Yang benar saja?
Getou merasa tak ada yang salah dengan pendengarannya jadi yang dikatakan Gojo barusan sangat jelas terdengar, 'Ngewe' katanya? Getou menatap Omega di sebelahnya tak percaya, untuk yang kedua kalinya, Gojo mengajaknya melakukan aktivitas seksual; Gojo sendiri kini terdiam sambil menatap langit-langit, pandangannya kosong entah sedang memikirkan atau memperhatikan sesuatu.
"Satoru, barusan ..lo bercanda kan?" Getou bertanya seraya memandang lekat sang Omega di sebelahnya, penerang lampu tidur membantu penglihatan Getou, samar-samar ia masih bisa melihat Gojo yang diam termenung.
Gojo meneguk salivanya sendiri sebelum bangkit dari tidurnya. Suasana yang hening membuat detak jantungnya terasa sangat jelas, sedikit gemetar Gojo memberanikan diri untuk beralih posisi ke atas Getou.
"Satoru lo serius?" Getou belum bisa percaya sepenuhnya namun melihat sang Omega yang kini berada diatasnya; Rasanya ini bukan sekedar gurauan.
Paha mulusnya terekspos jelas karna Gojo menggunakan celana pendek, sangat berisi. Nampaknya selain wajah, Getou telah menemukan bagian favoritnya dari Gojo; Pikiran Getou makin terlena saat Gojo membuka rel sleting celananya; Membukanya agak lebar kemudian Gojo menduduki area kejantanan Getou; Gojo dengan sengaja menggesek bokongnya yang sintal di area sana.Nafas Getou memberat. "Hm-gh, Satoru.." netra mereka bertemu lagi, kini tatapan sang Omega menjadi sayu, Gojo melenguh pelan ketika makin cepat menggesekan bokongnya sendiri di atas area kejantanan Getou, celana pendeknya yang tipis membuat Gojo bisa merasakan jelas penis Getou yang mulai berdiri dibalik boxer.
"Hgnnh.. punya Suguru besar, Satoru suka." Jemari Gojo yang sudah lihai meraba bibir Getou; Gojo terus menggoda dengan tatapan, sentuhan, dan suara lenguhannya yang kian makin keras terdengar.
Cantik, Gojo sangat cantik ; Getou tak bisa melepas pandangannya sedetikpun dari Gojo. Kewarasan Getou sudah mulai hilang; Jika diingat lagi prinsip yang selama ini dipegang teguhnya luntur karna seorang Gojo, kedepannya Getou seperti pasrah mengerahkan semuanya pada sang Omega yang mulai agresif menciumi lehernya.
Suasana sekitar menjadi agak panas, aroma manis samar tercium dari Gojo. Baunya seperti wewangian permen; wangi permen kapas yang baru selesai dibuat, strawberry, manis, sangat memikat dan membuat candu tersendiri.
"Emhh.. Suguru masih perjaka ya?" Di tengah-tengah suasana panas mereka Gojo mengucapkan hal itu dengan mudahnya tanpa rasa bersalah. Getou tertohok menyadari fakta tentang dirinya sendiri, ia mencoba bangkit; Gojo bergeser sedikit dan saat itu juga Getou tiba-tiba memeluknya.
"Suguru kenapa?" Gojo bertanya bingung. Getou tak menjawab ia malah membenamkan wajahnya pada pundak Gojo, aroma permen kapas masih samar tercium dari Gojo.
"Gue malu, Satoru." Jawab Getou, suaranya terdengar kecil namun Gojo masih bisa mendengarnya. Gojo paham tetapi ia masih tidak mengira saja, sebenarnya Gojo berkata seperti itu hanya untuk mengetes, biasanya lelaki akan bangga jika memiliki banyak pengalaman dalam hal ini. Sebaliknya jika lelaki itu masih perjaka dia akan menganggap hal ini sebagai aib ( minim pengalaman ).
"Kalau gitu, biarin Satoru jadi yang pertama ya buat Suguru." -Gojo
"Maaf." Getou membalas, nadanya sedikit turun. "Gue sebenernya mau nyimpen first time gue buat orang yang nantinya gue cintai."
Gojo melepas pelukannya sepihak, ia menatap Getou sesaat kemudian tersenyum dengan percaya diri. "Okedeh, aku tungguin."
"Kenapa atuh ditungguin?"
"Soalnya nanti Satoru yang akan berhasil buat Suguru jatuh cinta, liat aja." Diakhir kalimat Gojo seperti meledek.
"Pede amat." Getou balas tersenyum kemudian mengacak pelan surai Gojo. "Mau tidur?"
Mereka berdua terbaring santai di atas kasur yang empuk. Lampu tidur masih menyala, jarak mereka yang semula menjauh kini agak mendekat. Mereka tak langsung tidur begitu saja, sesuai janji Getou menceritakan kisah hidupnya, tidak semua, hanya bagian umumnya saja seperti latar pekerjaan maupun pendidikkan.
"Jadi Suguru punya restoran sendiri?" Gojo sangat exited mendengar cerita Getou.
"Iya, kapan-kapan gue ajak deh kesana."
Tak terasa waktu berjalan, mereka masih asik berbincang dan bersenda gurau. "Masa sih Mei-Mei kaya gitu." Getou beberapa kali tertawa lepas karna mendengar pengalaman absurd Gojo. "Iya loh aku juga ketawa liatnya, untung Megumi-" Gojo juga memberikan respon yang sama.
"Eh iya Megumi mana? Perasaan kamar rumah ini cuman satu, jangan bilang lo lupa anak sendiri." Getou baru sadar selama ini tak melihat Megumi.
"Dih engga lah, dia nginep di rumah Yuuji hari ini."
Sampai dini hari mereka berbincang, Gojo terlelap lebih dulu; Getou memandangi wajah sang Omega sebentar kemudian mematikan lampu tidur, ia juga mulai menutup mata. Posisi mereka tidur berhadapan, satu selimut.
Yang dipikir sudah tidur ternyata belum, Gojo masih sepenuhnya sadar, ia mempersempit jarak kian mendekat ke arah Getou. Gojo menatap wajah sang Beta sebentar kemudian mulai menutup mata.
Sebetulnya yang ditatap pun menyadari jika Gojo mendekat ke arahnya, Getou tersenyum tipis. "Night Satoru." Ucapnya.
***
Pagi hari, matahari sudah muncul sedari tadi, jam sudah menunjukkan pukul 8. Gojo masih tertidur nyenyak di atas kasur sampai akhirnya ia mengernyitkan alis sendiri karna ada sesuatu yang menganggunya ; Megumi anak semata wayangnya beberapa kali menepuk wajah ayahnya mengisyaratkan agar cepat bangun. "Papi bangun, papi, papi, pi udah siang bangun."
"Hah?" Gojo membuka matanya, masih belum sepenuhnya tersadar ia samar-samar melihat wajah Megumi. Tangannya meraba di atas kasur tepat di sebelahnya. "Suguru mana?" Tanyanya, Gojo bangkit sambil mengucek mata.
"Getou-san udah pergi dari tadi pagi."
"Oh.." Gojo mengangguk, tiba-tiba ponselnya yang diletakkan di atas meja berdering. Sebagai anak yang baik, tanpa disuruh Megumi mengambilnya dan memberikan pada Gojo. Gojo mengangkat panggilan tersebut, "Halo?"
"Halo, Satoru."
Gojo kenal betul dengan suara ini, rasanya baru semalam mereka berbincang dengan panjang lebar. "Suguru ya?"
"Iya gue dapet nomer lo dari Megumi."
"Oh Megumi." Gojo beralih menatap anaknya ; Megumi seakan sudah mengerti dan sadar akan perbuatannya mengacungkan satu ibu jari pada Gojo. Apa maksudnya? Gojo sendiri tak paham dengan perangai anaknya.
"Maaf ya tadi pagi gue perginya ngga ngabarin, ada masalah mendadak di restoran. Oh iya gue juga udah buatin sarapan dibantu sama Megumi." Ucap Getou di seberang telpon.
Lagi-lagi ketika Gojo melirik anaknya, Megumi mengacungkan satu ibu jari lagi 👍 'Ada apa sih?' Gojo membatin bingung.
"Jangan lupa dimakan ya sarapannya, gue udahan dulu ada yang manggil."
"Eh iya, Makasih Suguru, semangat kerjanya."
"Sampai nanti Satoru."
Panggilan berakhir, rasanya terkesan singkat namun mengetahui Getou membuatkan sarapan untuk dirinya, Gojo merasa senang lagipula diakhir Getou bilang 'Sampai nanti' artinya mereka akan bertemu lagi. Apa ini namanya? Gojo merasa sangat senang dan tak sabar menanti pertemuan selanjutnya dengan Getou.
"Papi kapan nikah sama Getou-san?" Megumi bertanya tiba-tiba.
"EH? Sejak kapan papi bilang mau nikah?" Gojo kaget sendiri, baru saja bertemu sebentar dengan Getou tiba-tiba anaknya membicarakan pernikahan, kesimpulan dari mana?
"Loh papi bukannya pacaran sama Getou-san?"
"Hah? Engga kok, Suguru cuman temen papi."
"Ah, masa?" Megumi menunjukkan gelagat tak percaya.
"Iya Megumi, cuman temen."
"Kalau iya cuma temen, terus tadi pagi ngapain Getou-san cium papi pas lagi tidur." Ujar Megumi.
"APA??!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Play With Fate || SuguSato
Fanfic-Omegaverse- WARN : NSFW 🔞 - HARSH WORD ⚠️ OOC Seorang Omega menghabiskan hidupnya sebagai penari bar. Ketidaksengajaan berujung kecelakaan, dari situlah awal mula pertemuan sang Omega dengan lelaki yang akan mengajaknya untuk bermai...