1

376 11 1
                                    

"Apakah aku kurang buatmu?sampai sampai kau pergi dengan dia. Kau tak tahu jika suamimu ini menunggu dirumah?!"

"BAGAIMANA KAU BISA SEMUDAH ITU MEMPERCAYAI ORANG LAIN LEE MARK!"

"KAU YANG SUDAH BERKHIANAT LEBIH DULU SIALAN!"

"BAHKAN KAU LEBIH PERCAYA WANITA ITU DARIPADA ISTRI SAH MU?!LALU APA ARTINYA JANJI YANG SUDAH KAU UCAP?!"

"Aku tidak peduli,pergi dan bawa anak sialan mu itu dari sini. Jika sampai anak itu menampakkan dirinya dihadapanku,ku pastikan anak itu pergi dari dunia ini!"

"Kuharap kau lebih baik dengannya"........

































"Huh......." ya lagi lagi haechan mengalami mimpi buruk yang sangatlah buruk.

Kejadian yang tidak ia harapkan dalam berumah tangga 9 tahun lalu.

"Mommy?mommy kenapaa?"

"Mom tidak apa apa sayang,chenle kenapa bangun?ini masih sangat pagi"

Chenle menggeleng "aku sudah bangun mom,aku tidak bisa tidur lagi. Dan beberapa jam lagi aku akan sekolah"

"Ahh iya,em bagaimana jika kita mandi saja?"

"Owkie~"

Chenle dan Haechan memtuskan untuk mandi bersama. Karena hari ini adalah hari pertama Chenle sekolah. Betapa semangatnya Chenle hari ini. Dan itu membawa mood Haechan kembali,karena setiap Chenle tersenyum hatinya menghangat.

"Mommy~Chenle selesai membersihkan tempat tidur. Apakah kita akan mandi sekarang?"

"Oke,ayo. Eits,siapkan seragam sekolahmu dulu,lalu ambil handukmu. Mom akan tunggu disini"

Sembari Chenle mempersiapkan seragamnya,Haechan juga akan menyiapkan baju untuk pergi.

"Sudah mom,ayooo!"

Dan mereka pun masuk kekamar mandi.

Selama ini Haechan dan Chenle hidup seperti biasa,mereka mendapat tempat tinggal yang layak untuk berdua. Apartemen sederhana namun nyaman.

Beberapa menit berlalu,
Haechan dan Chenle sudah memakai bajunya. Chenle sibuk dengan iPad dan sepiring buah,sedangkan Haechan sibuk dengan sepiring roti.

"Mommy,temanku yang bernama Minji bertanya padaku apakah aku mempunyai ayah?"

Haechan membeku. Harus ia jawab apa jika Chenle bertanya begitu.

"Tentu saja"

"Wahh benarkah?apakah aku akan bertemu ayah?wahh hebat sekalii"

Haechan hanya tersenyum pasrah jika si kecil sudah bertanya begitu. Andai dia tahu apa yang dilakukan ayah kandungnya 9 tahun yang lalu.

Umur Chenle masih sangat muda untuk mengetahuinya. Sangat muda sekali untuk dikatai sialan.

Haechan tersenyum saat Chenle berhambur keruang tamu untuk mengambil sepatu. Apapun yang Chenle minta akan Haechan belikan meskipun itu mahal. Tapi sejauh ini,Chenle tidak pernah meminta apapun mau itu murah atau tidak. Dia hanya melihatnya,lalu ia menuliskannya dibuku kecil yang selalu ia bawa. Chenle ingin meminta itu,namun dia tahu ibunya bekerja keras untuk nya. Jadi dia akan membelinya memakai uang hasil kerja kerasnya suatu saat.

"Mom nanti jemput Chenle yaa?"

"Iya sayang"

"Owkiee,baiii mom i love you!"

Be Alright!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang