School Chapter 2

23 5 3
                                    

Allit POV

"Hah Deva?!"

"E elah dipinjem bentar lit, jangan marah"

Aku langsung pergi turun nyariin Nayla. Tapi kenapa tidak ketemu? Ya karna si Adam ga bilang mereka kemana. Balik ke kelas aja deh aku.

Udah jam pulang.
Deva keluar kelas.
Aku susul lah. Tidak bisa dibiarkan kek gini.

"Woy Dev! Dari mana tadi?"

"Tadi kapan?"

"Pas jamkos bawa Nayla kemana?"

"Lah kamu kan liat kita balik ke kelas bawa buku?"

"Ga tau aku, aku di KM"
"Kenapa Nayla?" Tanyaku agak memojokan.

"Ya gapapa minta tolong aja". Jawabnya simpel dan tidak merasa dipojokkan.

"Besok lagi minta tolong aku aja"

"Ooo gitu, ok" jawabnya juga ringan.

Aku langsung turun ke parkiran.

Nayla POV

Hari ini gak ada kegiatan rutin lagi.

Jadi langsung pulang dan berangkat cari bahan.

Allit juga udah sampe di depan rumah. Bawa mobil dia, karna mau cari banyak barang.

"Kemana ni?"

"Depan pasar aja"

"Uangnya udah?"

"Udah, dikasih sama bendahara tadi"

"Uang bensin?"

"Hah? Yyya nanti kita potong aja"

"Hah, engga engga canda" Allit cengingisan

"Yaudah yuk" ajakku

Depan pasar rame banget , jadi bingung gimana mau parkir , untung aja ketemu tempat parkir.

Jadi rencananya aku mau beli plastik sama lampu, sama beberapa sterofoam juga.

"Biru yang mana? Dongker atau yang tua aja ?" Tanyaku ke allit

"Tua aja"

"Oke"

Allit bener bener membantu, karna dia bisa kasih saran, dan yang terpenting bisa ngangkat ngangkat barang segitu gede dan banyaknya hehe.

"Nay, di sini juga?" Tanya Deva dengan banyak sekali dekorasi ulang tahun di gendongannya. Keliatan , karna ada balon sama topi ulang tahun.

WAH DEVA LAGI. tenang nayla tenang... Aku berusaha menenangkan diri.

"Oh , iya dev, nyari bahan buat stand bazar"

"Oooo kamu yang ditugasi?"

"Iya ni, sama adhel sih , tapi adanya Allit hahha"

Njay ga lucu tapi ketawa.

Allit menaikkan alisnya hanya melirikku.

"Ngapain kamu dev?" Ganti Allit nanya ke Deva.

"Beli dekor buat temen ultah"

"Ooo"

"Yaudah nay cepet bayar" perintah si Allit.

Aku segera ke kasir dan bayar semuanya, lalu kita lanjut ke cafe buat ngopi.

.
.
.
.

"Deket Nay? sama Deva?" Tanya Allit.

"Ngga, cuma beberapa kali ketemu"

"Ti ati, keliatanya belum sering ketemu tapi kok sok akrab"

"Paan si, gitu aja ti ati"

Accompany MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang