5 - Perasaan

2.2K 277 84
                                    

C- cium?

Gojo cukup kaget,  Apakah Getou serius? Gojo beranggap mungkin ini hanya gurauan tapi di satu sisi degup jantungnya berkata lain,  Gojo juga menginginkannya. Apa begini cara Getou Suguru menyelesaikan masalah?   Batinnya gusar, bukan hanya Gojo, mungkin wanita diluar sana jika diperlakukan begini oleh Getou pasti akan mencair layaknya mentega yang dihadapkan dengan wajan panas.

Dikala Gojo merasakan adanya udara hangat yang mendekat, ia refleks mengambil piring di atas meja dan memakan sepotong kue yang terbilang cukup besar dengan satu suapan. Susah payah Gojo mengunyah kue tersebut sambil memejamkan mata, wajahnya masih agak merah karna malu.

Di sebelahnya, Getou diam-diam tersenyum menikmati respon yang diberikan Gojo, cukup lucu.

"Tau ngga? Lo sekarang kaya marmut, lucu." Goda Getou.

Gojo hampir tersedak, ia mendengar tapi berusaha tak menanggapi. Gojo lebih memilih untuk menghabiskan kue di piring selanjutnya.

Tersisa kue terakhir di meja tetapi Gojo tak menyentuhnya, Gojo mengambil satu gelas air putih yang sudah disiapkan dan meneguknya sampai habis.

"Itu tinggal satu kenapa ga diabisin?" Tanya Getou bingung.

"Buat Megumi."

Getou mengangguk paham, selagi Gojo membersihkan sisa piring makannya, Getou mengambil ponselnya dari saku, melihat sekilas dan berdiri dari sofa.

"Satoru, gue pulang ya udah larut." Ujar Getou sambil memakai jaketnya.

"Kalau udah larut kenapa ga nginep disini aja?" Balas Gojo sambil membawa sepiring kue yang mungkin akan ditaruhnya kedalam kulkas.

Getou bisa saja menolak, lagipula ia juga punya rumah sendiri tapi untuk saat ini Getou merasa tertarik dengan ajakan Gojo, Getou merasa tertarik untuk berada di sisi Omega ini lebih lama lagi, dekat dan mengenalnya lebih jauh. "Emang boleh?" Tanyanya.

"Ya boleh lah." Setelah mengizinkan, Gojo pergi ke arah dapur untuk menaruh sisa kue dan beberapa piring kotor bekasnya makan, tentu saja dibantu oleh Getou.

Setelah semua piring kotor ditaruh di wastafel, Gojo mendesah panjang sambil meregangkan tubuhnya. "HAA.. kenyang, yuk cus tidur, besok aja nyucinya."  Pada awalnya Mereka berdua berjalan bersama namun ketika sampai depan kamar, Getou beralih ke arah lain.

"Suguru mau kemana?"

"Hah- oh." Tak mungkin jika sekarang Getou harus tidur bersama Gojo, mereka baru bertemu sebentar, pasti canggung juga rasanya. "Gue tidur di sofa aja."

"Kenapa? Tidur sama Satoru ya?" Pinta Gojo sambil memegang satu lengan Getou dengan kedua tangannya, wajahnya nampak seperti memohon agar Getou tak pergi.

"Lo ngga takut kalau nantinya gue lakuin hal yang macem-macem ke lo? Jangan pikir karna gue Beta, gue gabisa-"

"Ngga." Gojo membantahnya. "Satoru percaya kalau Suguru ga akan macem-macem, Satoru tau, Suguru orang yang baik."

Sudut bibir Getou terangkat, pergelangan tangan Gojo dipegangnya kemudian Gojo dipojokkan ke pintu, Getou menahannya sambil menatap lurus ke arah sang Omega.

Getou seakan menunjukkan meski dirinya Beta ia juga bisa melukai Gojo, sama halnya seperti yang biasa Alpha lakukan, ia juga pria, ia berharap Gojo mengerti dan takkan dengan mudah menaruh kepercayaan apalagi terhadap orang yang baru ditemuinya.

Gojo tak bereaksi apapun, ia memang cukup kaget namun tak menolak. Sudah biasa dirinya disudutkan dalam posisi seperti itu tapi kali ini Gojo percaya dengan Getou, dan benar, tak lama kemudian Getou melepas pegangannya dan mundur sedikit menjauh.

Getou hanya manis di ucapan, ia takkan ambil resiko untuk bertindak lebih. Di waktu yang sama,  Gojo mendekatkan tubuhnya dan memeluk sang Beta yang sempat terdiam.

"Kenapa lo-  dengan gampangnya bisa percaya sama gue? Kita aja baru ketemu kemarin." Getou bertanya karna penasaran, samar-samar ia bisa mencium wangi manis dari tubuh Gojo meski tak sekuat waktu itu.

Di sisi lain, dalam pelukan itu Gojo juga bisa mencium wangi khas dari Getou, bukan wangi feromon Alpha yang biasa diciumnya, wangi parfum chocolate mint yang aromanya cukup menyegarkan sekaligus menenangkan.   "Kalau Suguru orang yang jahat, pasti Satoru udah dibiarkan gitu aja dan berakhir jadi santapan Alpha. Tapi nyatanya Suguru nolongin Satoru kan, anterin pulang, dan Suguru juga ga ngelakuin hal macem-macem. Satoru berterimakasih banget sama Suguru dan karna hal itu juga, Satoru percaya sama Suguru, Satoru juga mau tau lebih tentang Suguru."

'Ah kejadian waktu itu'  Pertama kalinya mereka bertemu, itu hanya kecelakaan tapi Getou tak mengira jika kejadian itu berpengaruh besar dalam waktu yang singkat. Getou mengerti, ternyata bukan hanya dirinya, Gojo juga menginginkan hal yang sama.

Beberapa waktu kemudian Gojo melepaskan pelukan dan tersenyum pada Getou. "Ayo kita masuk."

Pintu dibuka, ruangan kamar terasa senyap dan lebih dingin juga karna ada AC yang dibiarkan menyala. Suasana begitu menenangkan karna Gojo memilih nuansa warna putih untuk kamarnya, dekorasi yang dipilih pun tak terlalu mencolok.

Getou pikir,  karna Gojo cenderung aktif dia akan lebih memilih suasana ruangan yang penuh warna tapi ternyata sebaliknya.

Ditemani lampu tidur yang menyala Gojo lebih dulu terjun ke atas kasur yang empuk, rasanya nyaman sekali. Getou merasa gugup, ia sengaja menyibukkan diri untuk melihat sekeliling terlebih lagi pada kotak musik yang menarik perhatianya. Dibukanya kotak musik berwarna cokelat tua tersebut, menampilkan sepasang patung wanita dan pria, berputar, layaknya sedang menari bersama sambil diingiri melodi yang terdengar asing di telinga Getou.

"Surat cinta untuk starla dari virgoun."   Ucap Gojo. Getou balas menatapnya bingung, rasanya tak pernah ia mendengar nama itu.

"Itu instrumen di kotak musik yang Suguru pegang sekarang." Gojo bangkit dari kasurnya kemudian berdiri di sebelah Getou, mereka berdua sama-sama menatap sepasang patung yang masih berputar.

Gojo menggumamkan beberapa lirik sesuai dengan melodi yang terdengar, sementara itu  fokus Getou sekarang beralih ke arah Gojo, ia menatapnya lekat.

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Karna telah ku habiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Di akhir lirik yang diucap Gojo juga menatap Getou, melodi terhenti, mereka berdua saling menatap dalam diam. Ada percikan kecil yang muncul diantara keduanya, dentuman jatung yang sama-sama berdetak tak karuan,  masih saling menatap mengingat beberapa lirik yang Gojo ucapkan sebelumnya.

Bila habis sudah waktu ini -
Aku tak mau waktu ini habis lebih dulu.
-Getou

Tak lagi berpijak pada dunia -
Aku masih ingin berpijak di dunia ini agar bisa selalu bersamamu, mengenalmu, melewati hari kita bersama.
-Gojo

Karna telah kuhabiskan, sisa cintaku hanya untukmu -
Aku tak yakin mungkin kita belum saling jatuh cinta tapi bisakah kita tetap bersama seperti ini?
-Gojo & Getou

Sesaat mereka berpikir seperti itu sampai akhirnya semua terhenti karna ada getaran yang muncul dari ponsel Getou. Ada panggilan masuk, Getou melihat sekilas dan mematikannya. "Biasa nomor asing." Ucapnya.

Suasan seketika menjadi canggung, Gojo pun menjadi lebih diam. "Gue ga tau kalau lo bisa nyanyi, suara lo bagus btw." Puji Getou.

"Makasih." Gojo menjawab singkat, matanya menatap ke segala arah dan berakhir menunduk.

"Um.. mau tidur?" Tanya Getou.

Gojo balas mengangguk kemudian lebih dulu berbaring di atas kasur, disusul Getou ikut tidur di sebelahnya. Jarak mereka agak jauh, masih belum ada percakapan lebih lanjut dari keduanya.

'Gimana ya, jadi canggung gini'  Getou membatin bingung.

Beberapa menit kemudian. "Suguru." Panggil Gojo.

"Ya kenapa?"

"Ayo kita ngewe." -Gojo

_____

Jadi, apakah kalian percaya terhadap cinta pandangan pertama?

Play With Fate || SuguSato Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang