💚
💚
Fiuhhh
Kembali helaan nafas itu terdengar. Mungkin ini sudah yang kelima kalinya terdengar di telinga jinyoung. Sang tunangan beberapa kali juga terlihat seperti tidak fokus dengan kegiatan mereka saat ini. Keduanya sedang memeriksa dekorasi gedung tempat mereka akan melangsungkan upacara pernikahan yang tinggal beberapa hari lagi. Jinyoung dan youngjae tiba di gedung baru 30 menit yang lalu namun sang tunangan sepertinya tidak bisa diajak kerja sama. Ketika diajak diskusi untuk warna dekorasi dan jenis bunga pelengkap hiasan, youngjae hanya menjawab ' terserah kakak aja. Adek ikut apapun pilihan kakak '
Lalu ketika jinyoung mengajak untuk lanjut mencoba beberapa jenis makanan yang ditawarkan pihak catering juga dijawab dengan ucapan yang sama. Emosi jinyoung mulai sedikit terpancing. Yang akan menikah kan mereka berdua. Kenapa hanya seolah dia sendiri yang harus memutuskan semuanya ?
Jinyoung mencoba bersabar. Ia menarik pelan telapak tangan youngjae dan mencoba mengembalikan perhatian gadis itu kepada dirinya yang sejak tadi hanya berdiri dan menatap kosong pada dinding dan langit2 gedung.
' kamu kenapa sayang hm... ? Kamu gak suka sama dekornya ? Atau kamu mau ganti yang lain ? '
Youngjae memang menoleh kepada jinyoung dan terlihat memperhatikan pemuda itu saat berbicara. Namun jinyoung dapat melihat bahwa gadis itu memiliki pemikiran lain dan youngjae nampak tidak acuh akan kegiatan mereka hari ini. Buktinya gadis itu bahkan tidak menjawab pertanyaan jinyoung lalu hanya menggelengkan kepalanya.
Jinyoung makin dongkol dengan tingkah tunangannya ini. Ia sudah lelah karena sejak pulang dari paris pekerjaannya yang menumpuk harus diselesaikannya dan berakibat jinyoung kekurangan waktu istirahat. Dan hari ini ia juga mau tidak mau harus meninggalkan pekerjaannya lagi demi memeriksa kelengkapan acara pernikahannya. Seandainya youngjae mau bekerja sama dengannya saat ini mungkin kegiatan mereka bisa cepat selesai dan jinyoung bisa kembali lagi mengurus pekerjaannya.
Dengan wajah yang dipaksa seramah mungkin, jinyoung menyampaikan sesuatu kepada pengurus gedung dan catering lalu setelahnya ia membawa youngjae keluar dari tempat itu menuju lobby hotel.
' sayang...coba lihat kakak '
Dengan lembut jinyoung mengelus pipi youngjae lalu mengarahkan dagu gadis itu ke arahnya.
' kamu tau kan kita berdua ingin persiapan pernikahan ini berjalan lancar dan terlaksana dengan baik seperti keinginan kedua orang tua kita. Jadi please... Kakak cuma minta perhatian kamu sayang. Tolong permudah ya. Jangan bersikap seperti ini '
Youngjae memandang jinyoung dengan tatapan yang sulit diartikan. Dalam benaknya ada hal lain yang ingin disampaikan gadis itu namun ia masih ragu.
' kak... adek mau ngomong sesuatu. Tapi kita jangan bicara disini. Emm... gimana kalau kita bicara di cafe itu ' tunjuk youngjae ke arah di belakang jinyoung dan segera mendapat anggukan kepala dari pemuda dihadapannya yang emang selalu menuruti keinginan gadisnya itu.
Keduanya kemudian berjalan beriringan dimana jinyoung berjalan sambil memegang bahu youngjae yang sedikit terbuka dan berusaha menutupi bagian itu dari pria2 yang lalu lalang di sekitar mereka sejak tadi.
Sambil menunggu pesanan datang, jinyoung memperhatikan wajah sang tunangan yang nampak gelisah. Jinyoung merasa khawatir dan meraih tangan youngjae di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER LOVE
FantasyKisah tentang 2 orang pemuda yang memperebutkan seorang gadis untuk menjadi pasangan hidup mereka kelak dan tentang gadis tersebut yang masih bingung memantapkan hati dan cintanya diantara kedua pemuda tersebut. Mereka sama2 memiliki rasa cinta yang...