Hey lisa, ini kali ke empat kita bertemu lagi di luar kampus. Kenapa selalu di luar kampus? Aku tidak heran karena kita berbeda kelas dan kamu terlalu sibuk dengan pelajaran sampai kita tidak pernah saling sapa ketika di kampus. Hari ini kamu datang ke toko klontong yang biasa aku datangi. Kamu meminta agar aku ikut ke suatu tempat, tidak disangka kamu membawaku ke taman dengan sekantong ice cream yang sudah kamu bawa. Kita duduk disana, tapi ada sesuatu yang mengangguku, Matamu. Kamu terlihat lelah, tapi seperti lebih dari itu. Apakah kamu menangis lisa? Kenapa? Jika iya apa yang terjadi? Aku ingin bertanya padamu tapi aku mengurungkan itu dan mengabaikan pikiran karena aku tidak ingin merusak sesi makan ice cream kita.
Aku bahagia ketika bersamamu. Kamu juga terlihat senang dengan senyummu saat bersamaku. Aku suka melihat senyummu.
Tiba - tiba kamu membuatku terkejut begitu tanganmu mengambil lenganku yang sedang diam sejak tadi. Kamu terus melihat tanganku dan bertanya tentang goresan luka yang ada tanganku. Aku hanya diam menatap mata kamu. Kamu mengeluarkan plester dari saku dan menempelkan nya pada luka itu. Dengan senyum matamu, kamu bilang luka ini akan sembuh dengan segera. Tanpa sadar aku tersipu. Kamu masih menatapku dan berkata meminta maaf padaku tentang hari dimana kamu berteriak padaku. Aku tahu, aku bahkan sudah memaafkanmu sebelum kamu minta maaf. Untuk yang terakhir sebelum kami pulang, kamu mengatakan aku sangat cantik bahkan lebih cantik saat tersenyum.Sial. Kamu tidak tahu aku sangat tersipu saat itu. Pipi ku terasa panas.
Kau tahu lisa, hari yang sangat bahagia dalam hidupku.
- Jennie Kim.