Selamat Datang Direalitas

43 16 129
                                    

Masa-masa skripsi merupakan masa yang melelahkan. Bolak-balik bertemu dosen pembimbing, revisi, stres, bosan, semangat, stres lagi, bosan lagi, semangat lagi, hingga akhirnya lulus.

Sewaktu aku di wisuda, ibu sampai menangis. Katanya, beliau terharu anak sulungnya sudah jadi sarjana. Ibu memang tidak pernah merasakan di wisuda.

Hebatnya perempuan tersebut berhasil membiayai anak-anaknya hingga selesai kuliah.

Dulu, saat sudah menggenggam  gelar sarjana teknik informatika, muncul pertanyaan baru di benakku: akan bekerja dimana?

Setelah melamar ke sana kemari, aku diterima bekerja sebagai bagian dari tim marketing di sebuah perusahaan les. Hanya bertahan sebulan, aku pun keluar dan nekat melakukan hal yang paling kusukai: menulis.

Kuniatkan dalam hatiku bahwa aku akan hidup dari dan untuk menulis, meski hal tersebuat sempat membuat ayahku murka.

Setelah itu, muncul banyak babak baru dalam hidupku. Dari mulai menjadi wartawan lepas, pengembara, pegiat kopi, penulis buku, hingga akhirnya aku menjadi diriku yang sekarang.

Apa pun itu, prinsipku adalah:
Jika memang tertarik, jangan ragu untuk terjun langsung.

Contohnya, aku pernah bertugas menulis naska film dokumenter tentara sejarah daerah timur, sementarah sahabatku bertugas merekam gambar.

Aku tetap ikut dia merekam ke sana-sini supaya bisa sinkronisasi vidio hasil besutannya dengan tulisanku.

"Terjun langsung" bukan berarti merecokin.
"Terjun langsung" berarti mempelajari secara langsung, bukan berdasarkan data-data belaka. Hasilnya? Aku jadi menghargai proses, sekaligus belajar tentang hal-hal baru.

Dan mengetahui hal-hal baru, tentu takkan membuat kita rugi.

Sayangnya, banyak orang mengeluh saat dimintak tolong menjadi A, karena merasa job desc-nya hanya B. Padahal, bukankah saat kita dipercaya melakukan lebih dari satu pekerjaan, itu tandanya kita dianggap mampu?

Bukankah itu menjadi nilai plus untuk diri kita sendiri? Siapa tahu, nilai plus ini memberi kita jenjang karier yang lebih cemerlang

Banyak sekali pelajaran yang  tidak pernah kudapatkan di kampus, malah kudapatkan ketika sudah terjun langsung di dunia nyata. Salah satunya  adalah: bertahan hidup.

Karena pada akhirnya, apa pun disiplin ilmu yang kita pelajari, yang terpenting adalah bertahan hidup.

Syukur-syukur kalau bertahan hidup sambil mempertahankan idealisme.
Syukur-syukur lagi kalau bertahan hidup sambil meraih mimpi.

Beradaptasilah.
Hidup ini keras, buktikan dirimu kuat. Yang membedakan pemenang dengan pecundang hanya satu: pemenang tahu caranya berdiri saat jatuh, pecundang lebih nyaman tetap ada di posisi jatuh.

                                    ♡♡♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CATATAN JUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang