HONEYMOON

26.4K 769 20
                                    

Vote dlu uhuy( ͡≖ ل͜ ͡≖)

Ooc? Bangett pls:)
.
.
.
.
.
.
.

Naoya membukakan pintu mobil untuk (name) layaknya gentleman dan dia masuk kemudian mendudukan bokongnya dikursi saat Naoya membawanya untuk berbulan madu.

Naoya mengantar keduanya ke hotel sambil memegang tangan istrinya sepanjang perjalanan. Begitu mereka sampai ditempat tujuan, laki-laki itu membongkar barang bawaan mereka dan memasukkannya kedalam kamar. Kalian berdua masuk ke kamar, Naoya meletakkan bawaannya kemudian duduk di tepi kasur.

(Name) membuka mantel yang dia pakai dan meletakkannya di sofa yang sudah disediakan disetiap kamar hotel, sebelum mendekat ke arah suaminya. Naoya melingkarkan lengannya di pinggang milik (name) kemudian menariknya kedalam pangkuannya.

"Siap untuk ke bagian yang menyenangkan?" Dia menyeringai ketika tangannya mulai membuka resleting gaun milik (name).

"Kau pasti sudah tahu apa jawabanku untuk itu" Balas (Name) tersenyum ke arah suaminya saat gaun itu terlepas dari tubuhnya. Ini bukan pertama kalinya mereka berhubungan intim, Naoya sudah melakukan hal 'itu' kepada (Name) sebelum mereka menikah. Istilahnya dia ini tidak sabaran jadi ya begitu.

(Name) mendorong mantel milik Naoya menjauh darinya saat Naoya menghubungkan bibir mereka. Dia melepaskan mantelnya dan gaun (name) sebelum mendorong istrinya ke tempat tidur hotel dan berada di atasnya. Bibirnya menelusuri leher jenjang milik (name), menggigit bagian sensitifnya.

"Naoya-" Si surai dwi itu membungkam sang istri dengan melumat bibirnya dengan ganas, lidah keduanya bertempur menunjukkan siapa yang berkuasa, siapa lagi kalo buka Naoya. Bibir Naoya turun ke dada (name) saat jari-jarinya menemukan tujuannya.

Dia bermain-main dengan oppai milik (name) sementara yang satunya mengusap klirotisnya melalui celana dalamnya. Dia tersenyum pada dirinya sendiri setiap kali (name) mengerang dan memanggil namanya atau mencoba melepaskan tangannya.

"Naoya-san. . Onegai" (Name) mengerang saat punggungnya melengkung ke arah Naoya.

Naoya melepaskan tangannya dari payudaranya, meskipun dia tidak berhenti menggoda klirotisnya. Dia menarik kain itu kebawah dan menjulurkan lidahnya kemudian menjilat lipatan nya. Menempatkan ciuman sesekali di pahanya, meniup area sensitifnya.

Dia menarik dirinya sejenak sambil melonggarkan dasinya dan melepaskan kemeja dan celananya, dia membungkuk kembali dan mencium paha bagian dalam, meninggalkan sedikit tanda kepemilikan disana sebelum mencapai tujuannya.

Naoya tersenyum pada istrinya sebelum lidahnya menusuk kedalam dirimu. Lidahnya keluar dan segera digantikan oleh dua jarinya sementara mulutnya menghisap klirotismu. Jari-jarinya menekuk didalam dan mendorong masuk dan keluar.

Naoya bangkit dan mempertemukan bibir kalian, (name) mengerang dalam ciumannya membusungkan payudaranya ke arah dada Naoya. Tanganmu memegang otot bisepnya saat dia melepaskan ciumannya. Naoya menarik jarinya keluar dan meletakkan nya dia dalam mulutmu. Kau menjilat jarinya sampai bersih sebelum dia menangkup dagumu, mendekatkan bibirnya kembali ke bibir mu.

Tanganmu mengarah ke ikat pinggang celana dalam suamimu dan mendorong nya kebawah. Naoya mengerti kode darimu dan membantumu melepaskan bagian terakhir dari pakaiannya. Memperlihatkan penisnya yang sudah tegang.

Kakimu melingkari pinggulnya saat dia mengarahkan miliknya kemudian mendorong masuk ke arah pintu masukmu. (Name) menggigit bibir bawahnya, menahan erangan nya, yang membuat suaminya tidak puas. Naoya mendorong miliknya masuk sepenuhnya membuatmu merintih kesakitan.

"Ahh" Naoya menautkan jari-jarinya bersama dengan jarimu, selagi dia dengan kasar mendorong keluar masuk.

"Fuck, (name)" Erangnya, pinggulnya bergerak dengan cepat mempertemukannya dengan pinggulmu, saat bibirnya menyerang leher dan dadamu.

Erangan mu semakin keras disetiap dorongan yang dia buat, membuat Naoya semakin bersemangat.

"Naoya-sanh nghh aku. . . Aghh" Mendengarmu seperti itu, membuatnya semakin menambah kecepatannya.

Kau berteriak saat pelepasan pertama, Naoya menyeringai, dia sangat suka saat kau berteriak di bawahnya. Dia tahu semua cara yang tepat untuk membuatmu berteriak.

Dikarenakan Naoya belum mencapai puncak kenikmatannya, dia mendorong lebih kasar dan lebih cepat. Membuatmu mengeratkan tautan jarimu dengannya.

Dia segera mengubur kemaluannya jauh didalam dan menyemburkan cairannya didalam, kau memeluknya erat-erat seakan-akan dia baru saja membawamu ke langit ke tujuh.

Naoya menempelkan bibirnya sejenak pada istrinya sebelum menarik diri.

"Apa ini sudah cukup bagimu?" Tanyamu seraya mengatur pernapasanmu

"Tidak" Naoya kembali menyeringai, "ini baru pemanasan".

𝐎𝐌 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐎𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang