Untuk dirimu yang terindah, Emma
Ku buta meski ku melihat
Ku mati meski ku bernapas
Ku hancur meski ku berdiri
"Inikah akhir untukku, 'hai Tuhan?"
Ku tunggu akhir jalanku
Tapi tak datang berkunjung
"Apa sebenarnya yang Kau ingin dariku, 'hai Tuhan?"
Ku sengsara
Ku menderita
Ku menangis
Ku terluka
"Apa? Apa sebenarnya yang Kau inginkan, 'hai Tuhan?!"
Gelap menyelimutiku
Gelap memenuhiku
"Tak bisakah ku mati saat ini saja?"
Kulihat ia meski ia tak melihatku
Ku kutuk dirinya meski ia tersenyum padaku
Ku pergi darinya meski ia datang padaku
"Tak cukupkah ku menderita, 'hai Tuhan?"
Ku lelah, ku menyerah
Ia datang, ku biarkan
"Jangan salahkan bila ku jatuh, 'hai Tuhan."
Ia bercerita, kudengar
Ia tersenyum, kululuh
Ia tertawa, kusesak
"Kutelah jatuh, 'hai Tuhan."
Kukecup bibirnya, merahlah wajahnya
Kubercinta denganya, kulengkap dengannya
"Ialah yang terindah, 'hai Tuhan."
Kucinta dirinya, begitu pula sebaliknya
Kumenginginkannya, begitu pula sebaliknya
Kuingin terus bersamanya, begitu pula sebaliknya
Namun Kau memanggilku dan kutahu itu
Saatnya kupergi, mendatangi diri-Mu
Kutinggalkan dirinya, namun tak sendiri
Bersama dengan ingatan tentang kita
Ia tak melihatku, tapi ia tahu aku ada
Ia tahu kutelah hancur
Ia tahu kutelah bangkit
Ia tahu kutelah jatuh
Jatuh begitu dalam, dalam cintanya
Jagalah ia, 'hai Tuhan,
Karena dialah yang terindah.
Dari diriku yang telah pergi,
Ethan