Hari ini aku bertemu dengan mama dan ternyata, ia memberikan aku sebuah album tebal.
"Ma, ini apa ?"
"Nak, itu adalah album masa kecilmu hingga terakhir kali kita bertemu."
"Untuk apa mama jauh-jauh membawa albumku ?"
Mendengar kata album saja sudah membuatku malu karena kemungkinan isinya adalah kekonyolan masa kecilku.
"Bawa ini ke tempatmu yang baru. Siapa tahu masih ada orang yang mau kau bagi kenanganmu."
Mama mengucapkan itu sambil tersenyum.
"Salam untuk nona direktor, ya~"
Ia pergi dengan mengucapkan kalimat terakhirnya. Tidak ada yang bisa ku bagikan dari kenangan ini. Aku memutuskan untuk menyimpan album ini di dalam lemari baju paling dalam berharap tidak ada yang dapat melihat benda ini saat pulang ke Mankai.
Baru aku tinggal 1 jam dan ada suara keras di kamarku.
'Jangan bilang !'
Aku berlari ke kamar dan menemukan (Y/n) duduk di ranjangku sambil membuka album.
"(Y/n), kau tidak perlu mencari hal yang seharusnya kau tidak perlu."
"Sakyo-san ternyata masa kecil terlihat bahagia."
Ucapnya sambil tersenyum.
"Lihat, kau terlihat bahagia disini bersama mamamu. Kau harusnya bersyukur masih bisa tersenyum disini."
Bersyukur ? Tiba-tiba aku teringat ucapan mamaku tadi. Membagikan kenangan, ya...
"(Y/n) coba kau tersenyum."
Dan dengan polosnya dia tersenyum.
"Jelek..."
"Sakyo-san, masa jelek ? Kalau begitu Sakyo-san yang tersenyum."
San kami berakhir dengan saling menahan serangan satu sama lain. Setidaknya, aku senang dengan hiburan seperti ini.
*Azami masuk ke kamar*
"Oi, Kuso Sakyo berisik ba- TUTUP PINTUNYA, BODOH KALAU MAU MELAKUKAN HAL ANEH !!"
*Azami banting pintu*
Seketika ruangan hening...
KAMU SEDANG MEMBACA
[A3] Furuichi Sakyo Story -The Word isn't Enough
RomanceSakyo seorang Yakuza yg akhirnya direkut menjadi aktor olehmu. Kehidupannya berubah walau sedikit. Bagaimana kisahnya ? Chara milik A3! dari Liber dan cerita milik pribadi. Cerita ini adalah untuk para reader (Sakyo x OC kalian). Enjoy~