Lotus yang tetap memutuskan untuk pergi ke seberang

10 1 2
                                    

"Meminjamnya lagi? Kamu tidak bosan dengan buku berbahasa inggris ini?" tanya Anna sambil mengangkat buku novel yang ingin dipinjam oleh Ren.

Anna sampai hapal dengan judul buku yang dipinjam Ren dan ini sudah ke-10 kalinya dia meminjam buku yang sama terus menerus.

Novel bahasa inggris yang ditulis langsung oleh gadis suci bawahan YVS. Anna hanya tahu kalau buku itu adalah jalan takdir seseorang yang gadis itu lihat, niat mencetaknya menjadi buku untuk memberitahu si pemilik takdir, berharap pemilik takdir itu mengubahnya selagi bisa agar akhir yang tertulis itu tak menjadi kenyataan.

Tetapi nama si pemilik takdir tidak ditulis dibiarkan menggunakan sebutan lain yang menjadi lambang si pemilik takdir, agar tidak semua orang yang tahu.

"Apa kamu keberatan meminjamkanku buku ini?" tanya Ren balik sambil menatap Anna.

"Bukan begitu, aku tidak mengerti mengapa kamu sangat terobsesi dengan buku ini padahal buku ini tidak menggunakan bahasa negara kita," katanya, manik hazel melihat sampul buku pinjaman Ren lekat-lekat.

"Aku hanya ingin mengerti isi bukunya, aku akan membacanya puluhan kali--tidak, jutaan kali, sampai aku mengerti semuanya ... buku ini yang dikatakan berisi takdir seseorang yang dilihat oleh White Maiden itu."

Anna memberikan buku itu pada Ren. "Kamu percaya dengan takdir yang dilihatnya? Bisa saja itu bohong."

"Mau bohong atau tidak," Ren menerima buku pinjamannya, lalu membalikkan buku ditangannya, manik keemasannya menatap tulisan tercetak dengan emas dibagian belakang sampul buku, "aku ingin ... mengubah takdirnya...."

"Begitu ya, dia keras kepala lho, meski kamu merelakan diri menjadi pihak YVS dia tidak akan memutuskan hubungan denganmu."

"Iya, dia memang sangat keras kepala." Kepala Ren menunduk, kedua matanya tertutup. "Dia seperti daun yang terus berguguran di satu tempat."

Anna menaikkan sebelah alisnya, dia heran dengan kalimat yang Ren ucapkan, jarang sekali dia mendengar bahasa aneh itu dari mulutnya.

"Jadi didalam buku itu Yoh adalah daun yang terus berguguran seperti orang yang bersikukuh masuk kedalam kehidupanmu huh?"

"Ya, dan si akhir buku ini ... daun itu hancur."

"Hooo ... jadi dengan mengerti isi buku ini kemungkinan kamu bisa mengubah takdirnya jadi lebih baik hm?"

"Hanya itu ... yang kuinginkan."

"Kamu berubah ya, biasanya aku ajak bicara kamu tidak membalasnya sama sekali, hanya kata 'ini', dan 'terima kasih' yang keliar dari mulutmu yang tajam itu."

"Mungkin karena dia."

Anna memperhatikan Ren, lalu tangan kanannya naik setengah. "Jangan lupa meminum obatnya, kata Ocha."

"Iya."

Anna berkedip beberapa kali, dia memperhatikan Ren sampai menghilang dari pandangannya. Dia berpikir bahwa suatu saat nanti Ren akan mencoba untuk menantang YVS agar para samurai itu bisa hidup bebas.

Anna bangkit dari duduknya lalu masuk ke ruangan santai, menuangkan teh dari teko terbuat dari tanah liat, Anna ingin membersihkan pikirannya dengan meminum teh hijau.

××LOTUS××

Langkah kaki menyusuri jalan, tatapannya yang selalu serius membuat orang-orang enggan untuk menyapanya meski mereka sudah kenal, yang biasa menyapanya pasti Yoh atau tidak Hao--jika tidak sengaja bertemu.

Ren berencana untuk mencari tempat yang tenang untuk membaca novel pinjamannya ini, sebenarnya dia bisa membaca di toko buku tetapi dia tidak ingin sering-sering baca disana karena merasa mengganggu Anna kalau terlalu sering baca disana.

Lotus and Leaf |Shaman King FANFICTION| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang