chapter two : The L(only) Friend

31 17 3
                                    

"Ahh, aku sudah tidak tahan lagi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ahh, aku sudah tidak tahan lagi!"

Seseorang tiba-tiba duduk dengan gerakan cepat di sebelah Lera yang sedang bersantai di bawah pohon sekolahnya. Lera tahu jelas siapa pemilik suara itu dan tersenyum tipis tanpa mengalihkan pandangannya pada buku yang sedang ia baca.

Suara tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah milik teman satu-satunya, Brianna. Ia adalah werewolf yang entah bagaimana lebih ingin berteman dengan Lera dibandingkan teman-teman se-spesiesnya. Alasan klasik yang dilontarkan oleh Brianna adalah, "Semua orang ingin menjadi temanku karena ayahku, tetapi aku bisa merasakan bahwa kau tidak ingin memanfaatkanku." Lera masih ingat senyum polos yang ditampilkannya kala itu, lebih tepatnya saat usia mereka delapan tahun.

Dan sejak itu, mereka berdua bisa dibilang tidak terpisahkan.

Oh! Aku melewatkan satu detil yang penting. Batin Lera. Brianna adalah adik dari Alpha Mike, Alpha Zero Pack sekarang.

Brianna yang tidak mendapatkan reaksi atas keluhannya menengok ke arah Lera. "Kau tidak ingin menanyakan apa yang terjadi?"

"Tidak."

"Kau bohong. Tanyalah!"

Aku tidak berbohong. Jawab Lera dalam hati. Seberapapun ia menyayangi sahabatnya itu, tidak dipungkiri bahwa Lera merasa Brianna adalah anak yang manja. Tidak terhitung berapa kali gadis itu menangis sewaktu kecil, bahkan sekarang, karena hal yang sepele. Hidupnya selama ini ialah hidup yang mudah jika dibandingkan dengan hidup Lera. Walaupun begitu, Lera tidak pernah ingin memandang temannya itu sebelah mata. Semua orang memiliki mimpi buruknya sendiri, batinnya.

Lagipula Brianna tidak pernah melihat Lera sebagai omega yang pantas diperlakukan seburuk mungkin. Jika Lera berada di posisi temannya itu sekarang, adik dari seorang Alpha dan bisa dibilang mempunyai segalanya, belum tentu ia ingin berteman dengan omega menyedihkan sepertinya.

Oleh karena itu, di usianya yang masih belia, Lera mengetahui satu hal. Brianna adalah anak yang baik.

"Baiklah," Lera menoleh menatap Brianna. Sahabatnya itu tampak cantik seperti biasa walaupun raut mukanya menunjukkan kekesalannya. "Ada apa sekarang?"

"Kakakku! Ia tetap tidak mengizinkanku pergi dari pack ini jika mate ku berada di pack lain!" keluhnya kembali. "Aku tak percaya kakakku masih tetap menganggapku sebagai anak kecil. Sejak kelahiran keponakan lucuku tiga tahun lalu, aku kira obsesinya untuk menjagaku telah hilang."

Lera mengambil pembatas buku yang ia selipkan di halaman sebelumnya dan menandai halaman terakhir yang ia baca sebelum menutupnya. Lera menaruh buku tersebut di samping kanannya dan sedikit memosisikan diri menghadap Brianna untuk memberikan seluruh perhatiannya pada sahabatnya yang suasana hatinya sedang buruk itu.

"Kau adik satu-satunya. Ayahmu bahkan menyebut namamu di perjanjian perpindahan sakral," Lera tertawa kecil mengenang hari itu. Perjanjian perpindahan sakral adalah perjanjian yang seorang calon Alpha janjikan kepada Alpha yang ingin pensiun. Perjanjian itu dibuat oleh ayah Brianna dan seluruh poinnya dibacakan di muka umum, lebih tepatnya di aula besar Zero Pack. Lera masih mengingat mulut Brianna yang menganga lebar saat itu.

unzeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang