Prolog

46 4 2
                                    

Assalamualaikum
...
Vote, comment, and happy reading guyssss
❤️

•••

Jam menunjukkan pukul 06:30 namun sepertinya belum ada tanda-tanda kehidupan di rumah dua lantai itu. Detik ke menit, menit ke jam namun suasana masih sama hingga pada akhirnya ...

"A ... AAKH! Gue terlambat!" teriak Grahita. Ia mencak-mencak ketika melihat jam dinding kamarnya.

"Astaga udah jam 08:10!" Tanpa ba-bi-bu lagi, Grahita memasuki sebuah ruangan di dalam kamarnya untuk membersihkan diri. Lebih tepatnya cuci muka dan sikat gigi saja.

Sebenarnya ia sudah pernah terlambat bangun dan biasanya kalau sudah begini ia selalu mengambil jalan alternatif. Yap! Mandi di WC sekolah ketika pertengahan jam pertama. Seperti kata orang entah siapa, Banyak jalan menuju Roma.

"Sip. Semua beres tinggal cus cap."

Rok selutut, baju putih yang terlihat pas di tubuhnya, dan rambut panjang ia kuncir asal.

"Sepi," lirihnya.

"Sarapan dulu, non?" kata Bi Minah--Asisten rumah tangga.

Grahita mengalihkan pandangannya ke benda yang melilit di pergelangan tangannya. "kayaknya enggak lagi deh bi. Tata udah terlambat." Grahita tersenyum manis lalu menfambil tangan bi Minah kemudian menciumnya.

"Tata berangkat bi ...."

£££

Seperti rencana awal yang telah di sepakati kelima gadis itu. Sudah 2 jam namun target belum juga muncul, itu artinya mereka berhasil.

"Boleh juga kerja, lu," puji gadis yang berambut pendek.

"Iya dung. Nesya gitu loh."

"Ehh ... terus abis ini gimana? Kasihan tau si Tata."

"Tunggu bentar lagi. Ani-nya Roma!" ucap gadis bermata bello itu. "Kita tunggu sampai Jorell datang jadi super hero buat Tata."

Mereka tersenyum penuh kemenangan. Kecuali satu orang di antara mereka.

Di lain tempat, Grahita merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Berulangkali ia perhatikan di cermin namun ...

"Mungkin perasaan aku aja kali," sanggahnya. Ia merapikan kembali alat mandi dan handuk lalu memasukkannya ke minibag miliknya.

Ting...

Grahita melihat pop-up dari grup lalu temannya.

NasyaR

Ke kantin yuk, Ta. Kita udah nungguin😘

"Tata cantik yang pesenin kita sekarang aja oke."

"Ngomong apa sih lu, Aniii. Nggak menger gue," sahut Fani sewot.

Mereka semua tertawa penuh kegaringan.

"Syutt ... ada si Jo!" Antusias Laras.

"Grahita udah mau balik noh bawa nampan siomay," kata Nesya.

"Langsung lari Ras. Cepetan!"

BRUAAKK!!

Pemandangan tragis terjadi di kantin detik itu juga. Grahita terjatuh bersama siomay dan minuman yang menimpa tubuhnya. Bukan angin beliung penyebabnya. Bukan karena Laras juga rupanya.

"Wah ... Gila! Ini di luar rencana!" pekik Laras belum jauh dari meja mereka.

Ada korban lain selain Grahita. Dialah Daffin Prasetya. Siswa kelas 12 MIPA. Anggota rohis sekolah! Manusia killer bagi kaum bunda Hawa! Salah satu hamba tuhan yang tak tersentuh.

Kelima gadis itu segera berlari hendak menolong Grahita yang tersungkur manja bersama bumbu siomay dan basahan es teh. Kalau kata om Darjo, SEMPURNA.

"Lo nggak apa-apa?" Sebuah tangan terulur di hadapan Grahita. Ia masih terpaku, terpanah, tersepona.

Grahita berteriak dalam hati, "Jooo!!! Ini bukan mimpi kan?"

"Bersihin diri lo dulu, Ta," ucapnya lagi.

Grahita mengagguk hendak pergi ke wc.

"Hey! Urusan kita belum selesai!!"

Grahita mematung di tempat mendengar suara berat membentak di belakangnya. Pria itu berlalu pergi dengan wajah merah.

"Mampus lu, Ta," bisik Ani.

Bersambung
🚸

Gimana part gaje ini?
Semoga suka❤
Tinggalkan jejak yah guyss^^

Grahita (On GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang