3

90 5 2
                                    

Chenle bangun dari tidurnya. Sekarang jam menunjukkan pukul 8 malam,Chenle mencari Haechan.

"Mom??"

"Mom....."

Niatnya turun hilang. Saat dia tahu,ibunya sedang berbicara pada seseorang diluar kamar.

"Mommy dengan siapa?"

Chenle mengintip sedikit dari dinding yang menutup dirinya. Disana,dilantai dasar,ia melihat ibunya tengah berbicara pada seseorang. Namun seseorang itu tampak tak asing baginya.

Tiba tiba kepala Chenle pusing. Semakin tidak jelas pandangannya,Chenle memutuskan pergi kekamarnya lagi dan berbaring. Tapi ia masih penasaran dengan seseorang yang diruang tamu.

Chenle memanggil Haechan karena pening dikepalanya sangat menganggu.

"Mommy....."

..

"Ada apa kau kemari?" Tanya Haechan.

"Hanya ingin berkunjung"

Haechan mempersilahkan pria didepannya sekarang,ah tidak tidak mantan suaminya ini masuk.

Niat Mark hanya ingin meminta maaf pada Haechan dan melihat Chenle. Tapi matanya memencar keseluruh sudut,berharap Chenle ada. Tapi ia tak melihatnya.

Haechan selesai membuat teh hangat untuk tamu dan kembali duduk disofa.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Haechan datar.

Mark menghela nafas "bagaimana keadaanmu?"

Haechan diam.
Bingung ingin mengatakan apa pada Mark.

"Aku baik baik saja"

"Syukurlah. Haechan,aku ingin meminta maaf. Aku sangat menyesal,sungguh.katakan aku bodoh sudah percaya pada wanita itu,katakan aku bodoh terhasut dengannya,aku sangat sangat menyesal sudah membuang permata hidupku demi hama sepertinya,salahku tidak disamping Chenle sebagai ayah yang baik. Aku minta maaf sebesar besarnya padamu" Mark mendekatkan dirinya pada ibu 1 anak disampingnya,dan meraih tangan cantiknya.

"Kau bisa luapkan makianmu sekarang aku tak apa" mark menunduk membiarkan Haechan memakinya.

".........."

Tangan Mark basah.

"Tunggu,ia menangis?"

Mark mengangkat kepalanya dan melihat Haechan menatap kedepan dengan kosong,ada air mata yang jatuh dari mata cantiknya. Dan Mark membenci itu!tapi apa?dia yang membuat mata itu kembali meneteskan air.

"Apa yang akan ku luapkan?aku tak bisa.........aku tak bisa memaki" Haechan terus menatap kedepan kosong.

"Aku tidak bisa memaki ayah dari anakku sendiri.......kau tanya apa yang kurasakan?aku tak merasa apapun"

"Semua mati rasa" Akhirnya Haechan menatap Mark.

"Aku memaafkanmu. Bahkan saat aku pergi dari hidupmu dan rumah itu,aku sudah memaafkanmu. Tapi.....sulit untuk melupakanmu. Sekarang,kau muncul lagi dihadapanku"

Mark ingin menangis sekarang.
Salahnya membuat beruang kecilnya menangis,salahnya meninggalkan haechan dan anaknya,salahnya membiarkan Chenle tumbuh tanpa Mark disampingnya dan dihidupnya,salahnya membuat keluarganya hidup sendiri tanpa figur ayah dan suami,salahnya. Itu semua salahnya,dan sekarang ia begitu menyesal.

"Kau tahu?Chenle bilang ia ingin punya ayah juga. Sama seperti temannya,saat itu aku sudah pasrah dengan kenyataan. Dan saat itu juga aku tak tahu harus berkata apa"

Be Alright!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang