1. Hari Pertama

39 6 0
                                    

Ketujuh anggota ASOSI BATSO sedang berkumpul di warung Bi Inah, tepatnya depan sekolah seperti biasa.

"Bi, es teh manis saya mana?" tanya Haekal kepada Bi Inah.

"Sabar atuh kang, ini lagi dibikinin." jawab Bi Inah.

"Pagi-pagi minum es, emang ga dingin tuh lambung lo." ucap Arjuna.

"Engga, udah kebal." jawab Haekal.

"Ini es teh manisnya." ucap Bi Inah menaruh satu gelas es teh. "Dan ini indomie gorengnya satu pake telur setengah mateng." lanjutnya.

"Lo juga, masih pagi udah makan mie aja." ucap Arjuna menunjuk Nathan.

"Ya gimana, gue laper belum sarapan, adanya cuma mie kan disini." jawab Nathan menikmati indomienya.

"Ini lagi berdua, sibuk terus sama hape, ngobrol kek." ucap Arjuna.

Markian dan Jean merasa kalimat itu tertuju kepada mereka dan langsung menaruh hape mereka di saku.

"Julian, jangan bengong terus kenapa sih? Galau mulu." ucap Arjuna.

Julian kaget dan tersadar. Dia bingung, kenapa dirinya kena juga?

"Stop, stop! Sebelum gue juga kena, mendingan gue cabut duluan." ucap Calvin pergi membawa motornya memasuki halaman sekolah.

"Lo hari ini kenapa sih, Jun? Lagi PMS apa gimana?" tanya Haekal.

"HEH! GUE COWO." jawab Arjuna.

"Aduh, alamat kena semprot ini mah, mending gue kabur." gumam Haekal pergi terburu-buru membawa motornya ke halaman sekolah.

"Uangnya dibawah mangkok ya, bi. Gue duluan guys." ucap Nathan pergi menaiki motornya.

"Tungguin, bang. Nih duit susu kotak, gue nitip." ucap Julian memberikan uang kepada Arjuna.

Markian dan Juan saling pandang dan memikirkan strategi untuk pergi dari Arjuna sekarang juga.

"1…2…3" hitung mereka. "KABUR!" teriak mereka berdua ke arah motor.

"Sialan, malah kabur." ucap Arjuna kesal melihat teman-temannya. "Saya taro disini ya, bi." lanjutnya.

"Iya kang, makasih." ucap Bi Inah.

Arjuna menyusul teman-temannya yang sudah memasuki halaman sekolah terlebih dahulu.

Anggota ASOSI BATSO memasuki area gedung kelas. Para siswi yang melihat mereka seakan terpesona.

Mobil mewah berwarna hitam terlihat memasuki gerbang sekolah. Semua mata tertuju pada mobil itu termasuk geng ASOSI BATSO.

Seorang perempuan cantik perlahan turun dari mobil tersebut. Rambut hitam lurus dengan tas punggung berwarna biru.

"Cantik banget, bidadari darimana nih?" ucap Nathan tidak berkedip.

"Giliran cewek cantik dikit, langsung seger tuh muka lo." ucap Arjuna mengusap muka Nathan.

"Kata lo, kita gak boleh nolak rejeki kan?" tanya Nathan.

"Ini bukan rejeki namanya Nathan, dosa namanya." ucap Arjuna.

"Ya maap, kan kita beda ajaran." ucap Nathan cengengesan.

"Nadine." gumam Julian.

"Hah? Apaan?" tanya Calvin kepada Julian karena tidak mendengar apa yang dia ucapkan.

"Ah, engga. Gue gak ngomong sama lo." ucap Julian senyum

Sementara itu Haekal terus menatap perempuan tersebut tanpa henti.

NADHIA & NADINE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang