Ingin Kaya Mendadak

35 12 9
                                    

Kisah Rojari yang mendadak kaya karena saldo tabungannya membengkak secara tiba-tiba, membuat Darminto, tetangganya kebakaran jenggot. Betapa tidak, hidup bergelimang harta, mau kemana-mana tinggal tunjuk, makanan enak-tinggal pilih. Semuanya berubah drastis dengan apa yang terjadi kepada Rojari.

       Darminto pun memutar otak untuk bisa sejajar taraf hidupnya dengan Rojari, si juragan angkot desa itu. Kebetulan rumah mereka hanya berseberangan.

Jadi Rojari selalu membuat ulah supaya Darminto terbakar rasa iri hatinya. Dari gaya makan saja Rojari lebih sering memesan go food. Meskipun bisa-bisa saja dia ke resto termahal di kampung itu.
     
"Pak Rojari, ini pesanan bebek panggang 3 ekor dan nasi kuningnya", ujar pak gojek dengan sopan.

"Totalnya 500 ribu rupiah.
"Ah uang receh!.
"Tunggu sebentar,"
"LIMA RATUS RIBU KHAN? " sengaja Rojari mengencangkan suaranya disaat dia menyebut nominal uang.

Istrinya yang menjual gado-gado otomatis mendengar semua percakapan itu. Pastinya melihat juga sliwar-sliwernya pesanan makanan atau pun barang-barang mewah baru yang dibeli Rojari.

"Biasa Bu , OKB gitu deh lagaknya," ujar bu Ratih yang sedang menunggu antrian gado-gado nya Bu Darminto yang terkenal itu.

"Kemlinthi tenan, belagu ihh...
Macem dia aja yang bisa makan bebek panggang.
"Tuh si Ali ampe muntah-muntah liet bebek karena dia emang juragan bebek ha ha....,"
Bu Ratmi yang kocak membuat ibu-ibu yang mengantri tertawa renyah di siang yang terik itu.

Dari balik tirai jendela rumahnya Darminto, rupanya kepo juga. Dia mengintip Rojari dengan seksama. Mengamati segala gerak-gerik Rojari, persis polisi intel yang akan menggerebek bandar narkoba.

"Sialan, enak bener hidupnya sekarang. Padahal dulu biasa belepot oli mesin.
Kaos aja sobek, kiri-kanan.
Belum lagi celana pendek usang.

"Sandal dah butut. Kalau toh bersepatu juga sudah usang.
Bukan karena dia sedang membokar mesin.
"Tapi emang tampilan dia dekil.
"Ugh...dasar OKB!!", gumam Darminto kesal sembari menutup gordyn jendelanya.

Alhasil Darminto membulatkan tekadnya untuk bisa menjadi orang kaya seperti Rojari itu. Dia mulai rajin ke pos kamling kongkow dengan pemuda yang biasa pasang togel. Ataupun togel online yang sedang marak di kalangan anak-anak muda millenial.

      "Piro sing metu nomor e cah?"
Nomor berapa yang keluar gaes?", Darminto buru-buru update nomor sore itu.

Dari togel kampung sampai togel online Singapore dia coba.
Istrinya mulai uring-uringan karena semuanya buntung. Sementara sang istri kerja keras jualan gado-gado di halaman rumah , Darminto menghabiskan tabungannya dengan berlotre ria.

"Bu e... liet ini reward nya Bu.
Reward kuwi opo?. Hedeggh marahi ngelu sirahku.
Pusing aku Pak e.
Pengandaian semuanya itu.
Mana hasilnya?
3 milyar lah
Boro-boro uang segunung
Selembar saja belum dihasilkan.
Aku meh turu
Kesel.
Capek Pak.
Ben dino nguleg bumbu gado-gado.
Sampean iki enak pagi-pagi melek mata mung ngelamun jorok eh ... mikir angka.
Togel lah... judi online lah
Wis mbooh!

Mikir pak ee!! Kita butuh beras, teh kopi dll . Undari bentar lagi kelas 5 SD butuh seragam baru.

Darminto makin gusar dan pening tidak bisa tidur karena ocehan istrinya. Segera dia membenahi sarungnya dan pindah ke ruang makan.

Iyo yo Bu...!!!
Sesuk aku pasti duwe duit.
Besok aku pasti punya uang.

Dia beringsut dengan nada kesal.
Dinyalakannya radio larut malam. Berharap masih bisa menangkap channel apa pun.
Ah siaran ulang itu ..eh iklan ini.
Catet catet. Pikir Darminto
Alamat guru sakti ini.

Dengan jurus kilatnya Darminto sudah berada di padepokan guru tersebut yang ternyata hanya di desa sebelah. Padepokan itu sangat apik, asri dan indah meskipun mungil. Tetapi nampak hijau dirawat.
Kanan kiri terdapat bunga-bunga yang rimbun dan suara gemericik air kolam ikan koi menambah ketenangan jiwa.

Di pintu gerbang ada lonceng bell yang musti digerakkan sebagai tanda seseorang ingin memasuki ke ruang utama padepokan itu.
Mata Darsono masih melirik ke kiri dan kanan merasa betah di tempat itu.

Kliningg ...klining...
Suara lonceng bell digerakkan. Seseorang membuka pintu dan mempersilahkan dia masuk.

Tentunya alas kaki musti dilepas. Serta segala protokol di masa pandemi ini, sudah Darminto lakukan di pintu gerbang masuk padepokan.
Dari mencuci tangan pakai sabun, diukur suhu badan dan bermasker serta selalu menjaga jarak dengan pengunjung yang lain.

Silahkan masuk Pak.
Tunggu sebentar Guru di dalam ruangannya.
Segera saya beritahu.

Darminto pun duduk menanti dengan cemas dan gugup untuk mengungkapkan isi hatinya.

Hanya satu menit, guru di padepokan yang ditunggu pun muncul di hadapan Darminto.
Dia mengenakan baju casual saja tetapi apik dan bersahaja dengan kain yang serba putih dengan sedikit corak batik burung Garuda di bagian atasnya.

Kepada guru tersebut dia bertanya, "Guru bagaimana caranya supaya menjadi kaya mendadak?", raut wajah Darminto itu begitu tegang.

Sang guru menjawab,
"gampang itu! Ini saya punya uang 2 Milyar bisa kasihkan ke kamu sekarang juga.
Asalkan kamu mau memberikan ginjalmu.

"Lalu saya masih ada tabungan beberapa milyar lagi yang jika engkau sudi memberikan organmu yang lain. Mata mungkin?". 

Sembari sang guru menyerahkan selembar check dengan nominal yang sangat fantastis. 

Darminto mendadak lemas dan pucat.
Tidak guru saya belum siap menukar organ saya dengan uang milyaran ini.

Sang guru dengan santai mengambil kembali selembar cek tersebut dan berkata.

Sesungguhnya kamu sudah teramat kaya, kenapa masih menginginkan kekayaan secara mendadak?. Syukuri apa yang engkau miliki. Karena itu nilainya tidak bisa tergantikan oleh nominal uang.

Dengan lunglai Darminto pulang kembali ke rumahnya. Perasaan galau dan bersalah jadi satu.

Rasanya dia ingin menghilang dari muka bumi saja. Terlebih wajah istrinya yang ngomel-ngomel membuatnya semakin tertekan. Keringat dingin dan rasa lapar sudah tidak dihiraukannya lagi. Betapa kata-kata guru spiritual itu terus tengiang di telinganya.

Sementara angkot yang membawanya sudah mendekati pertigaan rumahnya. Dia pun turun dan menyerahkan uang koin seribuan tiga buah .

"Ini Mas , makasih",
ujarnya lesu.

Sementara kakinya semakin mendekati halaman rumahnya. Dia bingung kok rame-rame di depan rumah Rojari.

Terlihat ada polisi dan petugas keamanan segala.
Langkah dipercepat segera berlari mencari istrinya.

Bu ee... ada apa? Kok medeni, serem banyak petugas begitu. Kenapa si Rojari?"
Nganu Pak, Rojari harus mengembalikan uangnya yang 3 milyar. Yang masuk rekeningnya itu loh Pak e.

Ada kesalahan pihak pengirim dari bank. Sekarang sedang diusut dan disuruh mengembalikan uang tersebut.

Huahahhahahaaa......
Mampus Rojariii!!
Hahahaha brakakkakakaa.....
Mana dia sudah pake buat beli ini- itu dan BEBEK ! ...
makan bebek....hahaha....

Sementara Rojari keluar dari pintu rumahnya
Dan Darmanto pun mengejar Rojari ...

Rojariii.... makan tuh uang ghaib
Ha ha....
Mo kaya ya kerja lah

Dia tidak sadar kalau istrinya Darmanto di sebelahnya.
Nah tuh tahu
Gih sana ke kebon kerja!
Sirik aje ama tetangga.

#30daywritingchalleng
#harikelima

                   Sekar Gendhis
                               ***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ingin Kaya MendadakWhere stories live. Discover now