1

4.4K 193 2
                                    

Seseorang menggunakan kaos kebesaran lusuh. Celana se lutut. Dan juga badan yang terlihat sedikit kotor sekaligus berantakan itu sedang berjalan di trotoar jalanan kota Seoul.

Tak sedikit pasang mata yang melirik ke arahnya. Melihat penampilan orang tersebut yang benar-benar terlihat berantakan.

Dia tak memperdulikan tatapan orang-orang yang berlalu lalang tersebut.

Tujuannya hanya satu. Menuju sebuah kantor untuk menemui seseorang.

Sampai di tempat tujuan. Langkahnya langsung masuk melewati keamanan tanpa memperdulikan teguran mereka dan langsung menuju resepsionis.

"Cepat hubungi direkturmu dan katakan kalau aku menunggu di sini" ujarnya pada penjaga resepsionis yang tengah memandanginya dari atas sampai bawah.

"Maaf, apa tuan sudah ada janji?"

"Tidak, katakan saja aku menunggunya di sini atau kau bisa mengantarku langsung ke ruangannya"

Resepsionis itu tentu mengernyitkan dahi. Dia tidak bisa sembarangan mengantar orang asing untuk bertemu dengan direktur.

"Maaf, tapi direktur sedang sibuk. Dia tidak bisa bertemu dengan sembarang orang apalagi yang tidak memiliki kepentingan"

Resepsionis itu berujar dengan nada tidak suka lalu memberi isyarat pada petugas keamanan untuk menyeret orang asing itu.

Saat petugas keamanan berniat mendekati orang asing tersebut untuk menyeretnya keluar. Tiba-tiba dia melongos menuju ke tempat tunggu yang berada tak jauh dari tempat resepsionis tadi.

Dia bergerak menuju sebuah vas bunga besar yang ada di pojok dekat kursi ruang tunggu.

Tangannya dengan sengaja menjatuhkan vas bunga berukuran lumayan besar itu sampai pecah berkeping-keping mengundang teriakan terkejut dari karyawan yang sedang berada di lobi.

Atensi mereka kini tertuju pada sosok asing itu. Tindakannya tadi tentu membuat resepsionis serta pihak keamanan terkejut bukan main.

Bisa-bisanya orang asing berpakaian lusuh seperti dia berani memecahkan vas bunga yang harganya pasti mahal.

Petugas keamanan kembali melangkah untuk menyeret orang asing tersebut tapi kalah cepat dengan orang asing tersebut yang kini beralih mengambil vas bunga kecil di atas meja tunggu lalu melemparnya ke arah dua petugas keamanan tadi. Tentu itu sukses membuat mereka sedikit mundur menghindari pecahan kaca dari vas bunga.

"Cepat panggilkan Choi Hyunsuk atau akan ku buat kantor ini lebih berantakan!"

Titahnya menatap petugas resepsionis tadi.

Saat kedua petugas keamanan mau melangkah lagi, resepsionis itu sudah mencegah mereka.

Daripada kantor semakin kacau ulah orang asing itu. Lebih baik dia melapor pada atasannya walau sebenarnya dia juga takut kalau-kalau atasannya marah.

Akhirnya resepsionis menghubungi sekertaris pak Choi untuk melaporkan hal tersebut dan berhasil mengundang decak kesal dari sekertaris karena menganggap mereka tak becus dalam bekerja sampai urusan begini saja harus melapor pada direktur perusahaan.

Setelah melihat resepsionis yang mulai menghubungi seseorang di seberang sana. Orang asing tadi lantas mendudukkan diri di atas sofa ruang tunggu dan mengambil sebuah majalah untuk dia baca.

Dengan santai dia membaca majalah dan menghiraukan kekacauan yang baru saja dia buat serta sekumpulan karyawan yang seolah mengelilingi sambil menatap dan berbisik tentang dirinya.

Sekertaris pak Choi tersebut dengan berat hati mengetuk pintu atasannya dan melaporkan tentang apa yang sedang terjadi di lobi kantor.

"Ck. Begitu saja kalian tidak bisa mengatasinya?"

LUCHA || suksahi | Hyunsuk x AsahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang