Adek Kelas • O1

4 3 0
                                    

A/n: Hanya untuk mengingatkan bagi yang lupa. Bc gw jg kdg ska lupa sewktu ngetik.

6 bocah naughty:

Keyna Lakhaesa: Keyna (Kekey bukan Kekey bukan boneka) > kls 11 XI

Ettan Jauzan: Ettan (Settan cakep) > kls XI

Wemilo Varen: Varen (Milo bukan susu Milo) > kls XI

Gale Ehren Sanjaya: Gale (Eren nggak ada jagger nya yg ada Eren Anjay) > kls X

Hansa Aathif: Hans ( A-Tipul) > kls X

Parama Osta: Rama (Osta bukan oskar kayak yg kelima sahabatnya bilang) > kls X

•Ten Fiction
•Romance
Sebagian di ambil dari real life
•Bahasa acak

Call me Acip, not author

"Hari pertama masuk lagi nih? Mau kasih kesan apa bagusnya?" Tanya Keyna kepada kelima sahabat cowoknya. Saat ini ke-enam bocah nakal Itu sedang berada diwarung tongkrongan mereka, warung Mpok Amik. Bukan Mpok Amik Amik belalang kupu kupu, siang makan Nasi kalok malam minum susu lho ya.

"Hmm lagi gada ide sih gue. Sok yang lain mau gimana, kalok ada ide sumbangin" ujar Ettan.

"Ngikut sajalah Osta mah kak" Kata Rama santuy. Lalu selanjutnya ia meminum es teh yang dipesannya tadi.

"Upacara kan ngab? Bolos aja lah kiw" Ucap Gale yang sedang minum susu kotak biasanya.

"Ya iyalah podoh, maksudnya kan Kita bolos tapi sekalian nyari kenangan Eren Anjay ku sayanggg" Keyna memasang senyum manis paksanya yang malah membuat kelima sahabat cowoknya Itu terkekeh akibat kondisi mukanya.

"Ehee iya Kak Kekey, mian mian" Gale akhirnya cengengesan.

"Hey gak bolos Itu bukan Kita dude" Ujar Varen dengan senyum miringnya.

"Yoi" sahut kelima sahabatnya bebarengan. Lalu ke-enam anak Itu mempertemukan kepalan tangan Kanan mereka bersama sambil bersorak. Mpok Amik yang ada disitu hanya menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan ke-enam bocah naughty Itu, sudah hal biasa bagi beliau melihat kelakuan mereka mah.

"Jadi, apa yang kita mahukan??" Tanya Hans dengan bahasa nan logat Malaysia nya seperti biasa.

"Bentar bentar, liat sekitar dulu ada yang menarik nggak" sahut Gale sembari melihat lihat sekitarnya dan diikuti kelima sahabatnya yang ikut melihat lihat sekitar mereka.

"Cekgu or murid?" Tanya Hans.

"Guru lebih Ekstrim, ya nggak?" Ettan menarik turunkan alisnya. Lalu melirik ke arah seseorang. Kelima sahabatnya itupun jadi ikut melihat ke arah lirikan Ettan Itu, dan disana terlihat seorang guru wanita yang memiliki tubuh gempal sedang memasang sebuah poster didinding sepertinya. Seolah mengerti akhirnya ke-enam bocah Itu cengengesan bersama.

•Adek Kelas•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang