"Myeong Hee! Jangan naik-naik ke atas sofa. Tunggu mommy sebentar sayang, nanti Myeong Hee bisa jatuh." Haechan berkali-kali memperingati putrinya yang sangat aktif dan tidak bisa diam.
Myeong Hee akhirnya kembali duduk di atas karpet bulu. Ia mempoutkan bibirnya sebab mommy nya selalu melarangnya ini itu. Ia mengambil boneka beruang yang dibelikan oleh appa nya. Kemudian bermain dengan boneka tersebut.
Haechan yang baru saja mengamankan dokumen penting milik suaminya ke meja televisi. Takut Myeong Hee bermain dengan dokumen tersebut. Ia juga nanti akan memperingatkan suaminya untuk tidak meletakkan barang-barang penting sembarangan dan jauh dari jangkauan Myeong Hee.
Meski Haechan duduk di sampingnya, ternyata tidak mengalihkan perhatian Myeong Hee dari bonekanya. Bayi itu mengacuhkan sang mommy. Haechan mendesah pelan, ia akui ia memang tipe anak yang pembangkang, namun ia tidak suka merajuk. Entah menurun dari siapa sifat Myeong Hee ini.
"Appa pulang." mendengar suara berat yang sangat familiar membuat Myeong Hee dengan bersusah payah bangun dari duduknya lalu menghampiri appa nya dengan langkah tertatih sebab belum begitu lancar.
"Pelan-pelan baby," pria yang disebut appa pun membungkukkan badannya dan menangkap putri kesayangannya.
Setelah masuk ke dalam gendongan appa nya, Myeong Hee menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher pria itu. Sikap Myeong Hee membuat pria itu menatap bingung ke arah Haechan.
"Hei hei ada apa dengan princess appa ini, heum?" tidak ada jawaban dari Myeong Hee. Mulut kecil bayi itu tertutup rapat.
"Dia marah ketika aku melarangnya menaiki sofa."
"Sebab aku sedang menyingkirkan dokumen milikmu yang sengaja kau tinggal di atas meja." sambung Haechan dengan gerutuan. Sementara pria yang menjadi suaminya selama dua tahun ini hanya tersenyum tidak bersalah sampai kedua matanya membentuk garis lengkungan.
Jung Jeno. Haechan menikah dengan Jeno berdasarkan perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Tetapi keduanya mendeklarasikan bahwa tidak mencintai satu sama lain. Mereka saling menganggap sebagai teman. Tidak lebih.
Pada saat pertama kali Haechan mengakui dirinya berbadan dua yang mana 2 hari menuju pernikahan mereka pun Jeno tidak keberatan. Bahkan pria itu dengan senang hati menerima buah hati Haechan.
Beberapa bulan pernikahan mereka berjalan, Haechan merasa amat sangat jahat sebab mengikat pria sebaik Jeno dalam sebuah ikatan pernikahan. Mereka hidup selayaknya teman, bukan suami-istri. Tanpa saling menyentuh.
Haechan juga sempat mengajak Jeno untuk belajar saling mencintai, tapi pria itu menegaskan bahwa dirinya tidak masalah. Dan hal yang mengejutkan jika Jeno mengatakan kalau dirinya sedang jatuh cinta kepada seseorang. Yang mana seseorang itu adalah sahabat Haechan sendiri. Na Jaemin.
Pada dasarnya Haechan yang tidak mencintai Jeno pun mendukung pria itu untuk mendapatkan Jaemin. Awalnya Jaemin terkejut akan pernyataan cinta dari Jeno. Sebab Jeno masih terikat pernikahan dengan Haechan. Namun keduanya berhasil meyakinkan Jaemin. Tak lupa Haechan juga mengatakan kepada Jaemin bahwa Jeno bukanlah tipe perayu ulung seperti yang sering dikatakan oleh Jaemin.
Berakhir mereka menjalin hubungan karena sedikit paksaan dari Haechan. Mereka juga saat ini dipanggil oleh Myeong Hee dengan sebutan appa dan eomma.
Berbicara mengenai Myeong Hee, ya bayi yang Haechan lahirkan 14 bulan yang lalu merupakan hasil hubungan yang ia lakukan dengan pria yang tak ia kenali di malam itu.
Ketika seseorang mendapati dirinya hamil benih dari orang asing, tentunya sangat menyedihkan. Tetapi justru berbeda dengan Haechan yang merasa dirinya menjadi senang dan bahagia. Ia pun tidak berharap lebih bisa bertemu dengan orang yang telah menyumbangkan benihnya. Nama dari Myeong Hee sendiri terinspirasi dari tatto bunga matahari pria itu. Yang artinya bunga yang indah dan cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouve [END]
FanfictionKebodohan seorang Haechan adalah tidak mengetahui siapa yang menghabiskan malam panjang bersamanya. ⚠️ Markhyuck GS/Genderswitch dldr