Bahagaia itu sederhana(1)

888 67 16
                                    

Njay geli sendiri liat judulnya😔☝






Bagi Jaehyun dan Doyoung kebahagian itu sederhana,melihat anak anaknya yang begitu ceria adalah hal paling membahagiakan.

Keluarga kecil dengan ekonomi rendah, Jaehyun begitu mensyukuri yang ada, istri dan anak anaknya sudah cukup membuatnya begitu bahagia,tidak perlu uang untuk mencari kebahagiaan, cukup berkumpul sarapan pagi bersama dengan istri dan anak tercintanya, meski hanya dengan nasi dengan rumput laut Jaehyun begitu menikmati

Rasanya Jaehyun rela bekerja seumur hidupnya demi anak dan istrinya, menggantungkan hidupnya demi mereka demi terus melihat tawa dan senyuman mereka, itu saja sudah cukup membuat lelahnya terbayar

Jaehyun maupun Doyoung sama sama di lahirkan dari keluarga dengan ekonomi rendah, bekerja keras seharian dengan upah di bawah standar,pendidikan tidak layak, bahkan Jaehyun dan Doyoung hanya bersekolah sampai Kelas 3 Sekolah Dasar,berhenti karna ekonomi keluarga yang tak mampu membiyayai semua keperluan sekolah

Tapi bukan berarti Jaehyun dan Doyoung bukanlah orang yang bodoh,mereka mengerti pendidikan adalah hal utama, usia mereka tak lagi muda seperti dulu, oleh karna itu mereka bekerja keras untuk pendidikan anak anaknya, biarkanlah Jaehyun dan Doyoung tidak bersekolah,yang penting anak anak mereka berpendidikan, Jaehyun bermimpi ia dan keluarga kecilnya berfoto bersama dengan Jeno dan Jaemin mengenakan baju toga, apakah masa itu akan datang?apakah bisa??

Bisa, Pasti Bisa!! Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita berusaha, masalah biaya serahkan saja pada Tuhan

Selalu ada jalan jika kau berusaha

Itu yang selalu Jaehyun ingat

Jaehyun dan Doyoung mensyukuru mempunyai anak yang pintar, peluang untuk masuk universitas begitu besar, Jaehyun dan Doyoung yakin jika Jeno bisa berkuliah!

"Jen kamu sekolahnya gimana?Jaemin bilang kamu juara satu lomba IPA ituu,"
Jaehyun memecah keheningan yang ada,

Doyoung meletakan sumpitnya dan memandang Jeno Jaemin bergantian

Jeno mengumpat dalam hatinya, kenapa Mulut adiknya bisa se bocor itu, padahal kemarin Jeno sudah mewanti waniti Jaemin supaya tidak memberitahu siapapun terlebih kedua orang tuanya,

Jaemin hanya membalas tatapan Jeno dan mengatakan maaf tanpa suara, ia benar benar lupa jika kakaknya melarangnya untuk memberitahu siapapun terutama kedua orang tua mereka soal Lomba Jeno, Jaemin hanya terlalu bersemangat sampai sampai lupa akan peringatan yang di berikan kakanya kemarin

"Iya pa, " jawab Jeno lalu etelahnya melanjutkan kembali makannya

"Wah bagus dong!Peluang kamu masuk universitas semakin besar! Kamu udah tanya tanya ke Yang yang soal ujian masuk-

"Bun, bisa tolong jangan bahas kuliah dulu gak??" jawab Jeno datar, meletakan sumpitnya kemudian mengambil tas lusuhnya

"Jeno berangkat dulu"

Usai mengatakannya Jeno keluar dari rumah sempitnya

Doyoung, Jaehyun hanya mampu menghela nafasnya, berusaha memaklumi sifat putra sulungnya

Sementara Jaemin hanya mengepalkan tanganya di bawah sana, sejujurnya ia tau sesuatu tentang kakaknya, namun ia ragu ragu untuk mengatakan kebenaran itu pada kedua orang tuanya

..............................

Jeno telah memutuskan

Setelah ia menerima ijazahnya ia akan pergi ke Seoul, untuk bekerja di sana ikut bersama dengan Lucas dan yang lainya

Jaedo Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang