termasuk yang ini." Ucap Nathan sang kakak.
"Ternyata gue satu kelas sama Thania, bang." Tatapannya berubah menjadi sendu saat menyebut nama Thania.
"Terus kenapa? Apa masalahnya? Hm?" Ucap Nathan.
"Gatau kenapa hati gue masih suka sakit saat lihat dia bang. Gu...Gue ga bisa ngelupain kejadian waktu itu hikkss.." Tangis Natha pecah. Saat itu juga Nathan langsung membawa sang adik kedalam kepelukannya,
"Syutt... Queen jangan nangis ya nanti cantiknya Ilang loh. Hehe" Ucap El diakhiri dengan kekehannya.
"Ish Abang mh" Jawab Natha cemberut.
"Hehe. iyah Iyah maafin Abang, sekarang coba Queen dengerin Abang untuk kali ini ajah, biar masalah kamu sama Thania bener bener selesai." Bujuk El, karna dari dulu saat El maupun yang lainnya memberitahukan yang sebenarnya kepada Queen, namun Queen selalu menjawab "Belum saatnya".
"Iyh tau bang, jangan bilang mau cerita lagi? Udah bosen kali bang udah berapa kali ya bang El, bunda, ataupun Daddy bilang kaya gitu." Ucap Natha. Dan diakhir kekehan oleh sang kakak..
******
Okk guys aku comeback, maaf baru up sekarang, biasalah sibuk kan. Hehehe;) ;) ;)
Mudah2n bisa suka yaa sama cerita yang aku bikin, maaf juga masih acak2n alur ceritanya. Tolong kasih aku semangat terussss biar bisa terus up guyss🤗🤗😍😍🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIELA(ON GOING)
Teen Fiction"Berani MENGUSIK berarti siap MATI!!" -Nathaniela Gilbert Smith Pohan Pengen tau kelanjutannya? Mari baca ceritanya dijamin seruuuuuuuuuuu🤗