[ 3 ] Jeruk Nipis

383 46 3
                                    

 !!WARNING!!
Storyline contains adult and homophobic content.
Belum cukup umur skip ae, tp ak ga yakin sama kalian jadi gas aja lah.

   "Ahh... Nghhh Waka-chaannnn."
   "Too deep... Enghhh."
   "Tooruhhhh..."
   Desahan demi desahan saling mengalun mengisi ruangan yang ditempati dua orang pria yang sedang mengadu kasih.
   Sang dominan tampak tak memberi sedikit waktu untuk sang resesif istirahat.

   Wakatoshi membalikkan tubuh Tooru memunggunginya. Ia menciumi punggung bersih itu dan membuat tanda kemerahan yang mungkin akan lama untuk menghilang.
   Tangan kanan Wakatoshi bergerak menuju junior milik Tooru. Digenggamnya dan mengurutinya.
   Dirasanya Tooru akan keluar, wakatoshi menutup ujung junior Tooru, tak membiarkannya keluar.

   "Waka-channhh... Lepasss kuhh... Ahhhh nghhh.... Waka-chaaa... AHHH!!"
   "Tidak Tooru, sebelum ak keluar."
   "Nghhh... Hiks... Waka-chann... Sakit..."

   Disaat akan mencapai klimaks, Wakatoshi memperlambat gerakannya membuat Tooru mengeluh.
   "Waka-chan.... Aaahhhhh... Mou Waka-chan... Percepat lagi."
   "Katakan kata ajaibnya, Tooru."
   "Daddyhhh... Nghhh... Faster... Nghhh."
   "Good boy."
   Wakatoshi mempercepat gerakannya sebari menahan klimaksnya. Tooru memegang tangan Wakatoshi yang masih menutup ujung juniornya. Dengan sisa tenaga yang ia punya, Tooru berusaha melepas tangan Wakatoshi ajar ia bisa klimaks.

   "Daddy... I-I... cumming..."
   "Togather, baby boy."
   Wakatoshi melepas genggamannya pada junior Tooru dan sperma yang ditahannya pun keluar bersamaan dengan Wakatoshi yang mencapai klimaksnya.

   Tooru tumbang dengan junior Wakatoshi yang ikut keluar. Cairan sperma sedikit meluber keluar dari lubang Tooru, sedikit membasahi sofa ruang keluarga yang menjadi tempat mereka beradu kasih.
   Wakatoshi turun dari sofa dan menggendong Tooru dengan bridal style menuju kamar mereka.
   Sepanjang jalan menuju kamar, Wakatoshi hanya bisa tersenyum memandangi wajah lelah Tooru. Menurutnya memandangi wajah lelah Tooru memiliki sensasi tersendiri.

   "Aku sungguh beruntung bisa memiliki mu, Tooru."

'-')
It's a... Sudahlah
Makasih yang udah baca dan memberikan vote, kali ini hanya bisa segini, lagian aku ga pandai bikin lemon apalagi yaoi.
Jadi ini pengalaman pertama ku bikin lemon, kalau ada kritik dan saran komen aja ga usah malu-malu, aku ga gigit kok 😊

Ok see you

Jangan lupa voment!!

𝕖𝕥 𝕟𝕠𝕤? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang