2 SELERA YANG BERBEDA

67 14 0
                                    

Oikawa pov :

Sumpah demi apapun iwa-chan tuh ya ganggu banget, bayangkan sekarang adalah minggu pagi, bagiku terlalu pagi hanya untuk menengok teman yang sedang dirawat karena jatuh dari tangga. Ya, benar iwa-chan meminta menjenguk hanamaki pagi buta begini, yah tidak pagi buta juga sih cuman ya sekarang kan masih jam setengah delapan, terlalu pagi untuk pergi kerumah sakit, lagipula siapa juga yang ingin pergi kerumah sakit pagi-pagi begini heh! Dengan langkah gontai ku ajak kakiku untuk pergi kekamar mandi padahal gaya gravitasi dari kasur memaksaku untuk tetap tinggal sedangkan iwa-chan sudah rapih dan menunggu ku di ruang tamu. Sial, punggung ku sakit setelah di geplak oleh iwa-chan tadi, duh gini caranya nanti malah aku yang menyusul hanamaki di rumah sakit. (dramatis banget sih si oikawa ini).

"oy... shitkawa lama banget sih lo, kita cuman kerumah sakit bukan mau mejeng di kali jodoh ya" teriak iwazumi dari ruang tamu. Aku dapat menduga setelah ini ia akan menggedor kamar mandi atau bahkan akan menjebolnya. Maka sebelum itu terjadi aku menggosok gigiku dan mencuci mukaku dengan cepat sebelum hal itu terjadi.

"bawel ih iwa-chan.... ini bentar lagi kelar, lagi juga siapa yang mau mejeng di kali jodoh pagi-pagi begini yang ada malah tukang sayur kali ah" ujar ku sembaring keluar dari kamar mandi. Dan langsung disambut dengan geplakan iwa-chan dipalaku.

 "aduh.... sakit iwak, kalo gw nanti bego gimana?" rengek ku

"bacot banget anak ini, ayu cepet buruan gw nanti siangan mau balik lagi kedesa, kasian kakek gw sendirian" ucap iwa-chan

Yah pada akhirnya kami pergi ke rumah sakit danmenjenguk hanamaki, ternyata disana sudah ada kuroo dan bokuto, kamar pasienyang biasanya hening dan tentram tiba-tiba menjadi ramai oleh kelakuan mereka,aku sedikit bersyukur walau pada akhirnya tidak jadi pergi berliburan bersamamereka setidaknya kecelakan yang di alami hanamaki membuat kita dapatberkumpul. Sedikit penasaran tiba di hatiku dan ingin mengelilingi rumah sakitini mencar udara segar dan peruntungan baru, entahlah aku hanya inginberjalan-jalan saja. Aku izin pada teman-teman ku untuk keluar sebentar denganalasan ingin ke kamar kecil, rumah sakit itu selalu ramai ya, aku tau setiapharinya pasti selalu ada pasien baru siling berganti, dari mereka yang memangsedang sakit hingga mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis. Yah begitulahmanusia memang tak akan pernah tau kapan mereka akan sakit dan kadang merekaenggak sadar bahwa kebiasaan buruk mereka lah yang membuat mereka sakit. Akumenyipitkan mataku sedikit saja, karena aku melihat seseorang yang familiarsedang berada di taman rumah sakit sambil memegang obat dan berbicara di gawaidengan seseorang Sedikit tersenyum, itu sugawara kaushi ada gerangan apa dia dirumah sakit sepagi ini, rasanya penasaran ingin menyapa dan bertanya namunmungkin aku akan menunggu hingga ia mengakhiri panggilannya.

"selamat pagi ka, kok pagi-pagi gini udah main kerumah sakit aja, ada gerangan apa nih?" sapa ku kepada suga setelah ia mengakhiri panggilannya itu dan itu sedikit membuatnya terkejut.

"oh... hai oikawa, gw cuman abis beli obat aja yah biasa lah buat gak masuk angin. Lo sendiri kenapa kok pagi gini udah di rumah sakit aja?" jawabnya dengan tersenyum

"ya ampunn jauh banget ya lu beli obat masuk angin sampe kerumah sakit gini hahahahaha, yah gw lagi jenguk temen gw yang abis jatuh dari tangga biasalah terlalu aktif"

"oh... kirain gw, lu lagi mau caper ke suster atau dokter sini"

"anjir, parah lu ya kalo nebak-nebak gini. Gw enggak sebejat itu kok yah cuman aja kadang banyak cewe yang ngedeketin gw" jawab ku sembaring mengangkat kedua alis.

"tingkat kepedean lu tinggi juga ya oik" ucap suga dengan muka yang dibuat seakan terkejut dan kemudia ia tertawa. Sungguh itu manis bagi ku

"lu mau langsung balik atau gimana suga?" tanya ku

"niatnya sih mau langsung balik, cuman ya karena ini terlalu pagi untuk sekedar mengunjungi rumah sakit jadi gw punya rencana buat makan dulu, lu mau ikut?"

"kebetulan banget, gw juga belom makan nih gara-gara diseret iwa-chan kesini. May I join you, suga-chan?" tanya ku. Dan dia hanya tertawa sambil mengangguk

" gw tau tempat bubur yang enak di daerah sini, gw yakin lu bakal ketagihan" ucap suga dengan riangnya dan kemudian dia menarik lengan baju ku agar dapat mengikutinya.

Aku mengikuti suga dan menghubungi iwa-chan bahwa aku akan pergi duluan karena bertemu dengan temanku, semoga iwa-chan tidak ngamuk. Selama perjalanan kami mengobrol sedikit tentang hal-hal remeh yang ada dipikiran ku, dan suga menanggapinya dengan sangat antusias. Benar kata suga bubur ayam di sini enak, nama pemilik kedai bubur ini adalah mang ukai. gk heran kalo jam segini aja masih rame, tapi untungnya kami dapat menemukan meja kosong untuk 2 orang.

"oikawa lu tim bubur gak di aduk?" tanya suga dengan terkejut, aku memasang wajah bingung dengan pertanyaan suga.

"iyah, emang kenapa dengan buburnya?" tanya ku.

"gw gak tau kita bakal menciptakan perang dunia ke3 atau enggak soalnya gw tim bubur diaduk. Lagi apa enaknya sih makan bubur gak di aduk, padahal bumbunya gak rata gitu" jawabnya dengan muka cemberut penuh dramatis. Sumpah aku baru tau kalo suga bisa sedramatis ini dalam hal kecil, jadi ya mari kita ladenin saja kelakuannya yang menurutku terlalu lucu.

"ada juga lu yang aneh suga, masa makan bubur di aduk yang ada bentuk buburnyagak keliatan, seperti kurang estetik, ewhh aneh" cibir ku sambil menaikan kedua alis

"NO... makan bubur diaduk biar rasanya merata, kita butuh cita rasa bukan estetik oikawa buat...HACIM...dhi... huachiim....hachim.. ditelen.. chiim" suga berbicara sambil menutup mulutnya. "shit...padahal masih...hachimm... pagi tapi debu...hachim....banyak banget" ujarnya melanjutkan ucapannya sembaring membuka plastik obat yang ia bawa dari rumah sakit tadi. Aku sedikit panik.

"lo gak papa suga?" tanyaku. Yang ditanya cumn nyengir doang sambil melanjutkan meminum beberapa tablet obat beragam

"gak papa... ini lumrah soalnya gw alergi...hachim...debu" jawab suga setelah menyelesaikan kegiatannya

"oh jadi itu obat alergi lu kan? Bukan obat masuk angin" yang ku tanya hanya tertawa sambil mengangguk.

" yeah, bener banget hahahaha.....hachimm... padahal gw udah sengaja ke RS pagi-pagi gini biar gak banyak debu kendaraan tapi ya namanya juga.....chim.... ibu kota gak mungkin bakal bebas polusi udara 100%" suga menjelaskan sambil megenakan maskernya kembali, aku tau memiliki alergi itu gak enak, harus lebih berhati-hati apa lagi ini, alergi debu? Shit aku jika jadi suga munkin gak akan kuat tinggal di ibukota ini.

"ah...udah jam segini gw belum belanja buat masak" ucap suga sambil mengecek jam di pergelangan tangaanya yang kecil itu " oikawa gw mau pergi ke swalayan dulu, lu mau balik ke RS apa langsung pulang?" lanjut suga sambil bertanya kepada ku.

" gw keknya langsung balik sih, soalnya temen-temen gw udah gak ada di RS" jawab ku sambil mengecek hanphone yang ada pesan dari iwa-chan kalo dia udah otw ke desa. "karena gw luang, mau gw temenin belanja gak? Soalnya bosen juga di apart sendirian" ucap ku, entahlah aku tidak tau kenapa dengan lugasnya mulut ini berkata seperti itu, padahal biasanya aku tidak suka seseorang menggangu waktu libur ku, tapi sugawara itu seperti maghnet yang sangat nyaman untuk berada disebelahnya.

"really? Hahaha baiklah, mari kita berpetualangan di swalayan" ucap suga jenaka sembaring berdiri dari kursinya "wait.... jangan lupa pake masker, nih" lanjut suga sambil memberikan masker baru kepadaku, aku terdiam dengan ragu ku ambil masker itu "inget ya oikawa... mencegah lebih baik dari pada tidak, kita gak tau nanti disana bakal ketemu macam-macam virus dalam bentuk apa, hahahahha" suga membalas keragu-raguan yang terpancar dari raut wajahku. Lalu kami peri kesawalayan bersama.

Oh hay.... makasih masih mau membaca karya ku, hehehe its not perfect but aku selalu katakan, ambil sesuatu yang bermanfaat dan buang sesuatu yang tidak baik dari ceritaku i hope you like this :D 

A MILLION DREAMS [OISUGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang