Meeting mingguan dengan jajaran pimpinan di Cheong Myeong Company baru saja usai. Dosan dan beberapa pimpinan yang lain langsung meninggalkan ruangan untuk melanjutkan meeting terpisah membahas technical issue sedangkan Dalmi sebagai pemimpin rapat sedang bersiap-siap keluar ruangan ketika sekretarisnya menghampiri.
"Dalmi-ssi jangan lupa nanti malam ada undangan pesta relasi di Hotel The Silla"
"Omo, hampir saja aku lupa, gomawo"
Undangan pesta relasi itu sebenarnya telah diterima Dalmi dari seminggu yang lalu namun karena kesibukan dan pikirannya yang terfokus soal kehamilan dan anak hingga membuatnya lupa. Padahal pesta relasi itu sangat penting karena merupakan pesta yang diadakan tiap tahun dan terbatas hanya di hadiri oleh perusahaan besar dan berpengaruh. Dan baru di tahun ini CheongMyeong Company di undang.
"Aigoo Dalmi, bagaimana kau bisa lupa pesta sepenting itu? lalu apa kau sudah punya gaun yang akan dipakai ke pesta nanti?" tanya Saha, sahabat sekaligus rekan kerja Dalmi yang masih menemaninya di ruang meeting.
Dalmi menggeleng "mungkin aku akan pakai gaun yang ada di lemariku saja"
"Andwae, ayo sekarang kita ke butik untuk mencari gaun yang cocok untukmu" Saha langsung menarik Boss sekaligus sahabatnya itu pergi ke Butik langganannya.
***
Dalmi mematut diri di cermin meja hiasnya sambil merapihkan riasan make up naturalnya. Rambut panjangnya yang bergelombang dibiarkan terurai menutup punggung indahnya yang sedikit terbuka karena gaun halter neck hitam yang dikenakannya. Setelah selesai ia mengenakan sepatu high heels nya kemudian mengambil tas kecilnya dan beranjak ke luar kamar.
Dosan sedang menunggunya di ruang tamu. Ia mengenakan suit berwarna hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna senada. Melihat istrinya yang baru keluar dari kamar membuatnya terpana dan speechless.
"Dalmi-ya, kau cantik sekali!" matanya masih tak berkedip menatap istrinya.
"Jinjja? Gaun ini pilihan Saha. Menurutnya aku akan terlihat elegan dan percaya diri ketika memakainya jadi cocok mewakili perusahaan kita di pesta nanti." ujar Dalmi sedikit ragu.
"Ne, gaun itu sangat indah dan cocok untukmu" sahut Dosan meyakinkan. "Rasanya aku ingin membatalkan pergi ke pesta dan memilih bersamamu di rumah saja malam ini" tambahnya sambil menaikkan sebelah alisnya.
Dalmi tertawa kecil "Ani, kau tahu pesta ini sangat penting untuk perusahaan kita". Ia lalu berjalan mendekati Dosan dan berbisik di telinganya "lagipula jadwal period ku selesai masih kurang sehari lagi" Dalmi beranjak ke pintu keluar sambil tersenyum smirk.
"Dasar penggoda..." gerutu Dosan sambil menyusul istrinya.
***
Dalmi dan Dosan melangkah bersama memasuki ruangan tempat Pesta relasi berlangsung di Ballroom Hotel. Para tamu yang hadir melihat pasangan suami istri itu dengan tatapan kagum karena penampilan mereka yang terlihat sangat mempesona .
Dalmi dan Dosan menyusuri ruang pesta yang luas dan megah. Terdapat belasan meja bulat dengan kursi yang tersebar di seluruh ruangan untuk para tamu yang semuanya menghadap ke panggung besar. Sementara di pinggir ruangan terpajang beberapa lukisan - lukisan yang akan di lelang kemudian hasilnya akan disumbangkan ke beberapa lembaga kemanusiaan.
Panitia pesta mengarahkan Dosan dan Dalmi ke tempat duduk yang telah disediakan untuk mereka. Kemudian mereka duduk bersama pengusaha yang lain mengelilingi meja bulat besar yang tertutup taplak meja putih dengan hiasan vas bunga yang indah beserta cutlery diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thin Blue Lines
FanfictionDalmi dan Dosan telah menikah selama lima tahun namun belum juga di karuniai keturunan. Bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan pernikahan mereka selanjutnya? Ranking #1 ~ Dodal (020621)