Moon Festival

12 3 1
                                    

Sekarang adalah malam akhir musim panas. Fushimi dan Tsuzuru sedang memasak menyiapkan makanan untuk perayaan ini dan tentu saja aku menghitung agar budget tetap terjaga.

"Sakyo-san hari ini bisa bantu beli barang sebentar?" Tanya (Y/n) sambil menyerahkan list belanjanya kepadaku.

"Sepertinya untuk ini bisa pakai yang tahun lalu, ini juga bisa pakai daur ulang, dan yang ini aku harus tanya ke Kazunari karena dia yang tim dekor tahun lalu. Sisanya bisa dipastikan untuk membeli baru." Ucapku sambil menganalisa list belanja.

Aku harap (Y/n) tidak keberatan mendengarkan hal ini demi menghemat budget teater. Namun, ekspektasiku berbeda karena dia menyimak perkataanku dengan baik dan langsung membagi tugas dekor kepada Kazunari dan Muku. Mungkin selama aku pergi belanja, Mankai bisa aman untuk sementara waktu selama (Y/n) yg mengurus. Waktu berlalu dan sampailah di mall murah. Aku membagi tugas dengan Sakoda dan menentukan titik temu karena kami akan berjalan ke arah yang berbeda.

"Sakoda, jangan belanja hal yang tidak perlu! Kamu terlalu boros untuk tahun lalu."

"Siap, boss." Ucap Sakoda yang kemudian pergi berbelanja.

Aku harap dia tidak beli barang yang aneh-aneh lagi. Kami berbelanja dalam waktu yang cukup lama karena bernegosiasi untuk mendapatkan harga terjangkau. Tanpa disadari jam menunjukkan 6 sore. Kami harus pulang sebelum acara dimulai. Jalanan mulai macet dan sedikit kesal karena ini akan mengurangi waktu untuk persiapan.

"Aku pulang." Ucapku sambil menghela nafas.

"Sakyo-san, ini kue bulannya!!" Ucap (Y/n) bersemangat sambil memberikan kue yang sedaritadi ia pegang sambil menunggu kedatanganku.

Memang ini bukan ulang tahunku, tapi aku sangat berterima kasih saat (Y/n) tidak marah karena aku terlambat.

"Sakyo-san, ini ada sake dari Azuma-san." Ucap (Y/n) sambil menuangkan aku sake.

"Ada-ada saja. Lain kali ia tidak usah repot-repot menyuruhmu seperti ini."

"Bukankah ini hal yang bagus~"

Tiba-tiba Azuma muncul entah dari mana sambil tertawa pelan.

"Jangan muncul secara mendadak!"

"Kalau tidak dadakan, akan mengurangi keseruan." Kekeh Azuma.

"Dasar..."

Akhirnya kami bertiga minum bersama. Namun, setidaknya benar kata Azuma-san. Hidup itu penuh kejutan agar terlihat hal uniknya.

[A3] Furuichi Sakyo Story -The Word isn't EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang