School Chapter 6

9 1 0
                                    

Nayla POV

Masih di deket motor make helm.
"Mau kemana?" Tanyaku ke bocah ga jelas ini.
"Mmmm kamu mau kemana?"
"Yang ngajak kan kamu"
"Mmm ke resto seafood situ aja mau"

Timbul di pikiran ku ngerjain ni anak.

"Ngga bisa , aku alergi seafood"
"O oh terus kemana?" Tanyanya lagi
"Terserah"
"Ayam goreng di deket rumahku?"
"Duhh siang siang ga bisa makan ayam goreng, terlalu berminyak"
"Lha terus mau kemana?"
"Gatau"
"Okedeh"

motornya digas.

"Yuk naik"
"Lah kemana jadinya?"
"Udahlah ikut aja"

Takut sih aku mau dibawa kemana. Akunya bukan hubungan kita. -armada

Sampek dong, depan pager.
"Rumah siapa dev?"
"Rumahku"
"Gila lo"
"Udah deh kamu pasti suka kalo aku yang masakin"

Waw ni anak maunya apa, lancar banget weh. Jujur aja bingung diajak kerumahnya.

Deva narik aku masuk ke dalem. Dapurnya bersih dan mewah. Banget!.

"Kamu bisa masak?"
"Bisa dong!"
Ga yakin , tapi keknya bisa. Gatau deh.

"Kamu duduk aja disitu" deva nyuruh aku duduk di meja makan. Bukan di mejanya, di kursinya.

Dia keknya juga gatau isi dapurnya. Dari tadi muter muter.

"Mau masak apa?" Tanyaku penasaran, sapa tau aku lebih tau yakan. Ngga juga si aku ga terlalu bisa masak.
"Udang mentega"

"Lah?! Aku kan bilang aku alergi seafood"

"Halah bohong, aku tau kok waktu pas jaga bazar kamu makan udang dan seafood seafood yang lain."

Omaygat ketauan bohong.

"Hahahah ketauan kan kamu? Makanya aku ajak ke rumah aja, mumpung rumah juga sepi. Diem kan kamu kalo aku ajak ke rumah?" Cengingisan puas banget si Deva.

Omg. Aku cuma ngalihin pandangan sama gigit bibir aja. Malu wkwkw.

Dia masak deh. Tapi emang kek nya sejago itu.

"Btw nay, kamu suka seafood?"
"Mmmm suka si"
"Kalo gitu tiap sabtu sini aja, mamaku langganan seafood ,datengnya tiap sabtu pagi"
"Gila lo, ga."
"Ih gapapa, belinya pasti banyak, dan pasti numpuk numpuk di kulkas"
"Ga, cukup kali ini aja ke rumah kamu"
"Yakin? Lha nanti waktu aku mau kenalin sama mama papa? di resto aja gitu maksudmu?"
"Gila lo"

Yampun Dev you really got me. Deva mancing terus, tapi pertahananku gabole jebol. Kalo sampe jebol susah nambalnya, pa lagi ma orang ga pasti kek gini. Sebenernya mood ku naik banget sih karna ni orang, tapi ya gitu deh ga yakin.

Masakannya dah mateng. Aku makan aja biar cepet pulang.

"Yaudah dev. Aku pulang ya."
"Naek mobil aja ya, vespanya bensinnya habis"
"Ga ga usah, aku pulang sendiri pake gojek bisa"
"Ahaha mana mungkin, ga."

"Naik"
Aku naik aja lah biar cepet juga. Ga pengen berbelit-belit.

"Okay dev, Terimakasih banyak. Dan kapan kapan lagi gausah ngajak ngajak aku lagi ya. Da. Bye"

"Haahahah jangan gitu dong, besok malming aku jemput ya"
"Ga. Makasih banyak pokonya hari ini"
"Okey nay, duluan"
Aku ngangguk aja deh.

Deva POV

//Tungkling // pesan masuk

"Dev"- Nabilla
"Apa"
"Kemaren siapa?"
"Nayla, yang kamu temuin pas HUT sekolah"
"Pacarmu?"
"Bukan, kenapa Nab?"
"Gapapa"
"Cemburu ya kamu?"
"Iya"
"Mau balikan?"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accompany MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang