Trouve [END]

1

Mark Jung

-

Seo Haechan

•••

Dengan langkah yang mengendap-endap Haechan pergi keluar dari pintu utama. Demi melancarkan aksinya, Haechan sampai rela tidak memakai heels miliknya. Perlahan-lahan ia menutup pintu tersebut supaya tidak menimbulkan bunyi apapun. Untung saja ia sudah meminta salah satu asisten rumah tangganya untuk tidak mengunci pintu tersebut.

Sedikit lega namun tidak lega sepenuhnya, terlepas dari sangkar burung kini ia harus menghadapi satpam yang menjaga gerbang. Ia harus berpikir lebih keras lagi untuk mendapatkan argumen yang kuat sebab satpam nya pasti kali ini tidak akan melepaskan Haechan. Mengingat Haechan sangat sering membohongi sang penjaga.

Entah ini sebuah keajaiban atau memang Haechan sedang beruntung, ia mendapati satpam rumahnya tengah tertidur. Lihat saja Haechan akan mengadukannya kepada sang papa kalau salah satu satpamnya telah memakan gaji buta!

Haechan berselebrasi kecil dengan meneriakkan kata 'yes' tanpa bersuara setelah sepenuhnya berhasil dari sangkar burung yang dibuat oleh papa nya. Melihat mobil mini cooper  berwarna kuning yang terparkir tak jauh dari rumahnya, lekas ia menghampiri mobil itu. Tanpa menyapa sang pemilik mobil, Haechan langsung membuka pintu mobil dan duduk di samping kemudi.

"Chan?" tanya Jaemin. Sahabat sehidup semati seorang Seo Haechan.

"Heum?" jawab Haechan sembari membersihkan kakinya dengan tisu basah sebelum memakai heels yang ia bawa.

"Dengar, aku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu. Ini murni permintaanmu. Aku hanya menemanimu saja!"

"Memangnya akan terjadi sesuatu apa? Jangan berlebihan, Jaem."

Jaemin sejenak terdiam, "Perasaanku malam ini mengatakan tidak baik."

"Tenang, perasaanku justru sebaliknya. Aku akan bertemu takdirku malam ini."