sekolah

10.5K 670 5
                                    

Mau ga jadi temen Ara?
~Ara~

Tring tring tring

Bel Alarm mengusik tidur Ara.

"Hoamm, perasaan baru aja tidur kok udah pagi aja," gumam Ara Kesal.

"Udahlah mau mandi dulu," monolog Ara

Setelah 30 menit.

Ara sekarang udah rapi dan siap untuk ke Sekolah.
-
-
"Pagi Bi," sapa Ara.

"Pagi non Ara." 

"Bi pangilin Pak Tono, kita sarapan bareng," suruh Ara.

Ara dari dulu sudah terbiasa sarapan bersama Bi Marni juga Pak Tono.

"Yaudah Bibi panggilin dulu ya Non," ujar Bi Marni.

Sekarang mereka sudah berkumpul untuk sarapan.

"Non Ara harus makan yang banyak biar sehat," ucap Bi Marni sambil menuangkan nasi goreng ke piring Ara.

"Jangan banyak banyak bi, ntar Ara gendut Keano ga suka."

"Non Ara gendut juga tetep cantik," puji Pak Tono

"Udah deh jangan di puji gitu Ara nya ntar Ara terbang," kekeh Ara.

Skip sarapan
-
-
Diparkiran

Ara udah datang dengan Lamborghini nya, dia langsung turun dari mobil dan berjalan menuju kelas.

"Gila Ara makin hari makin cantik."

"Insecure boleh gasi?"

"Cantik banget gilak."

"Siap-siap aja nanti pasti langsung nempel sama keano."

Ara ga tuli buat ga denger semuanya, dia sudah terbiasa mendengar ujaran ujaran seperti itu.

Di lorong kelas Ara melihat Keano dkk duduk didepan kelas, kebetulan kelas mereka tetanggaan.

"KEANO," teriak Ara membuat semua orang menoleh kearah nya.

Ara langsung lari menghampiri Keano.

"Keano kok tadi ga jemput aku," sedih Ara.

"Brisik," jawab Keano kesal.

"Kalo Keano gamau biar Abang Vano aja yang jemput Ara," hibur Vano.

Vano ga pernah membenci Ara, beda sama sahabat Keano yang lain mereka semua kesal dengan Ara.

"Sebenarnya gapapa sih dijemput Vano, tapi Ara maunya sama Keano."

Ara juga dekat sama Vano, karna Vano baik dan selalu dukung Ara.

"Ga usah ngarep," balas Keano.

Perkataan Keano membuat Ara terdiam.

"Udah Ra, ga capek Lo ngejar Keano terus? Gue liatnya aja cape Ra," ujar Raka.

"Masuk kelas," ajak Keano

Mereka langsung meninggalkan Ara yang masih diam ditempat.

"Sabar ya ra," ucap Vano mendapat senyuman dari Ara.

"Makasih Vano, emang cuman Vano yang paling ngerti," ucap Ara sambil mengacungkan jempolnya pada Vano.

Vano terkekeh lalu mengusap rambu Ara. "Ke kelas gih keburu bel." Ara mengangguk lalu berjalan menuju kelas.
-
-
Brak

Ara menendang pintu kelas, membuat yang ada di kelas kaget.

Banyak yang mengumpati Ara
Tapi Ara tetap acuh dan duduk di bangku.

Just KiddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang