Prolog

259 5 0
                                    

Untuk dirimu yang terindah, Emma

Ku buta meski ku melihat

Ku mati meski ku bernapas

Ku hancur meski ku berdiri

"Inikah akhir untukku, 'hai Tuhan?"

Ku tunggu akhir jalanku

Tapi tak datang berkunjung

"Apa sebenarnya yang Kau ingin dariku, 'hai Tuhan?"

Ku sengsara

Ku menderita

Ku menangis

Ku terluka

"Apa? Apa sebenarnya yang Kau inginkan, 'hai Tuhan?!"

Gelap menyelimutiku

Gelap memenuhiku

"Tak bisakah ku mati saat ini saja?"

Kulihat ia meski ia tak melihatku

Ku kutuk dirinya meski ia tersenyum padaku

Ku pergi darinya meski ia datang padaku

"Tak cukupkah ku menderita, 'hai Tuhan?"

Ku lelah, ku menyerah

Ia datang, ku biarkan

"Jangan salahkan bila ku jatuh, 'hai Tuhan."

Ia bercerita, kudengar

Ia tersenyum, kululuh

Ia tertawa, kusesak

"Kutelah jatuh, 'hai Tuhan."

Kukecup bibirnya, merahlah wajahnya

Kubercinta denganya, kulengkap dengannya

"Ialah yang terindah, 'hai Tuhan."

Kucinta dirinya, begitu pula sebaliknya

Kumenginginkannya, begitu pula sebaliknya

Kuingin terus bersamanya, begitu pula sebaliknya

Namun Kau memanggilku dan kutahu itu

Saatnya kupergi, mendatangi diri-Mu

Kutinggalkan dirinya, namun tak sendiri

Bersama dengan ingatan tentang kita

Ia tak melihatku, tapi ia tahu aku ada

Ia tahu kutelah hancur

Ia tahu kutelah bangkit

Ia tahu kutelah jatuh

Jatuh begitu dalam, dalam cintanya

Jagalah ia, 'hai Tuhan,

Karena dialah yang terindah.


                                                                                                 Dari diriku yang telah pergi,

                                                                                                 Ethan

Amazing GraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang